25 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Lukisan karya Kabul Suasana

Lukisan karya Kabul Suasana

Karya Rupa Kabul Suasana: Titik Instropeksi Diri dan Kegaduhan Rumah Rakyat

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
February 2, 2018
in Ulasan
31
SHARES

KEHIDUPAN kini makin dinamis, apalagi diimbangi dengan kemajuan teknologi. Bahkan ada yang lupa telah masuk dalam dimensi teknologi itu.

Kuatnya arus perkembangan teknologi tak jarang membuat manusia sekarang menonjolkan diri dan ego saja. Rasa haus pencarian diri menunjukan bahwa diri lebih dari yang lain dengan segala cara yang dilakukannya.

Ketidakmampuan mencapai puncak diri itu, justru terbalik menjadi sebuah bencana pada diri. Titik getir tersebut terasa gawat, teruatama dalam menjalani kehidupan. Lupa instropeksi diri, dan hanya melihat sudut pandang satu sisi.

Mengoreksi yang lainya bukan berdasarkan objektivitas penilaian, kritik tajam setajam pisau mengujar yang merunut pada satu ketidaksukaan. Jadi kritikannya murni ketidakberpihakan terhadap seseorang.

Atas dasar tersebut, apapaun yang dilakukan di luar kebiasaan orang tidaklah berarti bagi seorang yang sudah tidak suka. Parahnya lagi mengkritik bukan ranah kemampuannya, ada saja yang dibilang sepertinya suara burung yang berkicau tanpa nada dan bising.

Bercerminlah pada diri agar bisa melihat diri sendiri secara utuh. Instropeksi diri adalah cara mengolah ego dan emosi yang berujung pada ketenangan. Apresiasilah bila mana sahabat kita telah melakukan sesuatu sehingga kemunculan berkreativitas semakin produktif.

Cuma di sini perlu adanya sebuah kritik bukan berdasarkan suka dan tidak suka. Lebih elegan dengan cara ini mengkritisi seorang lebih damai. Bukan anti kritik, butuh kritik dalam setiap kegiatan berkreativitas hal itu sangat dibutuhkan sebagai penimbang.

Sejuk dalam menjalani kehidupan di jaman kontenporer melihat dua sisi muka (bercermin), gejolak emosional menilai sesuatu lebih berimbang tidak hanya berbicara tapi bisa dipertangungjawabkan pernyataan yang sudah diucapkan.

Memang sulit sekali mengontrol sebuah hegomoni di jaman serba cepat, paling tidak untuk mendapatkan sebuah rujukan hidup “mulat sarira”.

I Ketut Suasana seorang perupa mengapresiasi kegelisahannya melihat manusia sekarang yang bisanya hanya melihat satu muka, satu sisi. Perupa yang lebih dipanggil dengan nama Kabul ini mencari akar diri mengembangkan, menggapai tempat puncak dalam hidup.

Manusia mulai lupa mengenal dirinya sendiri secara utuh. Pengenalan pada dirinya akan lebih mudah mencari kelemahan dan kelebihan. Perenungan perjalann kehidupan baik buruk yang sudah terlewati menjadi sebuah perenungan ke masa depan lebih semarak penuh warna.

Dogma dan doktrin atas segala perbedaan adalah cara menumbuhkan “warna“ yang sudah digambarkan kembali pada akar pribadi masing-masing dalam menyikapi persoalan pelik itu.

Orang dengan mudah sekali terjun ke spektrum tersebut dengan dalih apapaun demi melampiaskan hegomoni semata. Mencari kesalahan tapi lupa akan kesalahan diri seperti pepatah bilang “gajah di pelupuk mata tak terlihat”.

Dalam karya-karya lukisnya, Kabul juga menyinggung soal kebisingan gedung terhormat dan dikatakan suci, keramat serta angker. Gedung rakyat yang penghuninya penuh dengan intrik gaduh lupa tupoksi. Bukannya hasil kinerja jadi kebanggan, malah ikut meramaikan kegaduhan tak ada hasilnya.

Tontonan kemewahan yang diperlihatkan secara drastis mengubah paradigma mereka. Tatkala kesadaran mereka lupa tanggungjawab mereka sebagai pelayan masyarakat, ketika itu terjadi menolak kesadaran diri. Setiap detik banyak sekali rasanya terlewati yang mahal adalah instropeksi diri. (T)

Tags: renunganSeni Rupawakil rakyat
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Prasasti Blanjong [Foto Bali Express]
Esai

Belajar Membaca Prasasti Bali

Saya mulai membaca-baca beberapa prasasti Bali Kuno yang bisa saya akses. Persoalan akses ini pula yang selalu mengganggu usaha saya ...

June 28, 2020
Ilustrasi: Juli Sastrawan
Esai

Tergoda Ajip Rosidi “Yang Datang Telanjang”…

AJIP Rosidi adalah sasterawan dan budayawan yang dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka, 31 januari 1938. Menempuh pendidikan di Taman Madya, Taman ...

February 13, 2018
Khas

Spirit Penyair Wiji Thukul dari Lagu Sang Pejuang MR HIT

MR HIT mendefinisikan diri sebagai Band Rock. Dalam lagu-lagunya tentu ada rasa-rasa yang khas sebagaimana lagu-lagu rock. Namun, MR HIT ...

August 13, 2019
Ilustrasi diambil dari: https://www.bankmandiri.co.id/reksadana
Esai

Cerdas Berinvestasi di Masa Pandemi

Penulis : Luh Putu Yuni Hartini ________ Wabah Covid-19 yang mulai merajela sejak awal tahun 2020 membuat hampir semua lini ...

December 23, 2020
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Dalem Melanting di Pulaki, Dewi Melanting di Pasar-Sawah-Kebun: Apa Bedanya?

—Catatan Harian Sugi Lanus, 5 Agustus 2020. 1. Masyarakat Bali umumya pasti mengetahui bahwa setiap pasar pasti ada Pura Melanting, ...

August 5, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Sayang Kukiss/Diah Cintya
Esai

7 Jurus Memperbaiki Diri untuk Melangkah pada Rencana Panjang | tatkalamuda

by Sayang Kukiss
January 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1360) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In