28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Kenapa Dinosaurus Punah, Virus Tidak?

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
May 14, 2020
in Esai
23
SHARES

Dinosaurus hidup di Bumi pada zaman yang disebut sebagai Era Mesozoic yang berlangsung pata 252 sampai 66 juta tahun yang lalu. Sebuah asteroid berdiameter 15 kilometer menghujam bumi 66 juta tahun lalu, dengan guncangannya setara 10 miliar bom Hiroshima.

Bola api radioaktif menyebar ke berbagai arah hingga beratus-ratus kilometer dan menciptakan tsunami yang merendam separuh planet ini. Dinosaurus golongan ‘bukan burung’ tak punya harapan hidup sama sekali. Cuma yang berbadan kecil dan dinosaurus berbulu serta bersayap yang sekarang kita sebut burung yang bisa selamat. Kerajaan dinosaurus yang sempat “memimpin” bumi selama ratusan juta tahun, terhempas tandas, menyisakan sejarah alam yang sedemikian eksotik  memikat.

Sejarah telah berulang-ulang membuktikan, para raja  imperiumnya memang rentan untuk tumbang  musnah. Semakin rumit sebuah entitas, semakin banyak potensi keruwetan yang disimpan. Dinosaurus yang berukuran besar dengan struktur tubuh yang kompleks, berkebutuhan makanan yang banyak  persaingan alam yang ketat membuatnya rentan cedera  terserang penyakit.

Seperti halnya sebuah kerajaan, seorang raja yang berambisi mencengkram kekuasaannya dengan segala cara, niscaya ia punya segala musuh yang selalu mengintai. Entah musuh dari kerajaan lain, pun pengkhianat dalam negerinya sendiri. Dapat saja rakyatnya sendiri, bahkan orang-orang terdekat yang tak pernah disangka-sangkanya. Itulah yang dilakukan oleh Marcus Junius Brutus Caepio—lebih dikenal sebagai Brutus—seorang Senator Kota Roma yang pada akhir Republik mengkhianati  membunuh Gaius Julius Caesar. Bersama beberapa rekan senatornya yang lain, Brutus membunuh Caesar pada 14 Maret 44 SM.

Dan kelak pembunuhan tersebut mencetuskan perang saudara di Republik Roma. Pengkhianatan Brutus  senator-senator koleganya terjadi karena mereka merasa tidak puas melihat situasi dan kondisi Republik Roma di bawah kepemimpinan Caesar. Ia dianggap telah menjadi diktator yang sewenang-wenang dan acap menerbitkan sejumlah undang-undang yang mengukuhkan kedudukan dan kekuasaannya dalam pemerintahan monarki absolut. Padahal, Brutus sendiri pada mulanya merupakan sahabat Caesar dan rekan seperjuangan. Oh ya, jangankan hanya seorang kawan, bahkan pikiran seorang manusia dapat saja mengkhianati hatinya sendiri.

Hantaman asteroid maha dahsyat telah mengakhiri kerajaan dinosaurus, namun tidak kerajaan virus atau bakteri. Ia abadi hingga saat ini  beberapa kali mengguncang dunia akibat pandemi yang disebabkannya. Semua orang pasti pernah mendengar wabah Black Death yang telah merenggutkan hingga 200 juta nyawa manusia pada abad ke-13. Juga yang baru saja di abad ke-19, wabah Flu Spanyol yang telah membunuh hingga sepertiga penduduk Eropa.

Lalu hari ini, kita masih dicekam oleh rasa ngeri akibat pandemi Covid-19, generasi terkini grup virus Corona yang sebelumnya telah mewabah sebagai SARS  MERS. Covid-19 telah menggerogoti nyaris 250 negara dengan 3 juta penderita  melenyapkan 300 ribu nyawa manusia di seluruh dunia. Ia-lah penakluk dunia saat ini, menyingkirkan semua bangsa  kerajaan. Bagaimana virus  bakteri dapat abadi? 

Jawabannya akan sangat mengagetkan. Segala jasad renik yang sedemikian kuat bertahan, pastilah karena sebuah alasan yang sangat sepele yaitu karena kesederhanaan mereka. Kesederhanaan sepertinya takkan punya banyak musuh, pun sebuah entitas yang sulit dikalahkan. Apa sih yang mau direbut  dikhiananti dari sebuah kesederhanaan? Ia jauh dari segala potensi keruwetan  komplikasi.

