5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Paket Murah Setelah Mati” || Tentang “Petunon” di Setra Adat Buleleng

tatkalabytatkala
December 30, 2020
inKhas
“Paket Murah Setelah Mati” || Tentang “Petunon” di Setra Adat Buleleng

Paket Pitra Yadnya pada petunon/tempat kremasi di Setra Adat Buleleng

Upacara kematian bagi umat Hindu di Bali, misalnya upacara ngaben, yang dulu sering dianggap rumit dan mahal, kini tampaknya bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Terutama jika hal itu dilakukan di Setra Adat Buleleng, tepatnya di Jalan Gajah Mada Singaraja.

Desa Adat Buleleng kini memiliki tempat petunon, atau tempat kremasi, sekaligus juga mengelola paket pitra yadnya dengan tarif yang relatif murah. Petunon ini berlokasi di sebelah timur laut areal setra, yang dilengkapi empat tempat pembakaran jenasah.

Petunon itu juga dilengkapi satu pelinggih padma, satu buah bale peyadnyan, satu buah bale pewedaan, satu buah bale pesandekan, satu buah ruang sekretariat, serta dua buah kamar mandi masing-masing untuk sulinggih dan umum. Areal parkir cukup luas. Di sekeliling tempat petunon  diisi tanaman hias, agar tempat upcara itu mengesankan suasana sejuk.

Bangunan Petunon di Setra Adat Buleleng

Tempat petunon seluas 620  meter persegi itu dibangun sejak Juni 2020 oleh Desa Adat Buleleng bekerjasama dengan Suka-Suka Pengemong Pura Dalem. Dana yang dihabiskan untuk pembangunan petunon itu sebesar Rp 1,2 miliar yang diprakarsai  Made Dharma Tanaya yang juga Jro Mangku Pura Dalem Buleleng  serta ditambah dana BKK dari Pemerintah Provinsi Bali.

Pada Selasa (29/12/20), tempat petunon itu di-pelaspas dengan upacara yang dipuput oleh Ida Bhagawan Yoga Mimba dari Griya Taman Segara Intaran  Kaliuntu.

Dan setelah itu, petunon itu sudah bisa digunakan. Pengelolanya adalah Suka Duka Pura Dalem Desa Adat Buleleng bekerjasama dengan pengelola Setra Adat Buleleng.

Terdapat empat paket pitra yadnya yang bisa dipilih sesuai keinginan dan kemampuan ekonomi. Pertama, mekingsan digeni dengan biaya sebesar Rp. 6.000.000. Kedua, ngaben alit tanpa nyekah dengan harga Rp. 10.000.000. Ketiga, pengabenan yang dilengkapi prosesi nyekah, ngelinggihang,  dan nyegara gunung sebesar Rp, 15.000.000. Keempat,  pengabenan yang dilengkapi proses nyekah, ngelinggihang, ngingkup, dan nyegara gunung, biayanya sebesar Rp, 17.000.000.

Peket itu layaknya seperti paket perjalanan, namun perjalanan itu adalah perjalanan bagi sang mati agar mendapatkan tempat yang layak di alam surga dan menyatu dengan Ida Sang Hyang Widi.

Jro Mangku Made Dharma Tanaya mengatakan, pembakaran jenazah menggunakan bahan bakar gas agar biaya bisa ditekan seminimal mungkin. “Untuk jangka panjang akan dibangun pembakaran dengan menggunakan listrik,” katanya.

Upacara pemelaspasan petunon di setra Adat Buleleng
Jro Mangku Made Dharma Tanaya (paling kanan)

Non Hindu pun Dilayani

Petunon Desa Adat Buleleng ini bersifat universal. Artinya, semua warga dapat memanfaatkan petunon ini, termasuk umat non Hindu. Bagaimana mengurus warga non Hindu ini, Desa Adat Buleleng sudah memiliki berbagai ketentuan bagi warga di luar krama Desa Adat Buleleng yang termaktub dalam awig-awig.

Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menjelaskan Desa Adat Buleleng selama ini memang memiliki program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Program jangka menengah diantaranya melaksanakan pengabenan massal untuk meringankan beban warga masyarakat. “Untuk mengikuti perkembangan jaman maka desa adat membangun sebuah petunon,” katanya.

Sutrisna mengatakan, Setra Adat Buleleng  akan terus ditata sehingga terlihat asri dan nyaman.  Apalagi tahun 2021 akan dibangun kembali rumah di atas pohon kelumpang atau kepuh yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai tempat peninjauan kapal-kapal Belanda pada masa kolonial. “Rumah penianjauan ini akan dijadikan salah satu obyek wisata religi di wewidangan desa adat Buleleng,” katanya.

Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna (tengah) dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (kanan) saat pemelaspasan petunon di Setra Adat Buleleng

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang hadir dalam upacara pemelaspasan  mengharapkan petunon itu benar-benar bisa meringankan beban masyarakat, khususnya masyarakat Bulelen, serta mampu memberikan manfaat besar bagi umat Hindu di Buleleng.

“Karena sekarang ini memang sudah zamannya. Zaman itu kan berubah terus sesuai dengan keperluan dan kepentingan masyarakat. Sepanjang itu membantu umat, sepanjang itu manfaatnya banyak bagi umat, saya sangat setuju. Karena banyak yang dipermudah dan banyak yang dibantu meringankan bebannya. Karena kita lihat seperti sekarang ini upakara mahal. Kalau pihak petunon bisa mempermudah, biaya jauh lebih murah namun upakaranya tetap sama,”katanya.

Pihak yang akan mengelola petunon ini juga diminta untuk jangan pernah mengurangi arti dan makna dari upakara. Serta terus lakukan sosialisasi agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi masyarakat. Selama makna dan artinya tetap sama, adanya petunon ini pasti akan sangat membantu dan sangat meringankan beban masyarakat. Di samping itu, hal ini merupakan sebuah pilihan dan dengan tujuan yang sama. “Namun pemandangan kita saja yang berbeda. Jadi harus perbanyak sosialisasi. Kalau bisa lebih ringan lagi (dari sisi harga). Itu lebih baik,” ucap Agus Suradnyana. [T] [Editor: Adnyana]

Previous Post

“Gamefication” dalam Komunikasi dengan Anak

Next Post

Di Bali, “Jam Malam” Lebih Baik Dimajukan Lagi Jadi “Jam Sandyakala”

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Di Bali, “Jam Malam” Lebih Baik Dimajukan Lagi Jadi “Jam Sandyakala”

Di Bali, “Jam Malam” Lebih Baik Dimajukan Lagi Jadi “Jam Sandyakala”

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co