12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Setelah Panen, Jerami Jangan Dibakar, Jadikan Kompos

tatkalabytatkala
May 18, 2022
inPertanian
Setelah Panen, Jerami Jangan Dibakar, Jadikan Kompos

Proses pembuatan kompos jerami padi di Subak Telun Ayah, Tegalalang, Gianyar, Bali

Setelah panen, jerami menumpuk. Petani biasanya langsung membakar jerami itu atau membiarkannya busuk begitu saja. Padahal jerami ternyata bisa dijadikan kompos.

Artinya, tiap Subak di Bali kehilangan bahan baku kompos mencapai puluhan ton saat musim panen padi. Ini disebabkan oleh kebiasaan petani yang cenderung membakar jerami padi yang dihasilkan dibandingkan mengolah menjadi kompos. Petani umumnya membakar jerami untuk mempermudah pengolahan tanah guna mengejar masa tanam berikutnya.

“Rata-rata dalam satu hektar tanaman padi menghasilkan 10-15 ton jerami, artinya setiap produksi 1 kg gabah juga ada produk sampingan berupa jerami sebanyak 1-1,5 kg. Berdasarkan survei 30,34% petani cenderung membakar jerami yang dihasilkan,” kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si.

Muliarta mengatakan hal itu saat memberikan keterangan disela-sela kegiatan penyuluhan dan pendampingan pembuatan kompos jerami padi di Subak Telun Ayah, Tegalalang, Gianyar, Bali, Senin (16/5/2022).

Menurut Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali periode 2014-2017,  terdapat pula petani yang membakar jerami karena berdasarkan pengetahuan yang didapatkan bahwa abu pembakaran jerami padi  dapat bermanfaat bagi kesuburan tanah.

Beberapa teori menyebutkan bahwa pembakaran jerami padi merupakan salah satu awal penerapan pertanian organik yang berasal dari pengalaman petani. Berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa  pembakaran jerami sangat kurang efektif karena dapat merusak struktur tanah dan mengurangi aktivitas mikrobia tanah. Dengan membakar jerami padi dapat kehilangan N hingga 80%, P hingga 25%, K hingga 21% dan S mencapai 4-60% serta kehilangan bahan organik tanah.

“Jika jerami padi dibakar maka petani harus menambahkan pupuk lebih banyak. Apalagi 1 ton jerami jika diolah akan menghasilkan 1/3 sampai ½ ton kompos jerami. Kompos jerami ini mengandung unsur hara makro dan mikro,” tegas Muliarta yang juga merupakan Ketua Tim Program Pengambian Kepada Masyarakat.

Padi, “Guremisasi Petani”, dan Mengembalikan Pertanian kepada Paradigma Budaya

Muliarta yang didampingi anggota tim Dr. Desak Ketut Tristiana S., S.Si., M.Si dan Dewa Gede Wiryangga S,S.P., M.Si mengungkapkan jika pengolahan jerami padi menjadi kompos dapat menjadi jalan bagi upaya membantu pemerintah provinsi Bali dalam mewujudkan pertanian organik di Bali. Pemanfaatan kompos jerami secara bertahap juga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik mulai dari 20% hingga 80%.

“Kita mengajak petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Kalau langsung menggunakan organik 100% juga tidak baik, karena produksi pasti akan turun. Mengingat kompos jerami perlu mineralisasi untuk dapat diserap oleh tanaman,” ucapnya

Mantan reporter VOA-Suara Amerika ini menyampaikan langkah mengolah jerami padi menjadi kompos ini merupakan bagian dari upaya mengimplementasikan konsep low external input sustainable agriculture (LEISA). Konsep ini menekankan pentingnya pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku kompos dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik, serta mengindari pembakaran yang selama ini dapat berkontribusi bagi peningkatan emisi gas buang.

Muliarta menambahkan terdapat beberapa kendala yang selama ini menyebabkan petani belum melakukan pengomposan jerami padi. Alasan utamanya yaitu petani belum mengetahui cara mengomposkan jerami padi, ini disebabkan karena umumnya petani mendapat pelatihan pengomposan kotoran ternak. Terdapat juga petani yang mengaku bahwa tidak mengetahui jika jerami padi dapat dikomposkan.

Anggota tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Desak Ketut Tristiana S., S.Si., M.Si menyampaikan kompos jerami padi sebagai bahan organik memiliki peranan yang sangat penting  dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pentingnya peranan bahan organik dalam menentukan sifat tanah, maka bahan organik ini disebut sebagai nyawanya tanah (organic matter is a soul of soil).

