27 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Made Anik Wiryantini

Made Anik Wiryantini

Harta, Tahta dan Variegata

Suara Perubahan by Suara Perubahan
January 5, 2021
in Esai

Penulis: Made Anik Wiryantini

_______

Beberapa bulan ini janda bolong menjadi viral di Indonesia ketika sebuah akun gosip di sebuah media sosial memuat berita tentang “janda” yang “bolong” itu. Janda bolong bukan janda yang bolong sebagaimana arti sebenarnya. Janda bolong adalah sebutan untuk tanaman dengan nama ilmiah Monstera Adansonii. Tanaman ini disebut janda bolong karena daunnya memiliki keunikan yaitu bentuk daun yang memiliki banyak lubang.

Tanaman ini menjadi viral karena harga janda bolong variegata mampu menembus angka puluhan juta rupiah. Tanaman disebut variegata jika memiliki campuran corak warna unik yang berbeda seperti putih atau pink dalam satu tanaman.

Selain janda bolong, sekitar bulan November 2020 media sosial juga ramai terkait pemberitaan transaksi pertukaran sebuah mobil Toyota Avansa dengan tiga jenis tanaman hias variegata yang tergolong langka di Kediri, Jawa Timur. Sungguh harga yang fantastis untuk sebuah tanaman hias, dan meskipun tidak masuk logika bagi sebagian besar masyarakat tetapi transaksi ini nyata terjadi.

Hingga saat ini dengan menggunakan mesin pencarian google, kita dapat melihat kisaran harga untuk tanaman variegata masih mencapai jutaan rupiah. Tingginya permintaan yang tidak sebanding dengan ketersediaan tanaman mendorong tingginya harga jual.

Terlepas dari harga tanaman hias yang saat ini mengalami lonjakan, jika diamati perkembangan trend tanaman hias merupakan fenomena perubahan yang terjadi di masyarakat akibat Pandemi Covid 19. Masyarakat yang dilanda kecemasan, ketakutan, kesedihan berujung pada kebosanan karena memiliki banyak waktu luang di rumah saja. Kebijakan pembatasan sosial mendorong masyarakat mencari aktivitas yang bisa dikerjakan di rumah, dan berkebun adalah salah satu aktivitas yang banyak dipilih masyarakat.

Media sosial juga mempengaruhi minat masyarakat. Jika sebelum pandemi, artis, selebgram ataupun sosialita memamerkan foto travelling dan barang-barang mewah, maka saat ini media sosial mereka dipenuhi dengan berbagai postingan tanaman hias variegata. Bahkan saat ini pameran tanaman hias sudah merambah mall dan pusat-pusat perbelanjaan, sehingga secara tidak langsung mendorong fenomena berkebun di masyarakat.

Berkebun bisa menjadi langkah awal untuk menghijaukan bumi dari rumah. Berkebun juga memiliki segudang manfaat. Dikutip website Hello Sehat, berdasarkan beberapa hasil penelitian, berkebun dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dapat menjaga kesehatan otak, meningkatkan koordinasi dan kekuatan tangan bahkan dapat menurunkan berat badan karena menuntut pemiliknya jadi aktif bergerak.

Beberapa jenis tanaman hias juga memiliki manfaat penting bagi kesehatan, misalnya :

  • Sirih Gading dan Lidah Mertua yang dapat menangkal polusi dan radiasi elektromagnetik,
  • Peace lily yang mampu  mengurangi tingkat kelembaban udara,
  • Tanaman lavender yang mampu mengusir nyamuk dan berbagai tanaman lainnya.

Perubahan pola hidup masyarakat yang terjadi akibat pandemi memunculkan peluang bisnis tanaman hias, termasuk di Bali ataupun di Kabupaten Buleleng khususnya. Jika diamati bisnis tanaman hias sangat potensial untuk ditekuni. Di satu sisi tingginya permintaan masyarakat baik berupa tanaman hias maupun bunga potong juga didukung oleh ketersediaan tanaman yang jenisnya cukup banyak dan mudah dibudidayakan di Indonesia ataupun di Kabupaten Buleleng yang beriklim tropis dan memiliki banyak keanekaragaman hayati.

Dari sebuah acara televisi, seorang pebisnis tanaman hias di Jakarta baru-baru ini mengklaim bahwa omzet penjualan tanamannya mencapai Rp. 700 juta dalam sebulan. Penjualan tanamannya melayani pengiriman ke seluruh Indonesia bahkan saat ini sudah merambah luar negeri. Metode pemasaran yang digunakan juga cukup mudah yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti live sale di Instagram, pameran tanaman di mall, disamping menerima kunjungan langsung ke tempat penjualan.

Salah satu lapak tanaman hias di Singaraja, Urban.garden.bali

Dengan perkembangan teknologi saat ini, penjualan tanaman online seperti di marketplace, maupun melalui media sosial seperti ‘peken online’ sangat mudah dan marak dilakukan. Konsumen cukup diam dirumah, kemudian memilih tanaman melalui media sosial, disepakati maka tanaman akan diantarkan kepada pelanggan melalui ekspedisi yang saat ini dapat dengan mudah ditemukan. 

