25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Potongan film Koki Koki Cilik (Youtube)

Potongan film Koki Koki Cilik (Youtube)

Belajar Memaknai Pendidikan Karakter Secara Langsung Lewat Film “Koki-Koki Cilik”

L Margi by L Margi
June 8, 2019
in Ulasan
48
SHARES
  • Judul Film: Koki-koki Cilik
  • Sutradara: Ifa isfansyah
  • Produser : Toha Essa
  • Produksi: MNC Pictures
  • Genre: Drama Anak Indonesia
  • Rilis: Juni 2018
  • Pemain: Farras Fatik sebagai Bima, Chloe Xaviera sebagai Audrey, Alifa sebagai Melly, Marcello sebagai Kevin, Ali Fikry sebagai Alvi, Patrick sebagai Oliver, Cole Gribble sebagai Ben, Clay Gribble sebagai Jodi, Romaria sebagai Key, Clarice Cutie sebagai Niki, Morgan Oey sebagai Rama, Ringgo Agus Rahman sebagai Chef Grant, Aura Kasih sebagai Dian Subrata, Fanny Fabriana sebagai Aini

Genre drama anak dalam perfilman sangat minim sekali di Indonesia. Tentu saja dengan begitu kita sangat kesulitan menemukan film yang layak dinikmati oleh anak-anak. Hal ini nampaknya direspon dan ditangkap oleh Production HouseMNC Pictures untuk menggarap sebuah film anak yang bertema memasak dengan judul “Koki-koki Cilik”.

Film ini diawali dengan sebuah mimpi sederhana seorang anak laki-laki bernama Bima (Farras Fatik). Dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, ia mempunyai keinginan membangun kembali rumah makan bapaknya. Mimpinya dibangun mulai dari keberhasilannya mengikuti “cooking camp“. Kompetisi memasak yang bergengsi dan dikemas dalam sebuah acara kemping.

Namun tentu saja dalam berjuang dan bertualang di cooking camp dan memenangkan juara 1 tidak semudah membalik telapak tangan. Ia harus menyelesaikan tantangan memasak dari Chef Grant (Ringgo Agus) dan bersaing dengan dua anak lain yang masuk final. Meraka adalah Audrey (Chloe Xaviera) dan Oliver (Patrick).

Berbeda dengan Bima, Audrey adalah seorang anak dengan kehidupan yang mapan. Mamanya adalah pemilik restoran ternama dan papanya tinggal di Negeri Belanda. Audrey menyandang juara 1 selama empat tahun berturut-turut dalam kompetisi cooking camp tersebut. Ia tidak mau melewatkan kesempatan itu karena itu satu-satunya cara agar ia mendapat izin mamanya untuk menemui papanya setiap tahun, meski passion yang sebenarnya dalam diri Audrey adalah menjadi dancer.

Selain menghadapi Audrey, Bima juga harus menghadapi Oliver yang selalu membully dan berbuat curang pada Bima. Ia dibantu oleh dua sahabatnya yaitu Ben (Cole Gribble) dam Jodi (Clay Gribble). Berbagai trik dan intrik dilakukan sampai hampir saja membuat Bima dikeluarkan dari Cooking Camp. Namun dengan kepolosan dan ketulusan Bima, ia dapat memiliki banyak sahabat lain yang mendukungnya diantaranya Niki (Clarice Cutie), Melly (Alifa Lubis), Key (Romaria Simbolon), Kevin (Marcello), dan Alva (Ali Fikry).

Dalam petualangannya, Bima juga bertemu dengan Rama (Morgan Oey), mantan chef terkenal yang mengasingkan diri dan pada akhirnya menjadi guru memasaknya secara diam-diam. Pelajaran pahit masa lalu yang didapat Chef Rama menjadikan ia sangat keras dalam mendidik Bima. Bahkan pada awalnya ia merasa terganggu dengan kehadiran Bima, namun lambat laun ia merasa melihat sebuah keinginan yang kuat pada diri Bima dan akhirnya ia mengajari Bima memasak.

Ending dari film ini Bima berusaha mengalah dari Audrey. Pada saat kompetisi, ia sengaja melewatkan satu step terpenting dengan tidak menabur garam pada masakannya. Ia merasa Audrey lebih membutuhkan gelar juara 1 agar bisa bertemu dengan papanya. Namun dengan sportif akhirnya Audrey berusaha keluar dari ketakutannya (ambisi dari mamanya) selama ini. Ia menyerahkan gelar juara 1 pada pemenang yang sebenarnya yaitu Bima.

Beberapa kelebihan dari film ini adalah:

MOTIVASI MENJAWAB SEBUAH MIMPI

Menanamkan mindset pada anak secara dini tentang mendapatkan sebuah capaian tertinggi itu tidak hanya sebatas bermodal ilmu dan keahlian. Namun tentu saja motivasi kuat dari dalam diri akan menjadi senjata paling kuat mewujudkan impian. Ini tergambar jelas pada sosok Bima meski dia sempat putus asa ketika buku resep bapaknya yang ia simpan sebagai kekuatan secara psikis dilempar oleh Oliver ke sungai. Beruntung Bima disadarkan oleh Chef Rama bahwa buku resep itu bukan segalanya. Nilai historis sebuah benda atau sesuatu yang diagungkan akan membuat kita menjadi melankolis dan menghambat sebuah capaian.

PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER

Dalam pendidikan formal para pendidik banyak menjejali teori dalam hal pendidikan berbasis karakter. Kita sangat tau itu adalah salah satu ciri dari kurikulum di negara kita, namun  lemah dalam aplikasi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh sosial yang kurang kondusif, minimnya contoh secara kongkrit baik dalam lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat, juga minimnya praktik dalam keseharian.

Seorang pendidik diwajibkan mampu menanamkan 18 karakter dalam pembelajaran antara lain: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Cukup mustahil kalau kedelapanbelas karakter itu secara maksimal hanya disampaikan secara teori.

film Koki-koki Cilik mampu merangkum keseluruhan karakter yang ada dalam kurikulum kita. Makna sebuah persahabatan, menerima sebuah kekalahan, pentingnya percaya diri, kerjasama, dan masih banyak lagi melalui adegan yang muncul dan bisa dijadikan role model. Dengan menonton film ini, secara langsung kita bisa menerapkan metode ATMCP (Amati, Tiru, Modifikasi, Coba, dan Praktikkan). Pasti sangat menyenangkan bagi anak-anak usia dini.

MEMANUSIAKAN MANUSIA

Film ini juga sebagai pengingat kita sebagai orang tua dan pendidik untuk mampu menjadi sosok yang memanusiakan manusia. Dalam hal ini bisa kita lihat pada kasus Audrey. Bagaimana ambisi orang dewasa atas seorang anak dengan membunuh minat dan bakatnya. Anak juga bukanlah robot yang dituntut untuk tidak pernah melakukan kesalahan. Semestinya anak diberi kebebasan memilih tentang apa saja yang ingin ia pelajari dan kuasai.Selain itu sebagai pendidik kita bisa mengadopsi bagaimana model belajar yang dilakukan di cooking camp. Mereka belajar dengan bermain dan penuh kesadaran tanpa tekanan juga paksaan. Mereka belajar dengan riang.

Satu dialog yang sarat maknanya dan terkadang kita tidak bisa belajar dalam waktu singkat untuk menerima. Dialog Chef Rama ketika menyampaikan pada Rama kenapa ia berhenti menjadi Chef hebat dan terkenal.

“Orang dewasa itu sangat rumit. Ketika dewasa kamu akan tahu banyak hal yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan.”

RECOMENDED

Sebentar lagi anak-anak Indonesia dapat menikmati film dengan genre drama anak Indonesia ini. Pada tanggal 27 Juni 2019 akan tayang di layar lebar film “Koki-koki Cilik2”. Siapa saja yang wajib nonton film ini? Tentunya selain anak-anak, film ini sangat recomended untuk para orang tua dan pendidik. Selain menghibur dan mendidik, film ini saya rasa juga mampu mematahkan pendapat saya selama ini bahwa film Indonesia adalah film alternatif terakhir yang harus saya  tonton. [T]

Tags: filmfilm layar lebarKoki Koki CilikMaster ChefPendidikanpendidikan karakter
L Margi

L Margi

Lahir dan besar di Surabaya

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Ilustrasi foto: Mursal Buyung
Esai

Nuansa Islami Dalam Pustaka Lontar Bali

Ĕda suud ngulik sasana, miwah tattwa yan ada mbahang nyilih, Tattwajnyana Darma Putus, miwah Bhuana Kosana lan Asta Maha Jnyana ...

May 24, 2020
Pemeran fil Calon Bini (Foto: Google)
Ulasan

Film “Calon Bini”, Menghibur sekaligus Mendidik

Judul Film : Calon Bini Sutradara :  Asep KusdinarPemeran :  Michelle Ziudith, Rizky Nazar, Slamet Rahardjo, Niniek L. Karim, Cut Mini,    Minati ...

July 10, 2019
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

Sore cuaca lumayan cerah, saya mengiyakan saat diajak mampir oleh seorang kawan menuju rumah kenalannya.  Hari itu kami berdua melakukan ...

January 16, 2021
Foto Sugi Lanus
Esai

Sulitkah Membaca Lontar? – Catatan Harian Sugi Lanus

Saya sering berjumpa orang yang menanyakan hal yang sama: Sulitkah membaca lontar? Jawabannya: Tidak. Membaca itu gampang. Menjadi tidak gampang ...

October 19, 2019
Sanggar Ceraken, Batubulan di Festival Tepi Sawah. (Foto: Istimewa)
Khas

“Macan Ngerem” Sebelum “Tribute to Chrisye” di Festival Tepi Sawah 2018

SAYA datang ke Festival Tepi Sawah di Omah Apik, Pejeng, Gianyar, sudah agak telat. Di hari pertama, Sabtu 8 September ...

September 11, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In