Tristiana menjelaskan bahwa peningkatan kadar bahan organik tanah dapat dilakukan dengan penambahan pupuk organik yang berkualitas. Pupuk organik dibuat dari bahan organik yang berasal dari  tanaman ataupun hewan, baik berupa biomassa tanaman seperti jerami padi, ataupun kotoran ternak.

“Teknologi pengomposan dengan pengelolaan faktor-faktor yang menentukan kecepatan proses dekomposisi limbah organik akan menghasilkan pupuk organik berkualitas,” jelasnya.             

Memegati Cerita Kekalahan Tentang Desa

Tristiana mengingatkan jika kompos memiliki peranan penting dalam memperbaiki struktur tanah, seperti tanah yang semulanya padat  dapat menjadi gembur, sehingga mempermudah pengolahan tanah. Kompos merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap meskipun dalam jumlah yang relatif kecil (N, P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, B, Zn, Mo, dan Si).

Ia menegaskan bahwa pemberiaan kompos dalam jangka panjang dapat memperbaiki pH dan meningkatkan hasil tanaman pertanian khususnya pada tanah- tanah masam. Kompos juga dapat meningkatkan keragaman biota tanah seperti fungi, aktinomisetes, bakteri yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan dan penyerapan hara.

Sementara anggota tim pengabdian lainnya, Dewa Gede Wiryangga Selangga,S.P., M.Si.mengajak petani untuk melakukan pengendalian terpadu hama penyakit padi, berbasis agensia hayati dan musuh alami. Maraknya serangga hama dan patogen penyebab penyakit tanaman padi saat musih peralihan menjadi momok besar bagi petani, termasuk di Subak Telun Ayah, Desa Tegallalang, Gianyar. Serangan tikus, jamur Pyricularia oryzae, dan wereng menjadi permasalahan utama yang masih belum dapat untuk dikendalikan.

“Pengendalian dengan pestisida sintetis yang selama ini dilakukan petani justru memperburuk keadaan, karena hama dan penyakit menjadi resisten dan cenderung terjadi ledakan populasi” papar Dewa Gede Wiryangga.

Dewa Gede Wiryangga menegaskan solusi yang ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan dan ledakan hama penyakit tanaman padi adalah dengan pengendalian ramah lingkungan berbasis Agensia Hayati dan Musuh Alami. Pengendalian tikus dengan musuh alami sangat efektif, petani dapat memelihara sepasang burung hantu untuk dapat menekan populasi tikus.

Dewa Gede Wiryangga menyatakan burung hantu akan mengoptimalkan sistem rantai makanan sehingga dapat menjadi solusi konkrit dalam pengendalian tikus di sawah. Selain itu beberapa jamur antagonis seperti  Beauveria bassiana dapat digunakan sebagai insek patogen pengendali hama, serta Trichoderma sp. Sebagai pengendali jamur. Dengan mengkolaborasikan pengent yang ramah lingkungan ini siklus rantai makan dapat kembali optimal dan akan mengembalikan keseimbangan ekosistem.

Dari Aliansi Subak sampai Proses Menjaga Kedaulatan Kerajaan Bali: Memandang Batur dari Jendela Sastra

Pekaseh Subak Telun Ayah, Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, I Made Bratha mengakui jika selama ini anggota subaknya belum ada yang melakukan pengomposan jerami padi. Jerami padi yang dihasilkan umumnya dibakar di tengah sawah.

“Selama ini kami cenderung bakar. Kami tidak tahu cara mengomposkan jerami, apalagi belum pernah dilatih untuk mengomposkan jerami padi,” ungkap Bratha.

Bratha berharap penyuluhan dan pelatihan pengolahan jerami padi menjadi kompos dapat menjadi awal perubahan bagi petani untuk mulai melakukan pengomposan. Pelatihan ini juga diharapkan berkesinambungan agar petani benar-benar paham cara melakukan pengomposan dan paham manfaat pengomposan bagi kesuburan tanah dan upaya menjaga kelestarian lingkungan, terutama sawah. [T]

Tags: balikompospertanianUniversitas Warmadewa
Previous Post

HINDU DRESTA NUSANTARA: DRESTA KAHARINGAN, DRESTA TENGGER, DRESTA TORAJA, DAN SETERUSNYA

Next Post

Mengenal Wisata Organologi [Gamelan Village], Desa Tihingan, Klungkung

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Mengenal Wisata Organologi [Gamelan Village], Desa Tihingan, Klungkung

Mengenal Wisata Organologi [Gamelan Village], Desa Tihingan, Klungkung

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co