Ditinjau dari sisi resiko, bisnis ini dinilai minim resiko, bahkan jika tanaman dirawat jangka waktu lama dan tanaman akan bertambah besar maka harga jualnya juga akan semakin meningkat.

Hasil pencarian google, untuk tanaman monstera variegata

Selain tanaman hias dalam pot, bisnis bunga potong juga merupakan peluang bisnis yang menjanjikan saat ini. Seorang petani bunga Anthurium dan Cemara dari Desa Pancasari menuturkan dari lahan 200 m2 yang ditanami bunga anthurium dan tiga pohon cemara, dalam dua minggu beliau bisa memanen 700 tangkai bunga seharga Rp. 1000/tangkai untuk jenis lokal bahkan untuk jenis impor harganya mencapai Rp. 2500/tangkai. Penjualan cemara juga sangat menguntungkan, karena sekarung plastik cemara harganya mencapai Rp. 150.000. Dapat dibayangkan berapa penghasilan setiap bulannya hanya dengan menjadi petani bunga saja.

Kemudian bagaimana dengan permintaan bunga potong ?  Bunga potong dibutuhkan untuk berbagai acara seperti pernikahan, dekorasi, bahkan upacara pemakaman. Saat ini bunga potong di Bali juga menjadi kebutuhan bagi bisnis perhotelan, restoran dan perkantoran. Bertambahnya jumlah usaha florist di Kota Singaraja maupun kota-kota lain di Bali juga menunjukkan bahwa permintaan masyarakat terhadap bunga potong semakin meningkat.

Apakah nanti dengan berakhirnya masa Pandemi, trend tanaman hias juga hilang ? Bisa saja trend tanaman hias menurun tetapi dengan berkembangnya budidaya pertanian, munculnya varietas baru tentunya akan tetap menjadi daya tarik bagi pecinta tanaman hias. Selain itu, bertambahnya pemahaman masyarakat akan manfaat berkebun sekaligus penerapan aturan tata ruang yang mewajibkan masyarakat menyediakan lahan minimal 20% dari total luas lahan yang dimiliki sebagai Ruang Terbuka Hijau di rumah masing-masing tentu akan menjadi potensi/peluang berkembangnya bisnis tanaman hias.

Perubahan tentunya akan terus terjadi baik perubahan akibat pola hidup masyarakat, perubahan akibat pembangunan ataupun sebab-sebab lainnya. Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan maka diperlukan kejelian untuk selalu melihat peluang dalam setiap perubahan sekaligus menyusun strategi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat mungkin nanti slogan HARTA, TAHTA DAN WANITA akan bergeser menjadi HARTA, TAHTA DAN VARIEGATA. SALAM PERUBAHAN !

  • Made Anik Wiryantini, ST, Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha sekaligus Owner @Urban.Garden.Bali

Suara Perubahan

Suara Perubahan

Suara Perubahan berisi esai-esai tugas mata kuliah "Change Management" Program S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja yang diampu oleh dosen Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba
Esai

“Mekorot“ di Masa Pandemi

Penulis: Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba ________ Kenikmatan bermain layang-layang di setiap daerah memang berbeda. Jika di wilayah Denpasar dan ...

December 22, 2020
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Opini

Kenapa Orang Bali Suka Ahok?

MASIH tentang pilkada DKI Jakarta. Nyatanya seluruh pasangan calon yang bertarung di sana punya nilainya tersendiri. Punya lebih kurangnya masing-masing. ...

February 2, 2018
Salah stu karya pada pamaeran Tugas Akhir mahasiswa seni rupa Undiksha Singaraja,  2018
Puisi

Puisi-puisi Kiki Sulistyo || Hantu Rima, Pigmen Bunyi, Martiria

Malam Penjagalan wahai, pemapar ikhbar --berkatilah hewan ini dengan hamun dan sifat dayus, sebelum dunia membuatnya kudus. di kandang ia ...

January 2, 2021
Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Esai

Imajinasi John Lennon Kini Seakan Nyata: Tak Ada Negara, Agama dan Surga – [Kontemplasi #dirumahaja]

Pandemi COVID-19 memberikan efek samping tak langsung bagi berbagai kalangan masyarakat. Ekonomi mati karena sebagian besar kantor/usaha non-esensial ditutup. Karyawan ...

March 26, 2020
Opini

Laga Tunda Calon Kepala Daerah

Senyum saya seketika terbentuk sesaat setelah melihat dua barang yang berisi tanda gambar salah satu partai politik dan nama seseorang ...

April 29, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Bermain sky di Jepang {foto Riris Sanjaya]
Khas

Bermain Ski ala Pandemi di Awal 2021 | Kabar dari Jepang

by Riris Sanjaya
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In