26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Pentas Musikalisasi Puisi Komunitas Mahima di Festival Seni Bali Jani, 28 Oktober 2019

Pentas Musikalisasi Puisi Komunitas Mahima di Festival Seni Bali Jani, 28 Oktober 2019

My Hair My Hair, Puisi Melankolia yang Menghibur dengan Murung

Juli Sastrawan by Juli Sastrawan
October 31, 2019
in Ulasan
44
SHARES

My Hair My Hair


My hair, my hair, the flame to flare

My hair, my hair, dare to be bare

My hair, my hair, my only hair

My only hope lost in despair


One day you pulled my hair

All of them are pulled out from their roots

You dragged me out of our home

People watched. People got mad.

But nobody helped.


My hair, my hair, my only hair

My only dear lost on nowhere

My hair, my hair, my only hair

Where do you find a fine chair

Your destiny is not to sit, but to flow in the air

So fly away my hair my only hair


Another day you pulled my hair, again

People watched, again

People got mad, again

They did not help, again and again

I called a police. He came eventually.

But he blamed me, he said I was a bad woman to a man

I cried, but nobody cared.


The one and only hair

The dare to be bare hair

The last hair to be fair in the air

Just be hair


Just be there

My hair, my hair, my only hair

My only hope lost in despair


–– Kadek Sonia Piscayanti


Komunitas Mahima usai pentas Musikalisasi Puisi di Festival Seni Bali Jani, di Taman Budaya Denpasar, 28 Oktober 2019

Bagi saya sendiri, puisi adalah ruang paling terbuka. Ia seakan memberikan saya ruang seluas-luasnya untuk masuk dan mengertinya, tentu masing-masing dari kita akan menangkap hal yang berbeda meskipun mendengar atau membaca puisi yang sama. Mungkin saya sampaikan lebih dulu di awal bahwa tulisan ini teramat sangat personal, menyentuh diri saya sendiri karena proses mengalami kemarin.

Entah kebetulan atau bagaimana, saya kurang paham. Kenangan foto tepat tujuh tahun yang lalu tentang saya dan teman-teman Komunitas Mahima kembali muncul di beranda Facebook. Tanggalnya sama persis 28 Oktober, hanya saja berbeda tempat. Tujuh tahun lalu di Denbukit, dan kemarin di Denpasar. Kenangan foto itu membawa saya pada ingatan-ingatan bersama mereka, menonton mereka musikalisasi puisi atau melakukan pementasan teater. Ya, sesekali juga membantu hal lain yang sekiranya perlu.

Ketika menonton pementasan musikalisasi puisi Komunitas Mahima kemarin, saya diingatkan kembali masa-masa itu. Meskipun orang-orang di dalamnya kebanyakan taklagi sama, semangat dan keseriusan teman-teman saya di sana takpernah berubah. Serius nan khusyuk saat berpuisi.

Setelah absen menonton mereka setahun terakhir, kemarin saya kembali menonton musikalisasi yang dibawakan. Namun kemarin saya merasakan ada sesuatu yang berbeda. Terlebih ketika dinyanyikannya sebuah puisi berjudul My Hair My Hair karya Kadek Sonia Piscayanti.

Saya pikir hanya diri saya sendiri yang merasakan bahwa puisi itu begitu murung, begitu sedihnya. Tapi, ketika menoleh ke samping kiri saya, ada seseorang perempuan Bule yang tampak sedih dengan tisu di tangan kirinya. Sesekali saya melihatnya – mengusapkan tissu ke matanya yang sedikit berkaca-kaca. Puisi itu mungkin lebih masuk ke dalam dirinya. Selain begitu dekat dari segi bahasa (baca: Bahasa Inggris), lirik-lirik dalam My Hair My Hair begitu condong mewakili suara perempuan. Hal ini terlihat dari bagaimana ia sungguh merawat dan mencintai rambutnya. Selain itu, dalam lirik ada seorang perempuan yang dipandang sebelah mata hanya karena bagaimana mereka memilih model rambut.


Pentas Musikalisasi Puisi Komunitas Mahima di Taman Budaya Denpasar

Dari beberapa puisi yang dibawakan pada saat itu, My Hair My Hair adalah puisi yang paling saya nikmati. Keputusan Komunitas Mahima menambahkan intrumen semacam keyboard dan biola sangat tepat. Dua instrumen tersebut mendukung puisi yang sudah murung dari awal, menjadi lebih murung. Penonton tampak begitu serius mendengarkan ketika ada beberapa bagian puisi dibacakan ada yang memang dilagukan. Sehingga olah puisinya tak kerkesan monoton nihil kejutan.

Puisi terkadang menghibur kita. Takjarang, puisi membawa kita murung, membawa kita pada perenungan-perenungan yang sesungguhnya. Sesekali puisi memang menjauh dari kita sehingga takada perasaan apapun yang hinggap dan kita rasakan. Tapi di lain waktu, puisi tampak menghibur kita meskipun dengan cara-cara aneh yang kita anggap samasekali tak menghibur. Jika begitu, bukankah hal tersulit adalah bagaimana membuat puisi mencintai kita? Hiduplah mereka yang hidup dan dicintai puisi. [T]

Tags: Festival Seni Bali JaniKadek Sonia PiscayantiKomunitas Mahimamusikalisasi puisiPuisi
Juli Sastrawan

Juli Sastrawan

Pengajar, penggiat literasi, sastrawan kw 5, pustakawan di komunitas Literasi Anak Bangsa

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Esai

Operasi Sesar

Di masyarakat pedesaan atau masyarakat yang awam, istilah “operasi sesar” tidak dikenal. Diciptakan istilah tersendiri untuk, yaitu meprasi  atau mecokot. ...

July 3, 2019
Esai

Musikalisasi Rasa Pink Floyd, Led Zepplin : Proses Musikalitas Lantaidua

Musikalisasi Puisi Adalah Ruang Nostalgia. Saya mengenal musikalisasi puisi ketika duduk di bangku SMP, waktu itu saya menganggap musikalisasi puisi ...

November 7, 2019
Dewa Komang Yudi || Foto diolah dari sumber Facebook
Esai

Dewa Komang Yudi || Mengubah Lilin Menjadi Obor

Henry James, dalam buku Sungai yang Mengalir tulisan Paulo Coelho, mengibaratkan pengalaman sebagai semacam jaring laba-laba raksasa yang tergantung-gantung di ...

January 3, 2021
Tanaman di pekarangan frumah
Esai

Kultur Menanam, Kultur Siapa?

Masa pandemi banyak memunculkan kesadaran baru bagi pemuda. Misalnya bagaimana berbagai sistem yang tadinya tampak digdaya ternyata begitu rapuh dan ...

February 21, 2021
Broken Beach (Kredit Foto: FB/Eka Kusmawan)
Opini

Pariwisata Nusa Penida: Antara Broken Beach dan “Broken-Broken” Lainnya

Sektor pariwisata di Pulau Nusa Penida kini kian melejit. Sejumlah penduduk lokal-asli (yang semula rantauan di berbagai daerah), semakin sering ...

September 10, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dedek Surya Mahadipa
Esai

Cerita-Cerita Biasa dan Tak Biasa Semasa Pandemi

by Dedek Surya Mahadipa
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1412) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In