31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kopi itu Pahit? Ah, Biarlah Hidup Saja yang Pahit… [Tentang Kopi, Rasa dan Perasaan]

Dian SuryantinibyDian Suryantini
June 16, 2019
inKhas
Kopi itu Pahit? Ah, Biarlah Hidup Saja yang Pahit… [Tentang Kopi, Rasa dan Perasaan]

Penulis minum kopi campur susu dengan penuh perasaan

137
SHARES

Kopi adalah salah satu minuman favorit bagi orang banyak. Tapi tidak bagi saya. Meskipun saya ini anak dari seorang buruh kopi (buruh ya, bukan pengusaha), sedikitpun saya tidak tahu tentang kopi. Apa manfaatnya bagi kesehatan atau (mungkin) bagi kecantikan?

Tapi saat ini saya berusaha untuk belajar. Belajar menikmati kopi sebagaimana yang orang lain lakukan. Tapi masih gagal. Saya harus membiarkan kopi itu dingin, lalu saya sruput sekaligus sampai habis. Konyol kan? Namanya juga usaha. Yang penting ngopi.

Suatu ketika saya diajak untuk mengikuti acara tester kopi di Denpasar tepatnya di Kedai Kopi Tjangkir Kosong di Jalan Tukad Barito Timur No.99X, Renon, Denpasar Selatan milik orang yang saya kenal setahun lalu, pada acara Bulcofest (Buleleng Coffee Festival).

Oh ya, sedikit saya cerita mengenai Bulcofest. Saat itu Sabtu, 1 Desember 2018 dipamerkan beberapa kopi khas Buleleng, seperti Kopi Banyuatis, Kopi Sepang, Kopi Sekumpul, Kopi Lemukih, Kopi Galungan dan ada juga Kopi Kopang dari Pucak Sari Kecamatan Busungbiu.

Masing-masing kopi itu memiliki rasa yang berbeda dan khas. Itu, katanya. Karena saya bukan penyuka dan peminum kopi jadi saya hanya bisa bilang “katanya” saja. Waktu itu, saya berkeliling menjelajahi satu per satu stand kopi yang berjejer di tengah persawahan.

Meskipun saya bukan peminum dan penyuka kopi, ada rasa penasaran sedikit dengan rasa-rasa kopi itu. Tapi sayang, hanya ada dua stand yang menyajikan kopi yang siap dinikmati. Selebihnya hanya ada serbuk kopi dan biji kopi.

Ya, menurut saya sih, setiap kopi yang dipamerkan harusnya menyediakan kopi yang diseduh dan disajikan kepada pengunjung agar mereka tahu bagaimana rasa kopi yang katanya khas Buleleng dan yang katanya rasanya berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu sebaiknya juga disediakan sedikit ruang untuk menampilkan bagaimana cara mengolah kopi. Jadi pengunjung bisa tahu cara menyajikan kopi yang nikmat.



Oke, kita kembali ke acara tester di Denpasar. Saya berangkat dari Singaraja dengan membawa dua sampel kopi, Kopi Moola dari Desa Pedawa dan Kopitem dari Desa Sekumpul. Dua-duanya robusta.

Waktu itu tanggal 5 Juni 2019. Tepat di Hari Raya Idul Fitri. Sampai di sana mulailah tester. Agung Pribadianto atau saya memaggilnya Mas Agung, si pemilik Kedai Tjangkir Kosong itu. Ia menyiapkan 5 cangkir kopi. Di antaranya ada Kopi Moola Pedawa (Robusta), Kopitem Sekumpul (Robusta), Kopi Kintamani (Arabika), Kopi Ijen Raung (Arabika) dan Kopi Jagong Jeget (Arabika).

Kopi-kopi itu lalu dihaluskan namun masih sedikit agak kasar. Aroma kopinya itu… hmmmmm, kopi banget (namanya juga kopi. Kalau bau melati?)

Setelah melalui tahap grinder (selip kasar) semua kopi diseduh dengan takaran 10-12 gram kopi dan 100 ml air. Setelah siap kami dan juga pengunjung di kedai itu dipersilahkan untuk mencicipi kelima kopi itu. Saya pun tak mau ketinggalan. Padahal saya sama sekali tidak berminat untuk mencicipi. Tapi karena penasaran, ya saya ikut-ikut saja.

Pertama saya cicip Kopi Kintamani (Arabika) rasanya asam tapi ada manis-manisnya gitu. Lalu geser ke Kopi Jagong Jeget (Arabika) rasanya masih asam tapi sedikit strong. Lalu yang ketiga Kopi Ijen Raung (Arabika) rasanya tetap asam dan semakin kuat, tapi ada pahitnya sedikit.

Lanjut ke Kopitem Sekumpul (Robusta) rasanya pekat, pahit sekali tapi tidak menempel terlalu lama di lidah. Terakhir saya cecap Kopi Moola Pedawa (Robusta), pahit dan tidak terlalu pekat namun rasa pahitnya masih menempel lama di lidah. Ini pengalaman saya mencicipi kopi, lima sekaligus.


