1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merdeka dalam Ekspresi dan Ekspresi Kemerdekaan – [Pameran 30 Pelukis]

tatkalabytatkala
August 14, 2019
inKhas
Merdeka dalam Ekspresi dan Ekspresi Kemerdekaan – [Pameran 30 Pelukis]

Pameran seni rupa bertema “Kemerdekaan Ekspresi Anak Muda Kekinian”. di Taman Budaya Bali

44
SHARES

Di Bali, dalam satu dasawarsa ini, perupa muda semakin banyak bermunculan. Sebagian besar dicetak oleh kampus-kampus seni rupa yang ada di Bali. Mereka pun berusaha tampil untuk memperoleh pengakuan publik. Tentu juga mereka harus bersaing dengan para perupa senior yang lebih duluan mengecap asam-garam kehidupan seni rupa. Seleksi alam pun pasti terjadi. Yang gigih dan tekun akan terus bertahan dan berupaya meningkatkan kualitas diri. Yang lemah akan menyerah, menggantung kuas, atau beralih ke profesi lain.

Kehadiran barisan perupa muda perlu disambut dan diapresiasi. Sebab hal ini menunjukkan bahwa tongkat estafet seni rupa di Bali masih berlanjut dari generasi ke generasi. Dan, bukan tidak mungkin pada suatu saat mereka menunjukkan karya-karya unggul sebagai hasil eksplorasi estetika yang mereka tekuni selama proses berkesenian.

Mencermati hal itu, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berkewajiban menyediakan wadah untuk menampung hasil kreasi para perupa muda di Bali. Salah satu bentuk wadah tersebut adalah pameran seni rupa bertema “Kemerdekaan Ekspresi Anak Muda Kekinian”. Pameran ini memang khusus dirancang untuk perupa muda dengan usia maksimal 35 tahun. Tentu saja dengan harapan, pameran ini akan mampu menumbuhkan benih-benih kreativitas bagi perupa muda yang sedang mencari jati diri dalam dunia kesenian.

Pameran dibuka tanggal 14 Agustus 2019, pukul 16.00 Wita, di Gedung Kriya, Taman Budaya Bali. Pameran akan berlangsung hingga tanggal 23 Agustus 2019. Selain untuk membuat wadah berekspresi bagi perupa muda, pameran ini bertujuan untuk memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-74 dan HUT Provinsi Bali ke- 61.


Pameran 30 Pelukis di Taman Budaya Bali

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn, pameran ini dirancang seturut upaya pemajuan kebudayaan Bali yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sesuai visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Hal ini tentu dengan mencermati posisi penting seni rupa Bali, juga menimbang potensi-potensi perupa muda yang melimpah. Dengan kata lain, karya-karya perupa muda perlu ditampilkan di hadapan publik dalam sebuah pameran sehingga dialektika berkesenian semakin menguat.

 “Pameran ini tentu mengandung banyak harapan. Semoga di masa mendatang, para perupa muda di Bali semakin tekun melahirkan karya-karya bermutu, original, kreatif, unggul, dan berkarakter. Selain itu, semoga pameran ini mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan seni rupa terkini di Bali,” tutur Wayan Adnyana.

Pameran ini menggunakan sistem kurasi. Karya-karya peserta dikurasi oleh sebuah tim yang terdiri dari Dewa Putu Ardana, S.Sn., M.Sn. (Kepala Seksi Seni Rupa Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), Wayan Jengki Sunarta (sastrawan dan penulis seni rupa), Made Kaek (perupa), Ema Sukarelawanto (jurnalis dan pengamat seni). Dari 42 peserta yang mengirimkan karya ke panitia, Tim Kurator memilih 30 peserta berdasarkan berbagai pertimbangan, di antaranya adalah visual karya, keunikan, keberagaman gaya/aliran dan teknik. Dalam pameran ini masing-masing peserta menampilkan dua karyanya.

“Meski mengandung kata ‘kemerdekaan’ dalam tematiknya, pameran ini tidaklah secara khusus mengangkat persoalan kemerdekaan Indonesia atau suasana revolusi yang mencekam. Kemerdekaan dalam konteks pameran ini lebih dimaknai sebagai kebebasan berekspresi,” ujar Wayan Jengki Sunarta, salah seorang kurator pameran ini.

