Bisakah mengkait-kaitkan tarot dengan teater? Jawabannya bisa. Itu dilakukan oleh Aghumi. Komunitas seni kreatif yang bermarkas di Denpasar itu mementaskan teatrikal The Fool: Pelesiran Wayang-Wayangan.
Garapan itu sejatinya pementasan teater, tapi pentas itu meneguhkan pijakan pada filosofi tarot mayor arcana–The Fool.
The Fool merupakan perlambangan awal mula kehidupan. The Fool adalah hal-hal yang dimulai dari titik 0. Dalam nilai 0 unsur-unsur keterbatasan justru mampu tampil menjadi keutuhan entitas diri.
Konsep pemanggungan The Fool: Pelesiran Wayang-Wayangan didasari oleh makna kartu tarot mayor arcana The Fool dan spirit Ni Tanjung. The Fool merupakan kartu pertama dalam rangkaian 78 kartu tarot.
The Fool adalah simbol awalan dan pembebasan dari keterbatasan-keterbatasan diri. Melalui pemaknaan terhadap karakteristik The Fool lahirlah sebuah kerangka pementasan. Simbolisasi The Fool terasa dekat dan akrab dengan perjalanan kreatif perupa Ni Tanjung.
Maka dasar pembangunan alur cerita terinspirasi dari perupa Ni Tanjung yang mampu hadir dalam dunia kesenian dengan bebas dan berani meski banyak luka trauma yang dimilikinya.
Jadi, berdasarkan pemaknaan tarot The Fool itulah Aghumi mengusung perjalanan spiritual dari perupa legendaris Ni Tanjung.
Teatrikal tarot itu pernah dipentaskan sebagai pembuka pada pameran “Terupa” yang diselenggarakan 5 Agustus hingga 7 Agustus di The Ambengan Tenten (TAT), Denpasar.
Saat itu Aghumi berkalaborasi dengan beberapa komunitas teater di antaranya, Tater Petir, Teater Sangsaka, Teater Loak, Capricra Music Course, dan Narwastu Autism Learning Awareness.
Pementasan itu cukup menarik perhatian dari para penonton, karena pelaku dalam pementasan juga berinteraksi langsung dengan para penonton dengan membagikan gulungan kertas yang berisi kalimat motivasi serta mengajak penonton untuk ikut bermain dalam pementasan.
Tak hanya pelaku dalam pementasan yang menarik perhatian, namun properti yang digunakan juga tak kalah menarik. Wayang-wayangan merupakan salah satu properti yang ditampilkan dalam pementasan merupakan hasil kerajinan tangan dari teman-teman Narwastu Autism Learning.
Aghumi adalah komunitas seni kreatif berbasis tarot yang berupaya menumbuhkan kesadaran kesehatan mental melalui pendekatan terapiutik partisipatoris.
Berdasar konsep tersebut maka produk kesenian dalam bentuk pemanggungan berdasar pada filosofi tarot. Tarot bermakna sebagai kesenian dengan suatu sistem kartu yang memiliki arketipe dan simbol.
Masing-masing simbol adalah perwujudan dari cerita dan pesan. Pengungkapan cerita dan pesan dalam setiap kartu tarot menarik untuk diangkat sebagai sebuah pementasan dengan sentuhan terapiutik parsipatoris.
Bentuk terapiutik ini melalui kalimat-kalimat afirmasi positif yang akan direspon oleh penonton. Maka antara pelaku dan partisipan saling bersinergi membangun kontruksi pemanggungan. [T]