10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bermainlah ke Mandul di Panji | Ada Jahe Merah Hangat dan Mariani yang Petani

Tobing CrysnanjayabyTobing Crysnanjaya
August 10, 2021
inKhas
Bermainlah ke Mandul di Panji | Ada Jahe Merah Hangat dan Mariani yang Petani

Penulis bersama Ibu Mariani [Foto koleksi Tobing]

Bentang alam begitu indah, hamparan sawah amat luas, memanjakan mata siapa saja yang memasuki kawasan Banjar Mandul, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Ini benar-benar tempat yang menarik, masih asri, dan terawatt.

Untuk mencapai tempat ini, hanya diperlukan waktu tidak lebih dari 15 menit dari Kota Singaraja. Saya ke tempat itu, bersama Arik, sahabat saya, akhir pekan lalu, sekadar melepaskan penat dari hiruk-pikuk kehidupan, untuk belajar, mendengarkan dan mencatat cerita-cerita inspiratif dari orang-orang yang jauh dari keramaian.

Gede Ganesha, sahabat saya yang kebetulan menjadi rekan kerja di Koperasi Pangan Bali Utara, menuntun saya menuju ke sebuah rumah di pinggir jalan Dusun Mandul. Kami memarkirkan kendaraan, dan dari luar kami melihat beberapa tanaman buah dan sayur menjuntai dari dalam polibag kecil, berjejer di sisi sebelah utara rumah. Dapat kami lihat ada tomat, cabai hingga terong.

“Om Swastiastu”, suara Gede Ganesha mohon ijin kepada sang pemilik rumah, dan dari dalam muncul sosok perempuan paruh baya dengan menggunakan pakaian biru tua. Ya benar, perempuan itu adalah Nyoman Mariani, seorang ibu rumah tangga yang juga mengabdikan diri sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Tulus Bakti, Desa Panji.

Jahe Merah Hangat-hangat

Ibu Mariani, begitu saya memanggilnya, dia sangat ramah, tekun dan memiliki dedikasi tinggi untuk memajukan kehidupan perempuan di desanya. Salah satunya mengembangkan potensi pertanian di desanya.

Awalnya, tahun 2007, dia bersama beberapa ibu rumah tangga, berniat mengembangkan diri sembari berusaha memaksimalkan potensi pertanian yang ada di desanya. Apalagi, Desa Panji memang memiliki potensi pertanian yang cukup besar dengan wilayah yang luas.

Dia mempersilahkan kami duduk, kami ngobrol-ngobrol santai, selang beberapa lama, dari dalam muncul anak perempuannya Komang Trisna Wahyuni. Dia masih SMP namun sudah terlihat telaten dalam melayani para tamu yang berkunjung ke rumahnya.

Komang membawa nampan yang berisi tiga gelas minuman hangat, dari aromanya sudah dapat dibayangkan kalau minuman itu adalah Sari Jahe Merah yang Ibu Mariani produksi di rumahnya sendiri.

Ibu Marianbi menyiram tanaman. Itu kegiatan rutin

Kami dipersilakan minum, seruput pertama saya bisa merasakan sensasi pedas, namun perlahan rasa itu melebur dengan rasa manis gula batu yang mengikuti. Kehangatan, tidak hanya sampai di mulut, hal itu terasa sampai ke kerongkongan, hingga akhirnya keringat tiba-tiba mengucur dari badan.

Saya tanya ke Arik dan Ganesha, apakah mereka merasakan hal yang sama dan mereka kompak menjawab “iya, saya juga sama”. Benar-benar menyehatkan minuman ini.

Ibu Mariani berusia 47 tahun, suaminya bernama Made Tirta yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai hotel bintang lima di Bali, yang memilih pensiun untuk membantu mengembangkan usaha rumah tangga mereka.

