10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Balap Motor Pantai di Jembrana, Dibubarkan atau Sekalian Dijadikan Atraksi Wisata?

Satria AdityabySatria Aditya
April 12, 2022
inEsai
Balap Motor Pantai di Jembrana, Dibubarkan atau Sekalian Dijadikan Atraksi Wisata?

Foto ilustrasi dari youtube

Senja sudah menampakkan warna dan auranya di tepian pantai. Air laut pasang surut tak terlalu tinggi. Pun beberapa orang yang lalu-lalang di bibir pantai dengan motornya yang siap untuk dipacu.

Orang-orang berkerumun saat motor pertama dihidupkan. Suara dentuman knalpot terdengar seakan balapan dengan debur ombak. Motor itu lantas melaju dari arah barat ke timur, jaraknya sekitar 100 meter. Lalu dengan suara knalpot yang khas, motor itu kembali lagi ke barat.

Begitu juga motor kedua. Mereka saling memacu motornya sampai pada titik mereka berdua berada sejajar dan saling tatap. Siap mengenali satu sama lain, seperti petarung yang ingin menerkam musuhnya.

Orang-orang berkerumun dari garis start sampai finish di timur. Dentuman knalpot saling beradu seperti bebarungan yang tak pernah gentar. Orang-orang saling menyalakan lampu gawai mereka agar menerangi para pembalap itu.

Kedua motor tak berhenti mengeluarkan asap dari mesin sampai knalpot karena percikan air pantai yang terkadang mengenai salah satu motor itu. Sampai akhirnya, mereka siap menerkam garis finish, beradu siapa yang paling tercepat.

Warung Ena Ena di Jembrana | Buka Saat Pandemi, Agar Semua Bisa Kenyang…

Puluhan bahkan sampai ratusan orang menonton walaupaun tak ada tempat duduk. Mereka bersorak ketika jagoannya menang. Setelah itu, dari timur lampu-lampu bertebaran seperti nelayan-nelayan yang siap menjala ikan.

Demikianlah pemandangan balap motor di tepi pantai di kawasan Jembrana, pada suatu senja yang indah, pada suatu hari yang biasa-biasa saja.

Ditonton, Dibubarkan

Balap pantai sebenarnya adalah balapan motor (liar, tentu saja) yang sengaja dan khusus untuk laga balap di pantai saja. Tak sembarang pantai yang bisa digunakan untuk balapan ini. Ternyata, pantai yang dipilih adalah pantai yang pasirnya lebih keras ketika diinjak atau dilalui kendaraan. Bisanya, pantai-pantai di Bali berpasir cukup gembur dari bibir pantai hingga menyentuh air laut yang pasang-surut.

Tetapi, di Bali Barat terkhusunya di Jembrana pantai di sana kebanyakan berpasir agak keras dan lebih padat. Bibir pantainyapun bisa dikatakan cukup luas. Pun jika bermain bola di sana akan bisa menyamakan dengan satu lapangan bola yang sesungguhnya.

Bahkan ketika ada sebuah pertandingan balap yang mempertaruhkan motor yang dikenal paling disegani akan sangat banyak penonton yang ada pada pertandingan tersebut. Bahkan jika ada sebuah tempat duduk pentonton seperti di sirkuit Mandalika mungkin saja bisa penuh tanpa celah.

Penonton itu ada dari berbagai kalangan. Anak muda, orangtua yang memang menyukai balap sampai pemancing yang sengaja ikut menonton sambil memancing di dekat area balap tersebut.

Festival Seni Pelajar Jembrana, Ekspresi Anak Muda Negaroa

Di Jembrana sendiri, spot yang paling bagus untuk balap pantai ini adalah di kawasan pantai sekitaran Pura Rambut Siwi. Karena di sana pasir pantai cukup padat jika dilalui kendaraan dan lebih bagus jika memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi.

Jika kawan-kawan pembaca mengetahui pantai Rambut Siwi dan pernah ke sana, pasti tidak akan awam jika setiap sore ada suara motor yang bisa dibilang cukup keras di sebelah timur Pura Rambut Siwi. Spot balapan ini sangat jauh dari keramaian pantai untuk orang bermain-main ke pantai. Pelaku balap pantai ini juga tampak memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain agar tak ada kejadian yang tak diinginkan.

Nah, mengenai motor apa yang dipakai saat balapan juga diperhitungkan. Bukan sembrangan motor yang bisa dipakai balapan di pantai. Jika salah, tak memungkiri akan terjadi kerusakan pada motor dan kepala pengendara itu sendiri.

Sepeda motor yang digunakan untuk balap ini biasanya bermesin dengan kapasitas silinder 110cc hingga bisa lebih besar. Kata salah seorang bengkel yang sering menangani sepeda motor untuk balap pantai, sepeda motor ini di-setting dengan setelan pantai. Sangat berbeda dari pada balapan di aspal.

Bisa jadi sepeda motor yang digunakan untuk balap pantai ini di-setting agar lebih ringan dipacu ketika balapan di pantai. Itu juga tergantung dari joki atau pengendera yang akan mengendarai motor tersebut. Biasanya, orang yang membawa motor yang akan digunakan untuk balapan ini bukan pemilik dari motor itu, tambah ia.

