26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha

ILustrasi tatkala.co / Nana Partha

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Buleleng Barat

Sugi Lanus by Sugi Lanus
January 23, 2021
in Esai

Catatan Harian Sugi Lanus, 21 Januari 2021

1. Seririt “masuk dalam perhitungan dunia” tahun 1976 ketika gempa mengguncang di sana, dan meratakan kota kecil ini.

Ketika itu ada dokter dari Singapore datang ke Seririt sebagai relawan mengobati korban. Seingat saya alm Bapa Made Sanggra — seorang sastrawan Bali ternama — bercerita ke saya kalau beliau ke Seririt datang sebagai relawan kemanusiaan. Beliau sendiri berasal dari Gianyar. Puisi Gempa Seririt masuk dalam kumpulan puisi Bali KIDUNG REPUBLIK yang menjadi kompilasi karya beliau.

Seririt seakan identik dengan gempa. Dan saya berguling-guling di Seririt karena masih balita ketika diguncang gempa.

2. Bagaimana sejarah berdirinya Seririt? Tidak ada satupun orang tua yang bisa memberikan jawaban memuaskan. Saya buka semua file Belanda terkait yang bisa saya akses, berbagai peta dan laporan penjajahan di Bali Utara. Tepat seperti dugaan saya, “Seririt merupakan entitas baru” — bukan kelurahan lama yang punya desa pakraman yang kuno sejarahnya. Tidak seperti Boeboenan yang disebut dalam prasasti Babahan yang ditulis jaman Ugrasena, atau Pengastulan yang sangat disebut sebagai desa tua dengan Pura Pengastulan yang terkenal, kemungkinan sebaya dengan Pura Pengastulan di Pejeng Gianyar yang telah ada diperkirakan dari masa kerajaan Bali Kuno.

3. Dalam peta Bali Utara dan Bali yang dibuat sangat akurat dan detail oleh Raden Mas Ronodirjo bersama FA Liefrinck, kota Seririt tidak tercantum.

Peta tahun 1885 ini bercerita banyak. Diantaranya tahun itu jalan terjauh bagian barat dari Buleleng adalah sampai Celukan Bawang.

— Menurut kakek saya dari pihak ibu, orang-orang desa Kalisada diajak membuka tanah di bagian barat dari Celukan Bawang, maka muncullah desa baru Pangulon. Artinya “desa penghujung”. Keluarga kakek saya sebelumnya tinggal di Kalisada dan mrajan-nya di sana, rasanya mendapat 3 sampai 5 hektar pembagian tanah buka lahan di Pengulon.

— Menurut masyarakat Kalanganyar dan Banjarasem, masyarakat di sana diajak membuka kawasan hutan yang sekarang dikenal sebagai Gerokgak. Dalam peta 1885 tidak tercantum nama Pengulon dan Gerokgak. Masyarakat dari Banjarasem, Kalanganyar, dan Pengastulan, ada memiliki warisan sampai sekarang di wilayah Gerokgak. Keturunan mereka yang membuka hutan masih sembahyang ke mrajan-sanggah keluarga mereka di Pengastulan, Kalanganyar dan Banjarasem, serta desa sekitarnya yang menjadi asal dari para pembuka kawasan yang sekarang bernama Gerokgak.

— Menurut kakiyang (kakek) saya dari Griya Dencarik, beliau membuka hutan ke Pegametan dan Sumberkima rasanya di tahun 1920-an. Selanjutnya beliau pernah menjadi Mekel atau Kepala Desa di sana. Di kawasan Goris dan Sumber Klampok ditanami hutan dengan Pohon Kayuputih dan dibuat pengolahannya di sana, sebelum kemerdekaan masih berfungsi.

4. Seririt masuk dalam laporan Belanda pertama — berdasar penelusuran saya — dalam sebuah laporan tentang penyembelihan kerbau.

Laporan tersebut merupakan laporan atau STUDI KHUSUS PARASIT INI DI PULAU BALI, mengenai Sarcosporidiosis di Bali, yang melaporkan bahwa kondisi persebaran parasit yang menular ke hewan dan manusia ini .”….berulang kali diamati pada kerbau di rumah pemotongan hewan di Seririt selama tahun 1927; ini adalah satu-satunya tempat di mana kerbau disembelih.”

