11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dokter Arya: Kesehatan, Bukan Hanya Harus Dijaga, Tapi Juga Harus Ditulis

JaswantobyJaswanto
May 31, 2022
inKhas
Dokter Arya: Kesehatan, Bukan Hanya Harus Dijaga, Tapi Juga Harus Ditulis

Dokter Putu Arya Nugraha

Republik Singaraja tentu sudah tak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Seorang dokter, aktivis kemanusiaan cum penulis esai. Jika ingin meneroka dan sekaligus melihat bagaimana seorang dokter mengetahui sepenuh hati ilmu pengetahuan–terutama khasanah kesehatan–perlu menyebut nama sosok ini.

Laki-laki yang lahir pada 1975 ini bukan dokter biasa. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, kepada sastra dan tulisan pada umumnya, tidak bisa disepelekan. Beberapa tulisannya pernah dimuat di Bali Post, Denpost, dan Jawa Pos. Penulis yang dikaguminya juga bukan penulis sembarangan: Pramudya Ananta Toer, Gunawan Muhammad, dan YB Mangunwijaya.

Namanya Putu Arya Nugraha. Direktur utama RSUD Buleleng. Ia seorang akademisi, pengajar di Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha. Kecintaannya pada menulis telah menelurkan tiga buah buku: Merayakan Ingatan, Obat bagi Orang Sehat, dan Filosofi Sehat. Dan masih puluhan esai yang dimuat di media tatkala.co. dr. Arya adalah penulis esai yang produktif, sampai hari ini.

Pada hari Minggu, 22 Mei 2022, dalam acara Tatkala May May May 2022, Republik Tatkala.co menghadirkannya untuk memberi ceramah tentang “Belajar Bersama: Menulis Esai Kesehatan dan Masalah-Masalah Sosial”. dr. Arya didampingi Kadek Sonia Piscayanti, tuan rumah Mahima, sebagai moderator.

Foto: Dokter Arya dan Kadek Sonia Piscayanti

dr. Arya menulis banyak esai yang secara spesifik membahas tentang kesehatan, obat, penyakit, kemanusiaan dan semacamnya, namun ia mampu menuliskannya dengan sangat menarik dan ringan, menghindari idiom-idiom ilmu kesehatan yang berat. Bahkan tak sedikit tulisannya memiliki unsur-unsur sastra.

Tokoh yang membidani Yayasan SeSama ini sangat kagum dengan sastra. Ia sangat bersyukur dengan adanya dunia sastra. “Bagi saya sastra ini ajaib, karena dia bisa membuat hal-hal sulit bisa menjadi gampang. Tapi bisa juga sesuatu yang sederhana jadi sangat terhormat; sangat mulia. Hanya sastra yang bisa membuat hal seperti itu,” katanya dalam membuka diskusi.

Menulis bagi Arya, khususnya di dunia kesehatan, adalah kerja untuk mendudukkan persoalan pada tempatnya. Ia mencontohkan narasi covid dan konspirasi. Sebagai seorang dokter profesional, yang tahu betul bahwa covid itu nyata, ia berpendapat bahwa memang harus ada yang menyampaikan hal-hal semacam itu. Artinya, dalam hal ini, seorang dokter juga tak ada salahnya menjadi seorang penulis, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi (kesehatan) yang benar kepada masyarakat di tengah “tsunami informasi” seperti hari ini.

“Dengan menulis, kita bisa mengkritik suatu situasi sosial dengan sangat indah. Itu penting. Misalnya dari dulu saya pengen mengkritik soal kasta di desa saya. Di desa saya itu banyak Dayu, cantik,mapan, tapi dia tak dapat pasangan hidup karena mencari yang se-kasta. Untuk mengkritik hal ini saya menulis cerpen. Cerpen berjudul Rahim yang Kelu.Saya sampaikan (kritik) di sana. Tak perlu ribut-ribut,” ujarnya.