Seorang pengunjung cicip kopi di
Kedai Kopi Tjangkir Kosong

Sempat saya berpikir akan seperti apa nanti perut saya, tumben dan tiba-tiba minum kopi lima sekaligus. Walau hanya icip-icip. Ada perasaan khawatir sesaat setelah mencicipi kopi dengan rasa yang berbeda. Tapi beruntung sampai saat ini saya masih baik-baik saja.

Tester pertama selesai. Geser ke tester kedua. Kali ini kopi yang kami bawa dari Singaraja (Kopi Moola Pedawa dan Kopitem Sekumpul) diracik dengan dicampur susu. Komposisinya, 12 gram kopi, 100 ml air dan dua sendok makan susu kental manis.

Pertama saya disodori Kopi Moola. Saya aduk sampai rata, kemudian saya cicip lagi. Rasanya seperti kopi susu luwak yang biasa dijual di warung. Tapi yang ini lebih ringan dan tidak terlalu manis karena tidak ditambah gula lagi. Tapi kali ini rasanya tidak menempel di lidah. Pendapat yang sama juga terlontar dari beberapa teman yang satu meja dengan saya.

Lalu tak lama, datang lagi satu Kopitem Sekumpul dengan komposisi yang sama. Setelah dicampur susu Kopitem Sekumpul yang pahitnya luar biasa menurut saya jadi enak. Jadi manis dan soft. Tapi kali ini kebalik, rasanya menempel lebih lama di lidah. Setelah itu kami ditanya, bagaimana rasanya. Saya hanya bisa menjawab, “Jadi lebih ringan, Mas.”

Setelah usai adegan cicip-mencicipi. Mas Agung bertanya kepada saya, kopi mana yang pas di lidah saya. Saya bilang yang kopi Kintamani (Arabika). Karena rasanya tidak terlalu strong. Rasa asam yang memang khas arabika masih soft dan ada rasa manis-manisnya. Enaklah bagi saya yang bukan pecinta kopi dan hobi ngopi.

Tapi menurut Mas Agung dan beberapa pengunjung memilih Kopi Moola Pedawa (Robusta). Karena selain terbiasa dengan rasa pahit, kopi Moola memang pas untuk dinikmati dibandingkan kopi-kopi yang lain tanpa campuran atau dicampur bahan lain.

Menurut Agung, kopi yang enak itu bukanlah kopi yang dihasilkan dari kebun yang bagus ataupun dari perawatan yang mahal. Tapi bagaimana tangan kita berhasil me-roasting(menyangrai) biji kopi dengan tepat sehingga menghasilkan serbuk yang baik.

Begitu juga saat penyeduhan. Teknik penyajian kopi yang benar bisa memperkuat citarasa kopi dan membuat kopi aman diminum bagi siapa saja.


Nongkrong di Kedai Kopi Tjangkir Kosong

Untuk menyajikan kopi yang benar, air panas yang digunakan minimal 90 derajat celcius. Takaran airnya juga harus pas, 10 gram kopi dengan 100 ml air. Setelah memasukkan bubuk kopi ke dalam cangkir, masukkan air panas mencapai kurang lebih 35 gram. Airnya jangan langsung dimasukkan semuanya ke gelas, masukkan sedikit lalu diamkan selama 5 sampai 10 detik sampai dia blooming atau proses pemecahan atau ekstraksi bubuk kopi.

Setelah itu sisa air dimasukkan. Tidak perlu diaduk lagi karena sudah langsung tercampur dalam proses tadi. (Sudah mirip barista belum? Hehe…).

Dan bila kopi diperlakukan dengan baik maka akan memberikan cita rasa kopi yang sesungguhnya. Kalau benar dalam penyeduhannya, kopi akan mengeluarkan rasa semacam caramel, sweetness, kacang dan rasa yang kalem saat nempel di lidah.

Dari sana saya belajar bahwa kopi itu sebenarnya tidak pahit. Dan bagaimana memperlakukan kopi agar ia memberikan sebuah kenikmatan bagi pencintanya.

So, Siapa bilang kopi itu pahit? Tidak pahit kok. Biarlah perjalanan hidup yang pahit… [T]

Tags: bulelengdenpasargaya hidupkopiperasaan
Previous Post

Saat Raga Sakit, Biarkan Pikiran Tetap Sehat –Cerita Tentang Pasien Cuci Darah

Next Post

Yang Baru dan Yang Hilang di Pesta Kesenian Bali 2019

Dian Suryantini

Dian Suryantini

Kuliah sambil kerja di Singaraja

Next Post
Yang Baru dan Yang Hilang di Pesta Kesenian Bali 2019

Yang Baru dan Yang Hilang di Pesta Kesenian Bali 2019

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co