Seririt memang dikenal sampai saya SMP masih menjual daging kerbau. Kalau Galungan semacam wajib ada sate kerbau di wilayah Seririt, dan bisa jadi Seririt adalah rumah pemotongan kerbau yang berkembang menjadi pasar.

Setidaknya baru tahun 1927 dalam catatan Belanda ada tulisan terkait Seririt. Selanjutnya setelah itu punggawa Bubunan berkantor di Seririt. Laporan ini terangkum dalam CYSTICERCI IN HET VLEESCH VAN RUND EN VARKEN EEN HYGIËNISCHE STUDIE, NAAR AANLEIDING VAN EEN BIJZONDER ONDER- ZOEK NAAR DEZE PARASIETEN OP HET EILAND BALI (1928).

5. Dalam Van eilanden in opkomst terbit 1929, disebutkan Seririt sudah seperti kota kecil di Jawa:

“Itu adalah perjalanan yang menarik yang kami lakukan di hari terakhir. Di sini, pertama-tama, inspektur ter Laag adalah guide kami, dan dia memberi tahu kami semua jenis detail tentang resornya. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dari Singaraja ke arah barat menuju Pengastoelan. Sawah di sini membentang hampir sampai ke laut, dan di sebelah selatan lereng bukit yang curam menutup cakrawala. Di sawah, yang tampaknya selalu memiliki cukup air, Anda melihat padi dari bibit yang baru ditanam hingga tunggul tanaman yang dipanen, dan Anda mendengar bahwa di sini rata-rata 60 pikul masih dikeringkan per “bahoe”. Sedikit tembakau juga ditanam, kebanyakan untuk penggunaan pribadi, sementara sebagian kecil diekspor ke Menado.”

“Di desa Seririt kami melihat tempat parkir mobil, bengkel mobil dan pompa bensin. Orang bisa membayangkan berada di tempat yang sibuk di salah satu jalan raya utama di Jawa. Mobil juga mendapatkan popularitas di pulau ini; Dalam waktu singkat, jumlah mobil di Bali dan Lombok telah meningkat menjadi sekitar 400, dan akan ada pertumbuhan yang lebih besar dalam waktu dekat ketika Ford menempatkan mobil barunya di pasar. Hal ini telah dibicarakan di Sulawesi, sejak perwakilan Ford menunjuk perwakilan untuk bagian Asia Timur ini di Sulawesi dan di tempat lain. Kejutan terbaru dari Ford, sebuah mobil yang mungkin akan berharga 1.650 gulden, dengan enam silinder, banyak tenaga kuda, dan konsumsi bahan bakar yang sangat sedikit, akan dinikmati. Diharapkan pertarungan hebat akan terjadi antara Ford dan Chevrolet, terutama di properti outdoor, tertekan.”

Dari sini kita mendapati 1929 telah ada terminal dan pompa bensin di Seririt.

Halaman 209 berisi penjelasan keramaian Seririt dengan penjual bensin dan stanplat angkutan kendaraan bermobil.

6. Koran De koerier 20-07-1933 telah terjadi penipuan penjual kain di Seririt.

Berita penipuan itu menarik disimak dengan Judulnya sangat memikat: “Seorang Tionghoa yang cerdas” [Een slimme Chinees]

” Koresponden kami di Singaradja menulis kepada kami tanggal 16 sebagai berikut: Di ​​Seririt, dekat Singaraja, hiduplah seorang Tionghoa yang menjalankan sebuah toko dan tampaknya tidak menganggap keuntungannya mencukupi ketika dia melakukannya dengan cara yang biasa. Itulah alasan mengapa ia membeli sebuah meteran yang kurang satu decimeter (excusez du peu). Namun, dia telah meremehkan kecerdasan kliennya, untuk hari-hari ini ia menjual sepotong kain sepanjang delapan meter kepada istri seorang guru. Orang Bali ini tampaknya sudah memiliki daya pikat modern, karena di rumah dia mengeluarkan “alat ukur pribadinya” dari lemari dan memeriksa ukurannya. Tampaknya delapan desimeter kurang dari kain yang ukurannya delapan meter. Barang-barang yang dijual telah disita, sementara orang Tionghoa harus muncul hari-hari ini dan pasti tidak akan menikmati cara cerdiknya menghasilkan keuntungan.”

