MOMENTUM pameran B to B yang berlangsung di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud, Bali (23 Desember 2017 – 23 Januari 2018) ini adalah sebuah peristiwa pameran yang kedua kalinya dari lima perupa Bali dan lima perupa Batu, Malang.
Pameran mereka yang pertama berlangsung pada bulan April 2017 di Galeri Raos , Kota Batu. Pameran yang kedua dan berlangsung di Bali ini merupakan sebuah pameran yang memperlihatkan bahwa persahabatan yang terjalain antara sepuluh perupa dari dua wilayah geografis ini terus bergulir dalam semangat dan bingkai kreatifitas.
Dalam perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini soal keterpisahan jarak geografis tentu bukan lagi halangan yang berarti dalam berkomunikasi. Ikatan persahabatan serta diskusi-diskusi dalam merumuskan kebersamaan kesepulih perupa Bali dan Batu ini dalam sebuah pameran.
I Made Susanta Dwitanaya, kurator pameran menjelaskan sepuluh perupa berpameran bersama adalah pembuktian bahwa mereka memperlihatkan semangat dan kesadaran untuk terus menggerakkan dan memupuk kebersamaan mereka dalam aktivitas kreatif bersama.
Melalui pameran ini, disamping dapat dimaknai sebagai sebentuk perayaan dari kebersamaan dan persahabatan kreatif antar perupa yang berasal dari dua wilayah yang berbeda yakni Bali dan Batu , pameran ini juga bisa dimaknai sebagai momentum bagi para apresiator untuk melihat capaian-capaian kreatif dari masing masing perupa dari dua wilayah yang berbeda ini.
Hal ini menjadi sebuah momentum untuk terjalinnya dialog kreatif dan ajang sharing gagasan dari masing masing perupa kepada publik seni rupa di Bali. Melalui pameran ini kita sebagai publik seni rupa Bali dapat melihat dan menyimak sebagian perkembangan dan pergulatan kreativitas seni rupa di Batu , demikian pula dengan para perupa Batu pameran ini adalah ajang bagi mereka untuk mempresentasikan gagasan gagasan dan capaian kreatif mereka kehadapan publik dan apresiator seni rupa di Bali.
Dalam konteks wacana seni rupa kontemporer hal ini tentu saja menjadi salah satu hal yang menarik sebab pameran ini menyajikan peristiwa untuk melihat bagaimana perkembangan seni rupa hari ini yang terpresentasikan dalam karya-karya para perupa yang tampil dalam pameran ini yang menyajikan keberagaman gagasan dan olah visual masing-masing perupanya.
Nyoman Sujana Kenyem menampilkan karya-karya termutakhirnya yang sebagian besar menghadirkan objek objek ranting pohon pada karya. Garis pada karya- karya Wayan Suastama terkadang hadir sebagai latar belakang (background) karya-karyanya berasosiasi pada suatu yang representatif semisal hujan ataupun secara artistik terlihat sebagai penegas dari gerak.
Sementara perupa lain adalah I Putu Bonuz Sudiana, I Ketut Suasana Kabul, Diwarupa, Suwandi Waeng, Bambang BP, Heri Catur Prasetya dan Rifa.
“Pameran B to B, paling penting bagi saya untuk dicatat dalam pameran ini adalah komitmen, kebersamaan, dan sikap yang terbuka dan cair yang memungkinkan terjadinya dialog. Kita diajak untuk melihat bagaimana perkembangan seni rupa dari dua wilayah yang berbeda di Indonesia,” kata Susanta. (T)