1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dokter Arya: Kesehatan, Bukan Hanya Harus Dijaga, Tapi Juga Harus Ditulis

JaswantobyJaswanto
May 31, 2022
inKhas
Dokter Arya: Kesehatan, Bukan Hanya Harus Dijaga, Tapi Juga Harus Ditulis

Dokter Putu Arya Nugraha

Republik Singaraja tentu sudah tak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Seorang dokter, aktivis kemanusiaan cum penulis esai. Jika ingin meneroka dan sekaligus melihat bagaimana seorang dokter mengetahui sepenuh hati ilmu pengetahuan–terutama khasanah kesehatan–perlu menyebut nama sosok ini.

Laki-laki yang lahir pada 1975 ini bukan dokter biasa. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, kepada sastra dan tulisan pada umumnya, tidak bisa disepelekan. Beberapa tulisannya pernah dimuat di Bali Post, Denpost, dan Jawa Pos. Penulis yang dikaguminya juga bukan penulis sembarangan: Pramudya Ananta Toer, Gunawan Muhammad, dan YB Mangunwijaya.

Namanya Putu Arya Nugraha. Direktur utama RSUD Buleleng. Ia seorang akademisi, pengajar di Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha. Kecintaannya pada menulis telah menelurkan tiga buah buku: Merayakan Ingatan, Obat bagi Orang Sehat, dan Filosofi Sehat. Dan masih puluhan esai yang dimuat di media tatkala.co. dr. Arya adalah penulis esai yang produktif, sampai hari ini.

Pada hari Minggu, 22 Mei 2022, dalam acara Tatkala May May May 2022, Republik Tatkala.co menghadirkannya untuk memberi ceramah tentang “Belajar Bersama: Menulis Esai Kesehatan dan Masalah-Masalah Sosial”. dr. Arya didampingi Kadek Sonia Piscayanti, tuan rumah Mahima, sebagai moderator.

Foto: Dokter Arya dan Kadek Sonia Piscayanti

dr. Arya menulis banyak esai yang secara spesifik membahas tentang kesehatan, obat, penyakit, kemanusiaan dan semacamnya, namun ia mampu menuliskannya dengan sangat menarik dan ringan, menghindari idiom-idiom ilmu kesehatan yang berat. Bahkan tak sedikit tulisannya memiliki unsur-unsur sastra.

Tokoh yang membidani Yayasan SeSama ini sangat kagum dengan sastra. Ia sangat bersyukur dengan adanya dunia sastra. “Bagi saya sastra ini ajaib, karena dia bisa membuat hal-hal sulit bisa menjadi gampang. Tapi bisa juga sesuatu yang sederhana jadi sangat terhormat; sangat mulia. Hanya sastra yang bisa membuat hal seperti itu,” katanya dalam membuka diskusi.

Menulis bagi Arya, khususnya di dunia kesehatan, adalah kerja untuk mendudukkan persoalan pada tempatnya. Ia mencontohkan narasi covid dan konspirasi. Sebagai seorang dokter profesional, yang tahu betul bahwa covid itu nyata, ia berpendapat bahwa memang harus ada yang menyampaikan hal-hal semacam itu. Artinya, dalam hal ini, seorang dokter juga tak ada salahnya menjadi seorang penulis, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi (kesehatan) yang benar kepada masyarakat di tengah “tsunami informasi” seperti hari ini.

“Dengan menulis, kita bisa mengkritik suatu situasi sosial dengan sangat indah. Itu penting. Misalnya dari dulu saya pengen mengkritik soal kasta di desa saya. Di desa saya itu banyak Dayu, cantik,mapan, tapi dia tak dapat pasangan hidup karena mencari yang se-kasta. Untuk mengkritik hal ini saya menulis cerpen. Cerpen berjudul Rahim yang Kelu.Saya sampaikan (kritik) di sana. Tak perlu ribut-ribut,” ujarnya.

