3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Buku Miles Over Me: Hitam-Putih Kehidupan Pramugari

Eka PrasetyabyEka Prasetya
February 2, 2018
inUlasan
4
SHARES

 

  • Judul Buku: Miles Over Me – Hidden Stories of a Flight Attendant
  • Pengarang: Radinna Nandakita
  • Penerbit: Mahima Institute Indonesia
  • Tahun Terbit: 2017
  • Jumlah Halaman: ix + 80 halaman
  • ISBN: 978-602-18311-9-9

PRAMUGARI. Profesi ini seolah bisa menjawab semua kesulitan hidup. Berbekal ijazah SMA, sudah bisa jadi pramugari dengan gaji Rp 10 juta di depan mata.

Kehidupan bisa berubah seketika. Dari miskin, jadi kaya raya. Dari tak dianggap, menjadi terpandang. Dan bagi wanita, dari jarang dipandang menjadi pusat perhatian. Puja pada make up mahal yang biasa digunakan para pramugari.

Hal itu pula yang dilakoni Radinna Nandakita. Demi memperbaiki kehidupan keluarganya, dia bekerja sebagai pramugari. Berbekal ijazah SMA dan pelatihan sekolah pramugari selama setahun, dia mengadu peruntungan melamar pekerjaan mentereng itu.

Meski harus berutang di bank sebesar Rp 30 juta, dia tetap melakoninya. Toh setelah diterima sebagai pramugari, gaji Rp 10 juta sebulan sudah pasti masuk rekening. Enam bulan, utang lunas. Siapa yang nggak ngiler coba?

Tapi tak banyak yang tahu bahwa profesi Pramugari juga menyimpan sisi kelam. Gaji besar memang menyilaukan mata. Padahal ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Apalagi bila telah menyerahkan diri sebagai pengikut setia Hedonisme. Boro-boro bisa kirim uang untuk orang tua, gaji Rp 10 juta sih cuma bisa bertahan seminggu.

Sisi kelam kehidupan pramugari itu yang dikupas oleh Radinna Nandakita melalui buku pertamanya yang berjudul “Miles Over Me – Hidden Stories of a Flight Attendant”.

Dinna – demikian Radinna biasa disapa – mengawali bukunya dengan kisah yang bisa membuat seseorang mengurut dada. Kisah sebuah keluarga kecil sederhana di Bali yang harus membeli tiga porsi lalapan untuk makan berlima. Kesederhanaan itu membuat Dinna nekat pergi ke Jogjakarta seorang diri mencari sekolah pramugari sebagai bekal sebelum melamar kerja.

Kisah kelam kehidupan pramugari sebenarnya sudah dimulai sejak chapter ketiga yang berjudul “Aku, Jakarta dan Maherda”. Dinna membuka chapter ini dengan kisah yang membuat siapa saja terbahak-bahak. Bagaimana bisa seorang remaja yang besar di Singaraja, tak pernah naik escalator atau lift.

Saya sempat berpikir bahwa Dinna sebagai remaja yang sangat-sangat tidak gaul. Pada tahun 2011 ketika dia baru lulus SMA, escalator dan lift sudah terpasang di salah pusat perbelanjaan di Singaraja. Tapi sesungguhnya momen itu adalah ironi bagi kehidupan keluarganya. Justru di kota kecil seperti Singaraja, dia tidak pernah merasakan masa remajanya dengan masuk pusat perbelanjaan.

Pada chapter ini pula, dia mengupas tawaran untuk ngegadun atau jual diri. Dinna juga bercerita saat mulai terjebak dalam dunia hedonisme. Setiap pekan selalu menghabiskan waktu di kelab malam. Sekali party, uang sejuta sudah pasti lewat. Gaji Rp 10 juta pun tak ada apa-apanya.

Dalam chapter berjudul “Si Om”, rekannya sesama pramugari yang terjebak sebagai Jemaah Hedonisme, mutlak membutuhkan pendampingan om. Berkat om, bisa belanja banyak barang dengan harga mahal. Berkat om, juga punya mobil keluaran terbaru. Sungguh mulia om-om yang membantu para pramugari mencari kesenangan duniawi melalui uangnya yang seolah unlimited.

Kehidupan hedon itu sungguh menjebak. Ketika Dinna lelah menghadapi tingkah polah selama jam kerja, kelab malam yang menyediakan kesenangan. Godaan penumpang, tingkah senior yang menyebalkan, bisa dilupakan sesaat.

Godaan penumpang yang mengesalkan, Dinna ceritakan lewat chapter “Penumpang Ingusan”. Sungguh menyebalkan mengurus seorang penumpang yang banyak maunya dan hanya bermain-main dengan pramugari. Itu baru hanya sekelumit kisah. Saya yakin masih ada banyak kisah tentang penumpang berkelakuan laknat yang belum ditulis oleh Dinna.

