31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Fakta dan Fiksi Tentang Fakta dan Fiksi

JaswantobyJaswanto
May 24, 2022
inKhas
Fakta dan Fiksi Tentang Fakta dan Fiksi

Yahya Umar dan Made Sujaya

Pada masa sekarang ini, dengan informasi yang memenuhi setiap ruang media kita, kemampuan untuk membedakan⸺atau perbedaan⸺antara fakta dan fiksi menjadi persoalan tersendiri. Tak banyak orang mampu membedakan kedua hal tersebut. Justru banyak yang kadang salah menafsirkan atau salah menganggap bahwa fiksi dianggap fakta, sedangkan fakta dianggap fiksi.

Barangkali atas latar belakang tersebut, Tatkala May May May 2022, pada Sabtu, 14 Mei 2022 di Rumah Belajar Komunitas Mahima Jl. Pantai Indah, menghadirkan dua pembicara yang expert di bidangnya untuk mengungkap, menjelaskan apa itu fakta dan fiksi⸻dan bagaimana caranya kita dapat membedakan keduanya. Sebenarnya ini lanjutan dari diskusi “Belajar Menulis Berita Kisah”.

Pembicara pertama, seorang jurnalis senior, penulis cerpen, dan penulis novel, Yahya Umar. Dan kedua, seorang akademisi (doktor), jurnalis, dan pengamat sastra, Made Sujaya. Kedua narasumber memiliki latar belakang yang lengkap dan tentu memenuhi syarat dalam pembahasan fakta dan fiksi pada diskusi kali ini. Ditambah lagi yang menjadi moderator tuan rumah Tatkala sendiri, Made Adnyana Ole⸻yang memiliki latar belakang tak kalah lengkap dari kedua narasumber kita.

Dalam membuka diskusi, Yahya Umar menyampaikan fakta dan fiksi dalam novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata dan cerpen Made Adnyana Ole, Terumbu Tulang Istri. Menurut pembacaan Yahya, ada fakta dalam novel dan cerpen-cerpen tersebut. Artinya, Yahya handak menyampaikan bahwa fakta itu bisa difiksikan, tetapi fiksi tidak dapat difaktakan.

“Fakta itu kejadian atau peristiwa yang benar-benar ada. Sedangkan fiksi, bagi saya, serangkaian fakta yang oleh pengaranganya dimodifikasi sedemikian rupa, diberi perasaan, ditambah karakter-karakter tertentu di dalamnya, jadilah dia karya fiksi,” kata wartawan senior yang kerap dipanggil “Yum” ini.

Memang ada perbedaan besar antara fakta dan fiksi dalam hal pemaknaannya, seseorang harus dapat mengetahui masing-masing makna secara terpisah. Fakta adalah kejadian nyata sedangkan fiksi adalah kejadian imajinatif. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa apa pun yang benar⸻dan terjadi atau benar-benar aja⸻adalah fakta. Di sisi lain, apa pun yang fiktif dan imajinatif bisa disebut fiksi. Inilah alasan mengapa novel dan cerita pendek (cerpen) disebut fiksi⸻walaupun banyak cerita fiksi yang diangkat dari kejadian atau kisah nyata (fakta).

Foto: sebagian peserta diskusi fakta dan fiksi di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja

Secara teoritis, Made Sujaya menjelaskan bahwa secara etimologi fakta itu berasal dari bahasa Latin. “Sekarang ini kita sulit untuk membedakan antara fakta dan fiksi. Makna fakta itu kurang lebih adalah tindakan yang sudah benar-benar terjadi. Baru bisa dia disebut sebagai fakta. Dalam bahasa Inggris tidak ada kata yang representatif untuk menggambarkan kata fakta dalam bahasa Latin. Sedangkan fiski juga berasal dari bahasa Latin. Makna asilnya adalah lebih kepada apa yang sekarang disebut sebagai kontruksi. Jadi sesuatu yang dikontruksi. Di situ ada unsur kreasi. Maka fiksi itu tidak bisa disamakan dengan khayalan,” jelasnya.

