Jumat, 22 Maret 2019, bisa jadi adalah Jumat yang tak sama seperti biasanya bagi 10 orang mahasiswa BEM KM Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Jika pagi hari mereka biasanya berangkat kuliah untuk menimba ilmu juga memperluas wawasan masing-masing, maka Jumat pagi itu, dengan mengendarai sepeda motor, mereka pergi mengunjungi Taman Kanak-Kanak PKK 94 Karangtengah, Imogiri, Bantul.
Kunjungan yang mereka lakukan bukanlah sekadar kunjungan biasa, tapi lebih dari sebuah makna kunjungan. Mereka bermaksud memberikan bantuan kepada pihak sekolah yang terkena dampak serius akibat banjir dan longsor yang terjadi di Bantul sejak 17 Maret 2019 lalu.
Sebelumnya, mereka sudah ikut membantu pembangunan tanggul yang jebol di Bendungan Kidul Kulon Progo bersama masyarakat setempat, komunitas pramuka aktif, dan gabungan TNI/POLRI
“Kami di sini sedang menjalankan program FIK Peduli. FIK Peduli sendiri merupakan gabungan mahasiswa setiap prodi yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Kami datang langsung ke lokasi untuk melihat langsung seberapa parah dampak banjir yang terjadi. Melalui program FIK Peduli ini juga kami ingin memberikan bantuan kepada beberapa sekolah yang ada di Bantul, salah satunya TK PKK 94 Karangtengah,” kata Estu Kakung selaku Wakil Ketua BEM KM FIK UNY.
Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu ternyata menyisakan dampak serius bagi TK PKK 94 Karangtengah. Di beberapa ruangan, air sisa banjir masih menggenang sampai lutut orang dewasa. Seluruh berkas-berkas sekolah pun tak terselamatkan. Semua buku dan alat pembelajaran, baik di perpustakaan maupun ruang guru dan ruang kelas, basah dan penuh lumpur.
Di samping itu, lumpur juga memenuhi seluruh kelas dan juga taman sekolah. Akibatnya proses pembelajaran pun mau tak mau harus ditunda, anak-anak terpaksa diliburkan sementara sampai kondisi di sana benar-benar kembali kondusif. Itulah mengapa berbagai bantuan dari akan sangat berarti bagi pihak sekolah.
Bantuan yang mereka berikan kepada TK PKK 94 Karantengah bisa dikatakan sederhana, yaitu berupa kertas HVS, buku catatatn, kertas double folio, spidol dan penghapus spidol, alat-alat pembelajaran, alat-alat menulis, poster abjad, angka dan huruf yang biasa dapat dijumpai di ruang kelas taman kanak-kanak pada umumnya.
Bantuan tersebut merupakan hasil sumbangan dari kawan-kawan seluruh program studi di FIK UNY yang sudah dikumpulkan sejak 18 Maret kemarin. Tak hanya itu, mereka ikut serta membantu menjemur dan mengelap pelan-pelan beberapa buku dan berkas-berkas sekolah penting, seperti rapot, data siswa, data sekolah, yang kiranya masih bisa diselamatkan, meski sudah basah kuyup terendam banjir.
Hal lain yang mereka lakukan adalah membantu beberapa orang tua siswa membersihkan ruangan yang dipenuhi lumpur.
“Ada sekitar 15 orang tua atau wali murid yang kami bantu membersihkan beberapa ruangan dari genangan air dan lumpur. Parahnya, lumpur di sini sampai mengendap di atas meja dan kursi, dan di tempat ini untuk pertama kalinya kami itu mengepel sebuah meja, seperti mengepel lantai, saking banyak lumpurnya.” imbuh Estu, sambil mengusap lumpur yang tak sengaja menempel di beberapa sudut wajahnya.
Kepala TK PKK 94 Karangtengah, Sulthonah, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan mahasiswa BEM KM FIK UNY. Beliau yang juga turun tangan dalam membersihkan beberapa ruangan tidak mengira kalau mereka akan ikut membersihkan lingkungan taman kanak-kanak.
“Saya kira hanya datang untuk memberikan bantuan barang saja. Ternyata ikut bersih-bersih. Jadi saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada adik-adik BEM KM FIK UNY. Semoga dengan ini kondisi di TK semakin kondusif dan anak-anak dapat belajar seperti biasa lagi” ujar Sulthonah.
Setelah memberikan bantuan kepada TK PKK 94 Karangtengah, rombongan mahasiswa BEM KM FIK UNY menunaikan sholat jumat bersama di masjib setempat. Kemudian mereka bergegas menuju MA Ummatan Wasathon Imogiri dengan tujuan yang masih sama, yaitu memberikan bantuan yang serupa dengan yang diberikan kepada TK PKK 94 Karangtengah.
Estu mengaku MA tersebut juga perlu diberikan bantuan mengingat sebentar lagi siswa kelas XII akan melaksanakn ujian, jadi alat tulis tentu akan sangat bermanfaat.
Perjalanan mereka menuju MA Ummatan Wasathon Imogiri pun mendapat tantangan yang berarti. Akibat banjir yang menerjang beberapa hari lalu, jembatan penyebrangan yang menjadi akses satu-satunya menuju MA Ummatan Wasathon Imogiri terputus. Mereka pun harus menyebrang dengan jembatan darurat yang hanya bisa dilalui oleh maksimal 3 orang dewasa. Besar harapan mereka jembatan tersebut segera ditangani mengingat sebentar lagi aka nada penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
Sesampainya di MA Ummatan Wasathon Imogiri, mereka menyerahkan bantuan langsung kepada pihak sekolah. Kondisi di sana tak jauh berbeda dengan TK PKK 94 Karangtengah. Pembelejaraan ditunda dan para siswa diliburkan sementara sampai tanggal yang tak bisa dipastikan. Genangan air sisa banjir dan lumpur hamper bisa dijumpai di setiap sudut ruangan.
Parahnya, semua barang elektronik di sekolah tersebut, seperti komputer, rusak total akibat terendam banjir. Siswa kelas XII pun terpaksa menumpang di sekolah lain untuk melaksanakan ujian sekolah, dan hal yang sama bisa saja terjadi saat ujian nasional. Setelah menyerahkan bantuan, barulah mereka melakukan pembersihan bersama sekitar 6 orang guru dan 15 siswa.
Selaku perwakilan BEM KM FIK UNY, Estu berharap akan ada banyak bantuan lagi yang datang ke Bantul, khususnya untuk beberapa sekolah yang juga terkena dampak serius banjir.
“Dari FIK Peduli ini semoga kami dapat saling membantu dan menolong sesama. Masih banyak sekolah yang terkena dampak serius aibat banjir kemarin, seperti di TK Masyihoh Tilaman Paduresan, Imogiri. Kami berharap bantuan datang dengan cepat dan kondisi sekolah-sekolah di Bantul kembali kondusif sehingga mereka bisa belajar kembali, terutama bagi para siswa yang akan mengikuti ujian nasional dalam waktu dekat ini” imbuh Estu. [T]