Menurut Arya, esai kesehatan harus mewakili dunia sastra. Penulisan esai harus mengandung unsur sastra. Kalau pun mengutip data ilmiah, tetap harus disederhanakan. Output-nya supaya masyarakat paham dunia kesehatan yang kaya akan bahasa-bahasa asing itu. Dalam kata lain, menulis esai kesehatan harus menggunakan bahasa yang sangat sederhana, membumi, dan mudah dipahami. Pendapat ini berangkat dari pertanyaan seorang mahasiswa Undiksha¾yang tergabung dalam Pers Mahasiswa Visi.

Foto: Dokter Arya dan peserta diskusi

Kadek Sonia menambahkan bahwa menulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari itu sangat penting. “Kenapa Donal Trump bisa menjadi Presiden Amerika padahal tak pintar-pintar amat, karena saat kampanye Trump menggunakan bahasa sehari-hari yang dipahami masyarakat Amerika, yang kebanyakan dari low class,” jelas Sonia.

Sonia juga berpendapat bahwa penulis itu harus membaca sastra. “Karena sastra itulah yang membentuk kita memiliki originalitas. Menurut saya, kalau kita hanya menulis ilmiah, (sedangkan) di ilmiah itu perlu rujukan; bahasanya orang lain yang kita pinjam untuk kita bahasakan lagi.”

Dokter Arya berpesan kepada mahasiswa kedokteran–yang berkesempatan hadir dalam diskusi yang berjalan hampir dua jam itu. Sebagai seorang calon dokter yang bakal banyak menggunakan otak kiri dalam bekerja, ia juga harus menggunakan otak kanan dalam hal kreativitas. Hal itu sangat berguna saat berinteraksi dengan pasien. Kalau otak kiri penuh dengan data-data yang kaku, baku, otak kanan menyimpan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang luwes, dinamis. “Untuk itu, kalian juga harus baca sastra.”

Pertanyaan menarik lahir dari mahasiswa kedokteran, Edi Sukarma. Ia bertanya, “Bagaimana cara merubah data-data penelitian sains yang baku menjadi bahasa yang sederhana dan bagaimana caranya agar supaya tetap produktif dalam menulis?”

“Untuk bisa keluar dari dunia keilmiahan, ya itu tadi, kita harus masuk ke dunia “kanan”, ke kreativitas. Dengan latihan, sering membaca sastra. Karena dari sana kita bisa mengubah-ubah atau menerjemahkan bahasa medis ini menjadi bahasa masyarakat,” jawab dr. Arya.

Rahim yang Kelu | Cerpen Putu Arya Nugraha

Sementara itu, Sonia menambahkan bahwa “…kenapa kadang kita bingung mau menulis apa karena kita kurang membaca. Kita harus mengakui bahwa menulis itu adalah produk membaca.”

Dan soal membagi waktu atau agar tetap produktif menulis, menurut Arya, itu bukan soal kekurangan waktu atau kesibukan, tapi ini persoalan passion. Itu pulalah sebabnya, ia selalu meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya yang  padat untuk menulis.

Terakhir, dr. Arya adalah sosok yang langka. Ia memiliki pengetahuan yang luas berkat kesukaannya membaca buku. Tak hanya membaca buku-buku kedokteran, ia juga suka membaca buku sastra, ilmu sosial, ilmu agama, filsafat, pusi dan lainnya. Muara dari semua pengetahuan itu menjelma menjadi kebijaksanaan.

“Kapan kita terakhir kali memeluk seorang pasien dengan hati yang dalam? atau pernahkah kita menggratiskan biaya berobat seorang pasien yang tak mampu? atau bersediakah kita hadir kembali saat seorang pasien yang kita rawat dalam keadaan kritis?” sebuah renungan yang dalam di tengah dunia yang serba pragmatis ini. Terimakasih, Pak Dokter. [T]

Lihat video selengkapnya:

Tags: dokterDokter Arya NugrahasastraTatkala May May May 2022
Previous Post

Dhianita Kusuma Pertiwi: Meneliti, Menulis, dan Mengabadikan Orde Baru

Next Post

Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

Tanah, Pijakan, dan Kegelisahan pada yang Asing | Catatan dari Temu Seni di Kutai

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co