Makna dikontruksi maksudnya fiksi (baca; karya sastra) tidak lagi murni ke-fiksi-an-nya, fiksi tersebut telah dirangkai, dibungkus dan mengandung fakta. Fakta di dalam karya sastra bukanlah fakta yang telanjang, ia hadir dengan pakaian majasi (metafora, satir, ironi, dll.), dalam rangkaian fiksi, tepatnya ia hadir dalam ke-sastra-an. Bukankah adalah tidak pada alamatnya bila fakta dalam pakaian imajasi di dalam karya sastra dilihat dan diperlakukan bahwa ia adalah fakta yang murni. Akan tetapi, mungkin inilah kesalahan fatal yang sering terjadi, bahwa fakta di dalam karya sastra diperlakukan sebagaimana fakta murni, sebagaimana yang dilakukan para penggemar Pram terhadap karya Pram. Seandainya memang ia merupakan fakta yang murni fakta, maka karya tersebut mustahil, jika dikatakan karya tulis sejarah.

“Pernyataan Rocky Gerung, misalnya, yang mengatakan ‘kitab suci itu fiksi’. Kenapa hal itu dipersoalkan, karena masyarakat kita masih menganggap bahwa kata ‘fiksi’ itu sama dengan khayalan, padahal tidak sesederhana itu.”

Menulis Berita Kisah: Merdeka Menjadi Wartawan

Fiksi berhubungan dengan pikiran itu iya. Fiksi lahir dari kreativitas penulis itu iya. Dan kreativitas adalah kekuatan di dalam pikiran yang membuat penulis memilih kata yang paling cocok dan rasa yang diperlukan untuk membangun puisi, novel, atau cerpen.

Sedangkan fakta tidak ada hubungannya dengan pikiran. Ini adalah peristiwa atau fenomena yang sudah ada. Misalnya, terbitnya matahari di timur adalah peristiwa yang dirasakan dan dialami dan tidak ada hubungannya dengan pikiran. Apalagi ada beberapa frasa yang menggunakan kata fakta. Misalnya, fakta dan angka, fakta kehidupan, dll.

Untuk memahami lebih dalam persoalan antara fakta dan fiksi ini, Made Sujaya menyebut satu tulisan berjudul Fakta dan Fiksi Tentang Fakta dan Fiksi karya Ignas Kleden⸺budayawan yang dikenal kedalaman ilmunya di bidang filsafat, sosiologi, dan politik.

Analisis Kleden paling jernih memang muncul ketika tegangan antara fakta dan fiksi dalam berbagai teks, puisi, cerpen, novel yang diuraikannya dengan konsep yang lebih sederhana: membandingkan “makna referensial” (hubungan teks dengan dunia luar) dan “makna tekstual” (hubungan teks ke dalam)”. Semakin tinggi makna referensialnya, semakin kuat sifat teks sebagai komentar sosial yang menekankan pada peristiwa (fakta). Semakin tinggi makna tekstualnya, semakin kental sifat teks sebagai karya simbolik (fiksi). Fakta mengarah pada generalisasi, makna denotatif dan informasi. Fiksi menekankan keunikan, ambivalensi makna dan penghayatan.

“Hari ini, sebenarnya kita tidak perlu lagi mempertentangkan antara fakta dan fiksi, tapi mengambil nilai atau pesan-pesan yang terkandung di dalamnya,” ucap jurnalis sekaligus akademisi ini. “Kalau tingkat literasi masyarakat masih tertinggal, maka fakta dan fiksi ini masih akan terus dipertentangkan.”

Memadupadankan Kehumasan dan Jurnalistik, Memeriksa Hubungan Pemerintah dan Wartawan

Perbedaan utama antara fakta dan fiksi adalah fakta adalah kejadian yang sebenarnya sedangkan fiksi adalah ciptaan (realitas) yang imajinatif. Fiksi didasarkan pada realitas dan imajinasi sedangkan fakta hanya didasarkan pada kebenaran.

Dengan demikian ada satu lagi persoalan pokok yang perlu didudukan sebagai gambaran dasar dalam paradigma baru ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam konteks sejarah dan sastra. Persoalan pokok itu adalah kata “imajinasi” keseluruhannya dimaknai dengan artinya yang salah oleh kebudayaan otoriter dan feodal. Bahkan kata itu dikukuhkan menjadi “hina” dalam masyarakat tersebut. Kata itu tidak mengandung gengsi, apalagi akan memberi guna. Pada dunia pendidikan sejak dari dini sudah ditanamkan tentang apa yang disebut dengan dunia imajinasi, dunia fiksi; sebagai suatu dunia yang tidak mulia dan tidak mengandung ilmu pengetahuan.

