30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Komang Ego | Kabur dari SD, Mengemis, Jual Gelang, Sekolah Lagi, Juara Olimpiade

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
June 23, 2021
inKhas
Komang Ego | Kabur dari SD, Mengemis, Jual Gelang, Sekolah Lagi, Juara Olimpiade

Komang Ego

Usianya sekira 7 tahun saat itu. Baru sebulan masuk SD, ia tiba-tiba kabur dari sekolah. Tanpa pulang ke rumah, ia langsung naik angkutan umum bersama empat temannya. Sempat singgah di Amlapura, lalu jenak di Klungkung. Di situ ia, bersama temannya, memulai pekerjaan baru; jadi gelandangan dan pengemis alias gepeng, dan tidur di sembarang tempat.

Dari Klungkung ia kemudian berpindah-pindah kota. Hingga seluruh kota di Bali (kecuali Negara) pernah ia jadikan tempat untuk mengemis. Sampai akhirnya ia mengadukan nasib kanak-kanaknya di wilayah Kuta. Dari Kuta, nasibnya kemudian berubah. Berubah, terus berubah.

Anak itu bernama I Komang Ego. Kini usianya sudah 21 tahun. Selama 21 tahun itu, ia mengalami lika-liku kehidupan yang mungkin tak banyak dialami anak-anak lain di desa lainnya.

Ia lahir Desa Tianyar Tengah, Pedahan Kelod, Karangasem. Tepatnya di Dusun Padang Sari. Kenal daerah itu? Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Trunyan di Kintamani, Bangli. Memang sebagian wilayah Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem, berbatasan langsung dengan wilayah Kintamani seperti Desa Trunyan dan Desa Songan.

Jadi, dengan menyebut nama-nama desa itu, bisa dibayangkan di titik mana Dusun Padang Sari itu berada.

***

Pada Minggu yang cerah, 20 Juni 2021, saya berkunjung ke rumah Komang Ego, di kampungnya di atas bebukitan itu. Saat menuju rumahnya, dari Jalan Raya Singaraja-Amlapura, saya melewati jalan hotmik. Saya pikir jalan semulus itu akan berujung di rumah Komang Ego, tapi tidak. Saya harus melewati jalan tanah terlebih dulu, berliku, dan kecil, dan tentu saja harus melewati tanjakan dan turunan.

Tiba di rumah Komang Ego, selain bertemu lelaki muda itu, saya juga bertemu sepasang suami istri, I Jero Budi dan Ni Jero Budi, sedang membuat gula lontar. Itu adalah orang tua Komang Ego. Pembuatan gula lontar masih menggunakan cara-cara tradisional khas petani gula dari Pedahan. Gula itu dibungkus kroso (anyaman daun lontar), hingga gula jadi padat dan langsung dipasarkan bersama pembungkus kroso. [Bagian gula kroso ini akan saya ceritakan nanti pada tulisan lain.]

Ibu Komang Ego membuat gula lontar

Ego anak ketiga dari enam bersaudara. Sejak lahir, sebagaimana juga warga yang lain, ia mengandalkan hidup dari air tadah hujan. Kehidupan yang tentu saja berbeda dengan banyak desa lain di Bali. Kemiskinan membuat liku-liku hidupnya penuh warna.

Untuk mengubah nasib, ia disekolahkan oleh orang tuanya. Apalagi, semua anggota keluarganya buta huruf, sehingga Komang Ego adalah andalan satu-satunya untuk bisa sekolah dan kelak mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tapi, baru sebulan di sekolah, ia kabur untuk bertualang keliling Bali. Petualangan itu adalah awal dari liku-liku hidupnya yang penuh warna, suka-duka, pahit-manis.  

Petualangan menjadi gepeng ia jalani satu setengah tahun. Tidur di emper toko, diciduk Satpol PP, sudah biasa ia jalani. Sampai akhirnya, salah satu bibinya mengajak ia untuk menetap di Kuta, Badung. Jalanan masih saja menjadi tempat utama Komang Ego. Ia diajak bibinya jualan buah potong berkelilling di jalan dan pantai.

Berhenti jualan buah potong, Komang kecil menjual gelang souvenir untuk ditawarkan pada wisatawan. Semacam pedagang acung. Beberapa kali ia ditangkap petugas karena tak punya ijin berjualan. Ia sebenarnya tak kuat hidup semacam itu, tapi mau apa lagi.

Bertemu Turis Baik

Di tengah rasa putus asa, ia bertemu seorang warga Negara Hongkong, nama panggilannya Toni. Toni  yang biasa bolak -balik bali dan berlibur di Pantai Kuta .