Seorang pertapa atau biksu yang telah melepaskan segala-galanya, takkan lagi punya musuh yang setiap saat dapat menikam atau mengkhianatinya. Satu-satunya musuh yang masih tersisa hanyalah dirinya sendiri. Bertarung melawan diri sendiri adalah kesederhanaan paling hakiki. Jika kita punya mobil mewah, maka musuh kita adalah rasa takut bodinya tergores lantaran ulang iseng seseorang atau tak sengaja disrempet pengendara sepeda motor ugal-ugalan. Bila kita punya pasangan yang cantik  seksi maka musuh kita adalah tatapan mata jalang semua lelaki yang berhasrat menjilatinya.

Virus bahkan masih diperdebatkan sebagai mahluk hidup atau benda mati. Ia cukup beruntung diberi sebuatan sebagai mikroorganisme yang bahkan untuk berkembang biak saja butuh menumpang pada sel dari mahluk hidup lain, hewan atau manusia yang dikenal sebagai host atau inang.

Apabila virus masuk ke sel host, mikroorganisme ini akan memasukkan sejenis materi genetik ke dalam host dan mengambil alih fungsi sel host tersebut. Virus akan terus bereproduksi setelah menginfeksi sel host. Ia terlampau sederhana karena hanya terdiri dari seuntai protein yang disebut sebagai asam ribonukleat/deoksiribonukleat atau ribonucleat acid (RNA) atau deoksyribonucleat acid (DNA) yang ukurannya berdiameter sekitar 20-300 nanometer (nm) dan panjangku 20-14 ribu nanometer. (1 nanometer = 0,000001 mm).

Betapa kecilnya! Dengan ukuran sekecil  struktur sesederhana itu, virus akan sangat mudah bertahan  bersembunyi di mana saja  kapan saja. Dalam amplitudo temperatur yang lebar maupun iklim yang ekstrim. Bahkan jika sel tubuh hewan atau manusia dibagi-bagi sampai ukuran terkecil maka yang tersisa adalah bagian terpenting yang juga disebut sebagai protein RNA. Itulah kenapa saat seseorang telah mati bahkan tubuhnya telah terurai hancur, ia masih dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan DNA-nya.

Lalu haruskan kita menjadi kecil  miskin agar lestari seperti virus? Mungkin bukan itu filosofinya. Bukankah virus kini menjadi penakluk walau ia tak tampak oleh mata? Tak semua harus menjadi pertapa atau biksu. Bahkan setiap orang boleh bermimpi menjadi raja, raja yang menguasai  mengalahkan dirinya sendiri, lalu tak satupun musuh di luar yang perlu mengalahkannya lagi. [T] 

Tags: covid 19virusvirus corona
Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Jais Darga
Khas

Kata Nirwan Dewanto, Ada 3 Alasan Kenapa Kita Membaca Buku “Jais Darga Namaku”

Ada tiga alasan mengapa kita harus membaca buku “Jais Darga Namaku”. Pertama, Jais menjadi eksemplar dari  perempuan Indonesia yang bisa ...

December 29, 2018
Teater Galang Kangin SMAN 4 Singaraja dalam Parade Teater Canasta 2018
Khas

Hal-Hal Kecil yang Teater? – Pertanyaan di Parade Teater Canasta 2018

KAMIS 1 November 2018,  pukul 21.00 Wita, diskusi berlangsung. Malam itu ada dua pertunjukan di Parade Teater Canasta 2018. Teater ...

November 3, 2018
Ulasan

Penampakan Zaman Dalam Puisi Umbu: Mendengarkan Musik Jazz di Rumah Seorang Kenalan

SESUATU yang alpha kita ketahui tentang seseorang yang rasa kita kenal dekat, pastilah mengejutkan nian. Tak kecuali dalam dunia puisi, ...

February 2, 2018
Nyoman Erawan #COMIC DANCE #3#2016#600cmx600cmx600cm#mixed Media#Installation Art
Puisi

Rai Sri Artini# Puisi: Kedai Cungkring, Tentang Kesibukan yang Berkejaran

. SISA KALIMAT Adakah sisa kalimat untukku ? Jika tidak biarkan aku berlalu Meletakkan diri di tepi sungai agar selalu ...

February 2, 2018
Penampilan salah satu kesenian di Buleleng Festival 2017. /Foto: Istimewa
Opini

Strategi Pencitraan Budaya – Tanggapan untuk Tulisan “Catatan Buleleng Festival”

  *Tulisan ini menanggapi tulisan “Catatan Buleleng Festival – Makin Kehilangan Bentuk” yang ditulis Eka Prasetya di tatkala.co. *** FESTIVAL ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In