“Sebuah karya⸺walau bagaimana pun imajinasinya⸺pasti mengandung fakta. Ada fakta yang mengawali. Pembaca pun dapat memahami itu karena memiliki refrensi fakta. Tanpa fakta tak bisa orang memahami karya itu,” kata Sujaya. “Seperti novel George Orwell, 1984. Novel ini ditulis tahun ’60-an, tapi menggambarkan tahun ’80-an. Tetapi bukan berarti novel ini sepenuhnya fiksi, ia tetap mengandung residu fakta⸺yang lahir dari pengalaman. Jadi, nyaris tak ada karya yang tak mengandung fakta. Dalam pengertian fakta itu tidak hanya kita maknai sekadar sebagai suatu tindakan yang terjadi.”

Nah, dalam hal ini, karena diskusi ini masih ada kaitannya dengan diskusi berita kisah, Made Adnyana Ole, selalu moderator, mencoba menyinggung sedikit tentang fakta dan fiksi dari sudut pandang jurnalistik. “Fakta dalam berita itu kadang tidak memiliki logika. Misalnya ada batu yang memiliki kuatan bisa mengobati penyakit⸺dan ini diberitakan sebagai fakta. Tetapi kadang pembaca malah mempertanyakan hal itu, ‘masa, si?’. Fakta dalam berita itu tidak berurusan dengan logika. Sedangkan cerita itu selalu berkutat pada logika,” jelas pendiri Tatkala.co ini.

Yahya Umar menyampaikan pengalamannya sebagai seorang jurnalis kriminal yang merasa kesusahan dalam menulis cerita. “Karena wartawan kriminal, misalnya, masih terkungkung soal-soal penulisan berita yang baku dan kaku. Tak memiliki banyak diksi dalam menulis cerita. Makanya cerpen-cerpen saya setelah saya baca kembali rasanya malah seperti berita, bukan cerpen.”

Pendapat lain datang dari seorang akademisi, penyair, sastrawan perempuan pendiri Mahima, Kadek Sonia Piscayanti. Pendapat ini makin meramaikan suasana diskusi. Menurut Sonia, “ada yang lebih penting dari persoalan pertentangan antara fakta dan fiksi, yaitu kesadaran kenapa kita harus menulisnya. Dan kesadaran menulis fakta atau fiksi itu berawal dari why?. Why factor ini yang harus besar dulu sebelum menulis fakta atau fiksi.”

Ruang yang Cair Tanpa Kelekatan Bentuk | Catatan Menonton Srayamurtikanti di Potato Head

Pada akhirnya, kebenaran yang ada di dalam fiksi tidaklah harus sama dan memang tidak selalu perlu disamakan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata. Karena di dalam dunia fiksi yang penuh dengan imajinatif dan dunia nyata memiliki sistem hukumnya tersendiri yang bisa saja dapat berbeda-beda.

Ada perbedaan antara kebenaran yang ada di dalam dunia fiksi dengan kebenaran yang ada di dunia nyata. Kebenaran yang ada di dalam dunia fiksi adalah kebenaran yang sesuai dengan sudut pandang sang penulis, dan kebenaran yang telah diyakinin benar sesuai dengan pandangannya terhadap masalah-masalah dalam tulisannya. [T]

Simak video selengkapnya:

Tags: jurnalismejurnalistiksastraTatkala May May May 2022
Previous Post

Menulis Berita Kisah: Merdeka Menjadi Wartawan

Next Post

Rajah Rasa di Teba Kangin Pemanis | Bertemunya Seni, Alam Pedesaan, dan Gairah Berbagi

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Rajah Rasa di Teba Kangin Pemanis | Bertemunya Seni, Alam Pedesaan, dan Gairah Berbagi

Rajah Rasa di Teba Kangin Pemanis | Bertemunya Seni, Alam Pedesaan, dan Gairah Berbagi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co