De Koerier 20-07-1933

Penipuan ukuran kain oleh pedagang Cina yang dibongkar istri seorang guru ini — kemungkinan dari desa Bubunan karena di sana cukup banyak guru-guru Buleleng generasi pertama berasal—menjadi berita yang diberitakan koran ternama De Koerier. Ini bukti perdagangan sudah “berkembang sengit” di Seririt. Dan memang banyak sampai kini ada keluarga peranakan Tionghoa menjadi penduduk di Seririt memiliki toko dan ruko, serta berbau dengan masyarakat pendatang lainya, ada dari Klungkung, Pandak Gede, Kintamani, Madura dan Banyuwangi, dll. Seririt memang menjadi kawasan yang strategis pertemuan titik barat Buleleng dan atas, serta tengah, sehingga Seririt terhitung menjadi salah satu pusat perdagangan Bali Utara terpenting di luar Kota Singaraja.

Penduduknya rata-rata pendatang dari desa sekitar dan juga dari luar Buleleng.

7. Tidak tercantumnya Seririt dalam peta 1885, dan munculnya laporan penyembelihan kerbau di Seririt tahun 1927 — yang saya temukan laporan tertua Seririt sebagai entitas ‘ekonomi’ atau ‘pasar’ —  bisa menjadi titik antara kedua tahun tersebut adalah kemunculan dari Seririt, yang kini berkembang menjadi Kota Kecamatan di Bali Utara yang sangat dinamis dengan Pasar Seririt yang potensi ekonomi terhitung maju dan berkembang pesat.

Titik pihak 1885—1927 adalah kemunculan awal Seririt.

8. Ada yang menyebut secara berkelakar bahwa Seririt berasal dari kata “nyeririt” atau tergelincir — karena kena gempa dan pernah diterjang siklun. Tapi saya selalu membayangkan, secara etimologi dan kemunculannya dari sebuah pasar, Seririt dibentuk dari kata “ser” dan “irit”. “Ser” =pasar, dan “irit” = murah. Pasar irit ini kemungkinan menjadi awal kata “Seririt”.

9. Kota Seririt menjadi kota kecamatan “membawahi” 20 desa dan 1 Kelurahan. 20 desa —  Banjar Asem, Bestala, Bubunan, Gunungsari (Tunju), Joanyar, Kalianget, Kalisada, Lokapaksa (Kalopaksa), Mayong, Munduk Bestala, Pangkung Paruk, Patemon, Pengastulan, Rangdu, Ringdikit, Sulanyah, Tangguwisia, Ularan, Umeanyar — yang semuanya ada dan tercantum jelas dalam peta buatan Raden Mas Ronodirjo bersama FA Liefrinck kini menjadi wilayah yang dinaungi dari Kecamatan Seririt yang namanya tidak eksis dalam peta tahun 1885. [T]

Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Lukisan: Ketut Kabul Suasana
Puisi

Angga Wijaya# Sajak-sajak Jakarta

SUBUH DI JAKARTA Adzan pagi ini membangunkanku Suaranya masuki keheningan hati Orang-orang terbangun dari tidur Berangkat mencari penghidupan Syahadat menggema ...

February 23, 2019
Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha
Esai

Balada “Gelebeg” – [dengan rasa hormat kepada almarhum bapa]

Yeh memesu (mata air) di antero barat kaki Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, yang mencapai ratusan, besar kecil, bersumber dari danau ...

May 30, 2020
Jersey seragam Kapal CC, dengan gambar kodok di punggung
Khas

Kapal CC, “Sing Peteng Sing Mulih”

Bisa dibilang Kapal CC adalah club sepeda yang unik. Tiga belas tahun club ini tidak memiliki jersey seragam, tapi tetap ...

July 30, 2019
Ilustrasi tatkala.co [Satia Guna]
Puisi

Puisi-puisi Rai Sri Artini | Rendezvous, Batu dan Pohon

BATU DAN POHON Ada batu-batu yang kita lukis sepanjang jalan Batu-batu yang menjadi hujan air mata Batu-batu yang memiliki nama ...

January 30, 2021
Anak-anak belajar melukis di Studio Gelombang, Batuan, Gianyar
Features

Studio Gelombang Batuan: Melukis Tradisi, Tradisi Melukis

Menikmati Gianyar sebagai pusat kesenian Bali, tidak lengkap rasanya bila tidak menelusuri sisi berkeseniannya. Karenanya, saya menyempatkan diri datang ke ...

February 16, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dedek Surya Mahadipa
Esai

Cerita-Cerita Biasa dan Tak Biasa Semasa Pandemi

by Dedek Surya Mahadipa
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1412) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In