Cara Membuat Serbuk Jahe Merah

Pasangan ini memiliki empat orang anak, mereka semua masih sekolah, dan ada satu yang baru tamat sekolah kapal pesiar. Anaknya ini juga sedang fokus juga mengembangkan kelompok usaha ternak lele di desanya. Untuk cerita ternak lele ini nanti saya akan ulas lagi di tulisan selanjutnya.

Tidak hanya mendapatkan minuman penghangat sari jahe merah, kami pun mendapatkan cerita tahapan-tahapan bagaimana dia membuat produk jahe merah ini. Dimulai dari proses pencucian jahe di air mengalir, hingga akhirnya dibersihkan kulitnya untuk kemudian diparut.

Parutan jahe merah ini diperas, diambil airnya saja. Air itu kemudian direbus dan dicampurkan beberapa bahan lain seperti gula batu dan rempah seperti sereh, pandan dan kayu manis. Rebusan ini dilakukan sampai bahan benar-benar mengkristal, setelah itu seluruh bahan akan didinginkan untuk kemudian dihaluskan kembali sehingga terbentuklah serbuk bubuk.

Satu kilogram serbuk bubuk jahe merah dihasilkan dari 1,5 kilogram jahe merah dan bahan lainnya. Dalam satu bulan dia bisa memproduksi sampai 60 Kg. Rata-rata harga jual perkilo serbuk jahe merah ini dibandrol dengan harga Rp. 150.000. Tapi untuk eceran, Ibu Mariani membuat kemasan 200 gram dengan harga Rp. 35.000 perbungkus.

“Jahe merah niki sudah dipasarkan ke dinas-dinas, Sekolah Polisi Negeri Singaraja, hingga ke Kabupaten Klungkung, Negara dan Denpasar. Kami memasarkan via online dan dibantu juga oleh teman-teman,” katanya.

Apakah ada kendala selama ini dalam proses produksi? Ibu Mariani menyampaikan kalau kendalanya hanya di kemasan. Kemasannya agak mahal dan dan biaya kemasan dan sticek saja hampir Rp 2.500.  Sementara untuk bahan baku tidak masalah, karena masyarakat petani di Desa Panji dan sekitarnya sudah ada yang mengembangkan pertanian jahe merah dari setengah hektar sampai 1,5 hektar.

“Kami masih urus BPOM, sementara PIRT sudah dibantu oleh Pemerintah Desa melalui Bumdes Panji,” katanya.

Perjalanan Merintis KWT

Ibu Mariani juga menceritakan getir perjalanannya merintis KWT, bagaimana saat itu dia mesti harus meyakinkan diri bahwa perempuan haruslah menjadi bagian dari proses pembangunan sebuah desa. Dia dan teman-temannya sepakat bahwa perempuan harus produktif, tidak terjebak dalam rutinitas yang hanya fokus pada urusan dapur, sumur dan kasur. Sangatlah berat merintis, meyakinkan suami dan keluarga mereka di awal-awal, bahwa apa yang dilakukan para perempuan ini adalah bagian dari usaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Kebun KWT Tulus Bakti

Tahun 2019, kelompok ini berhasil membuktikan kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya, bahwa kerja keras mereka berbuah manis dengan disabetnya juara dua kategori KWT, dalam lomba inovasi desa yang diadakan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng.

“Tiang bersyukur, Pak, ternyata wenten masi perhatian dari Pemerintah, tentang napi sane dibuat oleh KWT,” ujarnya. Ia bersyukur karena adanya perhatian pemerintah tentang apa yang mereka telah perbuat di KWT mereka.

Kebun yang Luas

Waktu itu sudah menunjukkan pukul 10 siang, Ibu Mariani mengajak kami untuk berkunjung ke kebun yang dikelola oleh KWT mereka, namun sebelum ke sana saya diberikannya oleh-oleh bibit jahe merah dan serbuk jahe merah.

Jarak antara rumah dan kebun hanya beberapa meter saja. Luas kebun itu sekitar 4 are, kebun ini merupakan milik dari anggota KWT yang disewa oleh KWT sebagai kebun percontohan. Disana mereka melakukan aktivitas mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, hingga proses panen.