Warga Hongkong itu meminta Komang sekolah lagi. Komang pun menurut. Komang pun melanjutkan sekolahnya di SD Prashanti Nilayam Kuta sambil terus berjualan sepulang sekolah. Biaya sekolah dibantu warga Hongkong itu.

Tapi kegetiran kembali hinggap dalam hidupnya. Ketika hendak naik ke kelas lima, ia kehilangan kontak dengan Toni, warga Hongkong yang membantu biaya sekolahnya. Ia bingung, apakah melanjutkan ke kelas lima atau putus sekolah lagi.  

Akhirnya ia bertekad untuk tetap sekolah, bagaimana pun caranya. Timbullah ide membuat gelang sendiri dan menjualnya. Jika dulu ia mengambil gelang di tempat lain, lalu dijual, kini dia membikin gelang sendiri agar hasilnya bisa lebih banyak untuk biaya sekolah. Dengan tekad yang besar, ia akhirnya tamat SD.

Komang Ego (berdiri)

Tamat SD, tiba akhirnya ia pulang kampung, hidup kembali bersama ayah-ibu, dan tentu saja untuk melanjutkan ke SMP. Di kampungnya, ia sekolah di SMPN Satap (Satu Atap) Tianyar Tengah. Di SMP ini ia mulai menunjukkan kecerdasannya. Mungkin kecerdasannya terpupuk oleh pengalaman hidup yang begitu keras, sehingga beberapa kali ia menjadi juara dalam ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional), kini disebut KSN (Kompetisi Sains Nasional), terutama di bidang ekonomi dan akuntansi.

Ketika kelas 7 SMP  tahun 2014, ia sukses ikut OSN IPS di Palu Sulteng dan di kelas 8 ia ikut OSN di Palembang, Sumsel. Atas prestasinya itu, Komang Ego diterima melanjutkan pendidikan ke SMA Bali Mandara tahun 2017 Jurusan IPS dengan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah. Usianya tentu lebih tua dari teman-teman sekolahnya, karena hidupnya banyak dihabiskan di jalanan.

Prestasi Berlanjut

Prestasinya di SMA Bali Mandara berlanjut. Ia berhasil mengikuti beberapa lomba   ekonomi tingkat nasional  di UGM  dan  ikut OSN Ekonomi di Manado. Wajahnya sempat terpampang di sebuah surat kabar lokal sebagai “peraih juara 1 lomba cerdas cermat bergengsi bidang ekonomi”.

Ia tamat SMA Bali Mandara tahun 2020, lalu diterima melalui program bidikmisi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Ia pun mulai kuliah, tapi perjuangan hidupnya yang penuh tantangan ternyata belum berhenti.

Pada saat pandemi, masa pengenalan kampus dan kuliah dilakukan secara daring. Nah, masalah baru pun muncul. Di desanya yang terpencil dan berbukit itu amat susah mendapatkan sinyal internet sehingga program pengenalan kampus tak bisa diikuti dengan lancar.

Ayah Komang Ego memelihara sapi

Untuk mendapatkan sinyal internet, ia harus membangun semacam kubu beratap klangsah di sebuah tempat yang sinyal internetnya cukup kuat. Tapi upaya itu tetap tak berjalan lancar karena sinyal di tempat itu tetap saja terputus-putus.

Ia hampir putus asa dan hampir memutuskan untuk tak jadi kuliah. Untung ia bertemu guru SMA-nya di Bali Mandara. Ia diberi kekuatan untuk tetap kuliah. Seorang teman kemudian memberinya sejumlah bantuan perangkat agar tugas-tugas kuliahnya bisa diselesaikan dengan mulus.

Dan syukurnya, hingga kini ia tetap bisa kuliah dari rumah, dan tetap bisa membantu pekerjaan keluarga.

“Anak-anak di sini (di Pedahan dan sekitarnya) tidak sekolah karena dipaksa oleh keadaan, bukan ingin!” kata Komang Ego seakan memberi kesimpulan dari seluruh cerita tentang dirinya. [T][Editor: Adnyana Ole]

Tags: gelandangan dan pengemiskarangasemkemiskinanPendidikanSMAN Bali Mandara
Previous Post

Misteri “Tapa Mentas” di Nusa Penida | Mitos atau Fakta?

Next Post

“My Document”, Alejandro Zambra | Bagaimana Cara Menceritakan Kisah-kisah Kecil?

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
“My Document”, Alejandro Zambra | Bagaimana Cara Menceritakan Kisah-kisah Kecil?

“My Document”, Alejandro Zambra | Bagaimana Cara Menceritakan Kisah-kisah Kecil?

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co