Menurut Arya, esai kesehatan harus mewakili dunia sastra. Penulisan esai harus mengandung unsur sastra. Kalau pun mengutip data ilmiah, tetap harus disederhanakan. Output-nya supaya masyarakat paham dunia kesehatan yang kaya akan bahasa-bahasa asing itu. Dalam kata lain, menulis esai kesehatan harus menggunakan bahasa yang sangat sederhana, membumi, dan mudah dipahami. Pendapat ini berangkat dari pertanyaan seorang mahasiswa Undiksha¾yang tergabung dalam Pers Mahasiswa Visi.

Foto: Dokter Arya dan peserta diskusi

Kadek Sonia menambahkan bahwa menulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari itu sangat penting. “Kenapa Donal Trump bisa menjadi Presiden Amerika padahal tak pintar-pintar amat, karena saat kampanye Trump menggunakan bahasa sehari-hari yang dipahami masyarakat Amerika, yang kebanyakan dari low class,” jelas Sonia.

Sonia juga berpendapat bahwa penulis itu harus membaca sastra. “Karena sastra itulah yang membentuk kita memiliki originalitas. Menurut saya, kalau kita hanya menulis ilmiah, (sedangkan) di ilmiah itu perlu rujukan; bahasanya orang lain yang kita pinjam untuk kita bahasakan lagi.”

Dokter Arya berpesan kepada mahasiswa kedokteran–yang berkesempatan hadir dalam diskusi yang berjalan hampir dua jam itu. Sebagai seorang calon dokter yang bakal banyak menggunakan otak kiri dalam bekerja, ia juga harus menggunakan otak kanan dalam hal kreativitas. Hal itu sangat berguna saat berinteraksi dengan pasien. Kalau otak kiri penuh dengan data-data yang kaku, baku, otak kanan menyimpan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang luwes, dinamis. “Untuk itu, kalian juga harus baca sastra.”

Pertanyaan menarik lahir dari mahasiswa kedokteran, Edi Sukarma. Ia bertanya, “Bagaimana cara merubah data-data penelitian sains yang baku menjadi bahasa yang sederhana dan bagaimana caranya agar supaya tetap produktif dalam menulis?”

“Untuk bisa keluar dari dunia keilmiahan, ya itu tadi, kita harus masuk ke dunia “kanan”, ke kreativitas. Dengan latihan, sering membaca sastra. Karena dari sana kita bisa mengubah-ubah atau menerjemahkan bahasa medis ini menjadi bahasa masyarakat,” jawab dr. Arya.

Rahim yang Kelu | Cerpen Putu Arya Nugraha

Sementara itu, Sonia menambahkan bahwa “…kenapa kadang kita bingung mau menulis apa karena kita kurang membaca. Kita harus mengakui bahwa menulis itu adalah produk membaca.”

Dan soal membagi waktu atau agar tetap produktif menulis, menurut Arya, itu bukan soal kekurangan waktu atau kesibukan, tapi ini persoalan passion. Itu pulalah sebabnya, ia selalu meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya yang  padat untuk menulis.

Terakhir, dr. Arya adalah sosok yang langka. Ia memiliki pengetahuan yang luas berkat kesukaannya membaca buku. Tak hanya membaca buku-buku kedokteran, ia juga suka membaca buku sastra, ilmu sosial, ilmu agama, filsafat, pusi dan lainnya. Muara dari semua pengetahuan itu menjelma menjadi kebijaksanaan.

“Kapan kita terakhir kali memeluk seorang pasien dengan hati yang dalam? atau pernahkah kita menggratiskan biaya berobat seorang pasien yang tak mampu? atau bersediakah kita hadir kembali saat seorang pasien yang kita rawat dalam keadaan kritis?” sebuah renungan yang dalam di tengah dunia yang serba pragmatis ini. Terimakasih, Pak Dokter. [T]

Lihat video selengkapnya:

Tags: dokterDokter Arya NugrahasastraTatkala May May May 2022
Previous Post

Dhianita Kusuma Pertiwi: Meneliti, Menulis, dan Mengabadikan Orde Baru

Next Post

Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co