Saya melihat banyak sayuran mulai dari pare, cabai, tomat, terong panjang, sayur hijau hingga kangkung. Sementara pagar hidup yang mengelilingi kebun itu ditanam tanaman kelongkang, kelor dan ketela pohon. Ibu Mariani berkilah kalau semua bagian dari kebun ini haruslah produktif, pagarnya kami tanam juga dengan tanaman pangan agar bisa kami petik bersama kelompok.

Kebun ini dikelola oleh 20 anggota KWT, mereka secara bergilir bergotong royong setiap hari Minggu, setiap hari ada 2 orang yang bertugas. Sementara setiap seminggu sekali mereka turun bersama melakukan perawatan sembari memetik hasil kebun untuk bisa mereka bagi bersama kelompoknya. Kebun ini dikelola dengan pola pertanian organik, tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia.

Saat itu, kami juga ditemani oleh anak ketiga dari Ibu Mariani, Komang Trisna Wahyuni. Menurut Komang, dia sangat senang ikut kegiatan berkebun ini. Dia bisa belajar bertani, sembari mendapatkan upah harian sekitar Rp. 60.000 untuk melakukan pembibitan tanaman.

“Lumayan untuk menutupi biaya kuota sekolah daring,” katanya.

Beberapa waktu berselang, datang pelanggan seorang pria, seorang pensiunan dosen salah satu universitas terbesar di Bali Utara, dia bernama Gede Artawan. Dia datang bersama temannya, dia hendak memesan bibit dari KWT ini. Dia menuturkan sangat senang dengan usaha KWT ini, bagaimana mereka berpikir tentang keberdampakan secara ekonomi dan sosial. “Dan sudah mampu memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat. Kalau disini ketersediaan bibit lengkap dan harganya juga terjangkau,” katanya.

Salah seorang anggota KWT Tulus Bakti, Kadek Dian Arianti menyampaikan dia sangat senang bisa menjadi bagian dari kelompok ini. Dia bisa belajar mengenal tanaman, dapat berinteraksi positif dengan anggota lainnya, hingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam hal pangan. “Tiang jadi senang berkebun, di rumah juga tiang ada beberapa tanaman pangan, dapat bibit dari KWT dan lumayan bisa meringankan pengeluaran sehari-hari.” katanya.

Kesuksesan KWT ini ditandai juga dengan kesuksesannya membeli sebuah lahan di pinggir jalan di Desa Panji. Rencananya, lahan itu akan dikembangkan sebagai sekretariat sekaligus tempat untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh KWT.

Hebat sekali Ibu Mariani, begitu juga dengan semangat perempuan di KWT Tulus Bakti. [T]

___

Baca artikelTOBING CRYSNANJAYAlain

Tok, Tok, Tok…! Sudang Lepet Made Suarti pun Pipih dan Gurih

Tok, Tok, Tok…! Sudang Lepet Made Suarti pun Pipih dan Gurih

Kopi Susu + Telur Ayam Arab Setengah Matang | Legenda Ngopi di Kota Tua Singaraja

Kopi Susu + Telur Ayam Arab Setengah Matang | Legenda Ngopi di Kota Tua Singaraja

Tags: bulelengDesa PanjiherbalKelompok Wanita Taniobat herbalpertanian
Previous Post

Demam Gowes di Kota dan Gowes Sampai Demam di Pedesaan

Next Post

Kidung, Coki dan Lana | Ekspedisi Garis Langit Melewati Nusantara dan Asia Tenggara

Tobing Crysnanjaya

Tobing Crysnanjaya

Pegawai, petani, bapak rumah tangga. Kini sedang mengikuti kelas Creative Writing di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Kidung, Coki dan Lana | Ekspedisi Garis Langit Melewati Nusantara dan Asia Tenggara

Kidung, Coki dan Lana | Ekspedisi Garis Langit Melewati Nusantara dan Asia Tenggara

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co