Ada juga kisah kelakuan para pramugari senior yang menyebalkan. Kisah itu ditulis dalam chapter “Pembual vs Pembual”. Ketika dua wanita yang gemar bergosip dan membual bertemu, saya juga meyakini hal itu akan membuat siapa saja yang mendengarkannya muntah.

Namun ada pula kisah tentang pramugari senior yang inspiratif. Kisah itu tertuang dalam chapter “Mbak Ade”. Mbak Ade bukan penghamba hedonisme. Dia berjuang dan hidup dengan sangat irit. Tanpa ber-sosial media, bahkan menggunakan pengharum toilet sebagai body mist.

Dibalik kisah irit dan pelitnya itu, Mbak Ade justru mempunyai mobil yang telah lunas dan sebuah rumah kost. Sikap pelitnya dilakukan untuk masa depannya setelah pensiun menjadi pramugari. Bila ingin sukses menjadi pramugari, kehidupan Mbak Ade layak dijadikan teladan.

Tak melulu soal pramugari, Dinna juga bercerita mengenai pramugara pada chapter “Oh My Gay”. Kisah ini sungguh membuat garuk-garuk kepala, bahkan bisa membuat seorang pria mundur teratur sebelum mendaftar sebagai calon pramugara.

Kisah ini dibuka ketika Dinna bertemu dengan seorang penumpang pria yang mendapat nilai 9,5 dari skala penilaian 10. Dinna berupaya menaklukan pria itu dan berharap mendapat PIN BB-nya. Usaha Dinna nyaris membuahkan hasil. Pria itu memang memberikan PIN BB-nya. Tapi PIN BB itu bukan untuk Dinna. Dia hanya menerima titipan, dan PIN BB itu diberikan pada seorang pramugara yang bertugas. Ternyata penumpang dan pramugara itu sama-sama gay. Bahkan ada klub “pramu-GAY-ra” bagi para pramugara yang orientasi seksnya berubah. Klub itu sempat disinggung dalam chapter “Goceng”.

Sebagian besar kisah dalam buku ini, memang mengupas sisi kelam profesi pramugari. Tak melulu sisi kelam, ada pula sisi cemerlang dan sisi-sisi lain yang membuat siapa saja terbahak-bahak.

Misalnya saja chapter “Pramugari dan Senioritas” yang menunjukkan tak semua pramugari suka mem-plonco juniornya. Kemudian chapter “Cerita di Balik Sebuah Terima Kasih” yang membuat ucapan terima kasih menjadi sebuah penghargaan tak terhingga bagi pramugari.

Juga chapter “Uang Tip Pertama” yang menjadi pengalaman tak terhingga bagi Dinna. Uang tip Rp 5.000 yang diberi penumpang memang tak ada apa-apanya dibanding gaji Rp 10 juta, tapi rasa tulus pemberian membuat semuanya tak terlupakan.

Overall, buku pertama Dinna sangat layak dibaca. Setiap chapter juga dibuat padat dan ringkas dengan bahasa-bahasa yang lugas, sehingga mudah dipahami saat dibaca. Pengalamannya sebagai pramugari, membuat ia begitu dekat dengan sisi kelam dunia penerbangan dan bisa mengupasnya secara tajam setajam silet.

Dia menguliti dunia pramugari dengan cara yang unik dan berbeda. Membacanya tidak membuat berdarah, tapi cukup membuat merasakan “jleb moment”. Gaya penulisan yang bertutur dan humor-humor yang terselip di dalamnya, membuat buku ini tidak membosankan untuk dibaca. Bahkan buku ini bisa dituntaskan dalam waktu singkat. Cukup sediakan waktu luang selama 2-3 jam, buku ini bisa dibaca tuntas tanpa membuat dahi berkerut.

Membaca buku ini juga membuat saya mengingat kembali kenangan belasan tahun lalu. Saat itu saya mendaftar di salah satu sekolah pramugara di Denpasar. Gaji besar, membuat saya ngiler. Apalagi saat itu saya putus asa setelah orang tua melarang saya kuliah di UGM dengan alasan biaya, padahal jurusan HI sudah di tangan.

Saya sempat menjalani tes fisik dan tes kesehatan sebelum memulai sekolah. Saat tes tulis, saya memilih mundur setelah mendengar gosip soal klub pramu-GAY-ra. Hal yang sangat saya syukuri saat itu.

Membaca buku ini membuat saya bersyukur untuk kedua kalinya, karena batal menempuh sekolah pramugara. Saya terbayang kalau saya masuk klub pramu-GAY-ra, lalu mengalami momen disodok dari belakang. Auuuu…..nggak banget deh cyin! (T)

Tags: Bukugaya hiduppramugariresensi
Previous Post

Menyelami Doa Puisi Saras Dewi – Ulasan Kecil Buku “Kekasih Teluk”

Next Post

“Kekuatan Mata Hati” – Ketika Penyandang Tunanetra Bermain Drama

Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

Next Post

“Kekuatan Mata Hati” – Ketika Penyandang Tunanetra Bermain Drama

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co