Jembrana, Pusat Dunia yang Tak Pernah Selesai

Masalah ban juga sangat diperhitungkan. Ban balap pantai dan balap di aspal jauh sangat berbeda. Ketika biasanya balap di aspal menggunakan ban yang memiliki cetakan di bagian depan dan halus di bagian belakang berbeda dengan balapan di pantai. Balapan di pantai lebih cenderung menggunakan ban yang meiliki cetakan di bagian depan dan belakang. ukurannyapun juga berbeda dari balapan di aspal.

Sebagai perbedaan ukuran, ban yang digunakan untuk balap aspal memiliki ukuran yang cenderung lebih kecil dari diameter ban normal. Tetapi, untuk balap pantai ban depan memiliki diameter lebih kecil dan ban belakang memiliki diameter yang sedikit lebih kecil dari ban normal. Diameter ban yang dipakai adalah 70/80 dan 50/90 dan bisa lebih besar. Maslah ban bukan hal yang tak penting diperhatikan. Semakin pas dan kecil ban, kecepatan motor akan lebih kencang.

Nah, walaupun balapan ini tergolong unik karena diadakan di pantai tetapi balapan pantai ini masih bisa digolongkan ke balapan liar. Beberapa kali ada berita, balapan liar di pantai itu dibubarkan polisi. Pembubaran itu tentu saja wajar, karena balapan itu dianggap membahayakan jiwa, dan dianggap mengganggu kawasan wisata.

Cari Solusi, Bukan Emosi

Balapan motor di pantai ini memang unik. Di satu sisi banyak ditonton orang, di sisi lain dianggap terlarang dan berbahaya. Selain itu, balapan liar ini bahkan kerap dianggap berbahaya bagi orang yang berwisata ke pantai itu.

Dengan fenomena seperti itu, seharusnya dicari jalan keluar, sama-sama membuat senang, sama menguntungkan, sama-sama tidak berbahaya. Dicari solusinya, bukan hanya ditanggapi secara emosi. Di satu sisi memang banyak yang mengakui bahwa balapan itu berbahaya, di sisi lain, oleh banyak warga juga, balapan itu juga dianggap sebagai atraksi wisata.

Para anak muda, para pelaku balapan di pantai itu, di sisi yang berbeda juga sedang mengekspresikan diri mereka. Mereka seperti haus akan aksi petualangan, terutama di bidang otomotif. Dengan begitu, sayang sebenarnya jika balap di pantai tak diperhatikan secara lebih cermat.

Jika dipikir-pikir, balapan ini bisa menjadi sebuah daya tarik wisata khas untuk Kabuapten Jembrana. Jika dikelola dengan baik, balap pantai itu bisa mengundang orang-orang untuk bisa berkunjung ke Jembrana, selain mereka datang untuk mengenal budaya dan beberapa kekhasan dari Jembrana.

Kesenian Modern dan Eksperimen Sanggar Uyah Lengis| Catatan Festival Dusun Hari ke-2

Walaupun sudah ada beberapa sirkuit yang digunakan untuk balap offroad tetapi untuk balap drag bisa dikatakan tak ada di Jembarana. Jika pun ada balap yang resmi, pasti akan menutup jalan umum. Misalnya, acara balapan resmi di atas aspal biasa memilih tempat di belakang kantor bupati Jembrana.

Jika arena pantai dengan pasir yang cukup padat itu digunakan sebagai sirkuit, lalu balapan diatur secara resmi, diawasi baik-baik dengan ketentuan yang juga resmi, serta pembalap yang benar-benar sudah teruji, maka bukan tidak mungkin hanya Jembrana yang bakal punya atraksi wisata dengan sirkuit yang tiada dua. Itu memang pekerjaan sulit, tapi sebaiknya dirancang agar tak sibuk membubarkan terus-menerus.

Meski misalnya tak ada katagori balap pantai dalam nomenklatur olahraga, balapan itu bisa saja disebut sebagai atraksi wisata. Atau lambat-laun, mungkin saja akan tercipta Persatuan Olaharaga Balap Motor Pantai se-Indonesia. Jika ada voli pantai, kenapa tak mungkin ada balap pantai.   

Para penghobi dan pelaku balapan ini sebenarnya sangat berharap ada sebuah sirkuit untuk balapan secara resmi dan tanpa dikejar-kejar aparat. Mereka balapan liar karena tak adanya fasilitas yang bisa digunakan untuk merealisasikan hobi mereka. Jadi, jika dikejar-kejar terus, mereka mungkin tak akan kapok-kapok. Sebaiknya serap aspirasi mereka, atur, dan awasi dengan baik. [T]

Tags: atraksi wisatabalap motorjembranaotomotifpariwisata jembrana
Previous Post

Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha Bawa “Jero Ketut” ke Hari Teater Sedunia di Surakarta

Next Post

Literasi Mahasiswa dan Ideologi Wirausaha: Meretas Jalan dari Ontologi ke Aksiologi, Ketika Teori dan Teorema Menjadi Prototipe

Satria Aditya

Satria Aditya

Alumni Universitas Pendidikan Ganesha. Kini tinggal di Denpasar, jadi guru

Next Post
Literasi Mahasiswa dan Ideologi Wirausaha: Meretas Jalan dari Ontologi ke Aksiologi, Ketika Teori dan Teorema Menjadi Prototipe

Literasi Mahasiswa dan Ideologi Wirausaha: Meretas Jalan dari Ontologi ke Aksiologi, Ketika Teori dan Teorema Menjadi Prototipe

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co