Lebih lanjut Jengki menjelaskan bahwa pameran ini menyuguhkan keberagaman karya dengan keunikannya masing-masing. Corak realis, misalnya, dengan sangat menonjol terlihat pada karya Deny Kurniawan, Kadek Sangging, Ni Nengah Mega Risna Dewi. Corak abstrak diwakili oleh karya Gede Oka Astawa, Kadek Darmanegara, Wayan Piki Suryesa, Made Rai Adi Irawan. Selain itu ada pula peserta yang menampilkan karya-karya bercorak figuratif, dekoratif, naif, dan bahkan surealis. Sebagian besar peserta menggunakan teknik modern, namun ada pula yang mengeksplorasi teknik tradisi seperti tampak pada karya Made Adi Satwika dan Satya Cipta.


Pameran 30 Pelukis di Taman Budaya Bali

Kemerdekaan berekspresi dalam pameran ini ditandai dengan karya-karya yang mengangkat berbagai macam tema yang menjadi kegelisahan batin para perupa muda ini. Kegelisahan terhadap berbagai macam persoalan di Bali, misalnya, bisa dilihat pada lukisan berjudul “Bali is Still Bali III (Bali dalam Komodifikasi)” karya I Kadek Swastika, “Generasi Milenial” karya I Ketut Kertayoga, “Timbal Balik” karya I Putu Karang Adi Saputra, “What’s up, Bro?” karya Ida Bagus Eka Suta Harunika. Karya-karya mereka adalah upaya kreatif untuk mengritisi Bali yang terus menerus dieksploitasi oleh kepentingan global. Sementara itu, Bali yang romantis dan seolah baik-baik saja, bisa dilihat pada lukisan “Damainya Desaku” karya I Wayan Agus Eri Putra, “Life is All About Balance” karya Ni Kadek Novi Sumariani, “Dua Petani” karya I Putu Gede Pageh Usianto.

Keberadaan Bali dalam pusaran global adalah suatu keniscayaan. Kita sangat sulit membedakan mana Timur, mana Barat. Semuanya menjadi semakin samar. Kita pun sulit mendefinisikan apa sesungguhnya yang bisa disebut sebagai “budaya asli Bali”, apakah yang pantas disebut sebagai “budaya adiluhung”? Dalam konteks globalisasi dan Bali yang chaostik, Wayan Juni Antara menggambarkannya dengan sangat tepat lewat lukisan bertajuk “Berbagi Warna”. Dengan meminjam khazanah seni lukis klasik Wayang Kamasan, dia membaurkan ikon superhero pewayangan (Timur) dengan superhero dari komik Barat. Karya Juni Antara merupakan salah satu contoh upaya kreatif untuk mendobrak stagnasi seni rupa di Bali.

“Hal menarik lainnya dari pameran ini adalah kehadiran perupa perempuan yang memberi warna tersendiri. Di tengah minimnya perupa perempuan dalam jagat seni rupa kita, maka kehadiran mereka patut diapresiasi dengan harapan semoga intensitas berkarya mereka semakin meningkat di masa-masa mendatang,” tutur Jengki.

Salah satu karya perupa perempuan yang memikat perhatian adalah drawing berjudul “Exultations” karya Satya Cipta. Dengan kelenturan garis yang digores menggunakan tinta cina, dia menggambarkan pertarungan perempuan melawan laki-laki. Sosok perempuan berhasil menginjak kepala dan selangkangan si lelaki. Di balik kelembutannya, perempuan memeram kekuatan maha dahsyat yang membuat lelaki tak berkutik. Karya ini adalah salah satu perwujudan wacana feminisme yang sedang trendy belakangan ini dan menjadi kegelisahan kreatif pelukisnya.

Secara umum, pameran ini menunjukkan keberagaman dalam hal tema, gaya/aliran, teknik, medium. Hal ini juga menunjukkan bahwa perupa muda di Bali memiliki potensi yang sangat besar dalam olah kreasi. Semoga di masa mendatang Pemerintah Provinsi Bali semakin memberikan perhatian yang besar untuk membangkitkan potensi-potensi kreatif ini.[T] [*]

Tags: kemerdekaanlukisanPameranPameran Seni RupaSeni Rupa
Previous Post

Hantu dan Tikus – [Pengalaman Pahit-Manis Berpameran Buku]

Next Post

Statistik, Napasnya Sang Ekonom

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Statistik, Napasnya Sang Ekonom

Statistik, Napasnya Sang Ekonom

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co