23 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Peristiwa
Janger Menyali saat pentas di Pesta Kesenian Bali 2017./ Foto-foto: Kardian Narayana

Janger Menyali saat pentas di Pesta Kesenian Bali 2017./ Foto-foto: Kardian Narayana

Sisi Nakal Janger Menyali: “Ade Roko?”, “Ade!”, Lalu Penabuh pun Merokok Bersama

Kardian Narayana by Kardian Narayana
February 2, 2018
in Peristiwa
307
SHARES

iya iya roto

iya iya roto

iya iya roto

iya iya roto

iya roto

ara ara ara ijang ijang ijang

ade roko

 

BAIT lagu itu dinyanyikan penabuh saat pementasan Janger Menyali, seni hasil rekontruksi dari Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, di Kalangan Angsoka  Taman Budaya Denpasar, 19 Juni, serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 tahun 2017.

Bait lagu yang terdengar unik itu sudah bisa mengundang penonton PKB untuk mendekati Kalangan Angsoka. Namun yang lebih membuat penonton agak kaget adalah dialog penabuh usai lagu pembuka itu dinyanyikan.

Tukang Kendang tiba-tiba nyeletuk : “Ade roko ne?” (Ada rokok ini?). Lalu penabuh lain menjawab dengan kompak:  “Ade….!” (Ada…!)

Dan sungguh tak diduga para penabuh pun merokok bersama dengan santai. Penonton tercengang melihat penabuh asyik merokok atau meroko atau ngeroko. Ada yang tertawa melihat aksi penabuh yang merokok dengan berbagai tingkah: lucu, serius, sekadar akting, dan ada yang benar-benar menikmati.

Dari kerumun penonton ada juga yang memandang ke panggung dengan pandangan tegang lalu nyeletuk: “Pak, ten dados, ten dados, Pak!”  Artinya: “Pak, tidak boleh, tidak boleh, Pak!”.

Namun penonton itu kemudian senyum-senyum agak manis, setelah melihat tingkah para penabuh yang asyik menghisap rokok dengan gaya yang sesungguhnya memang dibuat sebagai sekadar tontonan. Bukan iklan, bukan anjuran, bukan pula kampanye anti rokok. Adegan merokok ini berlangsung tak lebih dari setengah menit, dan pertunjukan dilanjutkan kembali.

Saya tak tahu apakah kamera TVRI Bali yang sedang melakukan siaran langsung, atau kamera TV lain yang sedang merekam, mengalihkan moncong kameranya ke sudut lain agar adegan merokok itu tak terekam. Bukankah adegan orang merokok dilarang untuk terlihat di layar televisi. Jika melanggar, tentu stasiun televisi bisa mendapatkan surat cinta dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Yang lebih aneh lagi, seluruh areal Taman Budaya tempat berlangsungnya Pesta Kesenian Bali ditetapkan sebagai areal bebas asap rokok. Di sejumlah titik dipasangi stiker besar dengangamabr rokok dicoret dan di bawahnya berisi tulisan Kawasan Bebas Asap Rokok. Artinya, ya, tak boleh merokok di Taman Budaya.

Seorang teman sempat bercerita bahwa merokok di areal Taman Budaya bisa di-juk (ditangkap) petugas Satpol PP lalu dikenai denda Rp 500 ribu karena dianggap melanggar Perda Provini Bali Nomor 10 tahun 2011 tentang kawasan anti rokok.

Saya sungguh-sungguh tak tahu apakah pernah ada pengunjung di Pesta Kesenian Bali yang ditangkap dan didenda Rp 500 ribu. Tapi, bisa dibayangkan apabila itu terjadi pada penabuh Janger Menyali yang sedang merokok. Mereka bisa dianggap melanggar Perda, lalu dipanggil beramai-ramai dan masing-masing dikenai denda Rp 500 ribu, maka total sebanyak 15 penabuh itu bisa mengeluarkan uang Rp 7,5 juta. Bukan hanya itu, pentas Janger Menyali bisa batal dan suasana di Pesta Kesenian Bali pun bisa gaduh dan jadi berita nasional. Judulnya beritanya bisa heboh: “Karena Merokok saat Pentas, Penabuh Janger Menyali Ramai-ramai Didenda”.

Syukurlah, adegan penabuh merokok itu tetap diangap sebagai bagian dari pementasan kesenian sehingga adegan merokok dianggap sebagai adegan pura-pura (meski ada juga yang menikmatinya). Namun begitu, jika adegan itu dilihat oleh aktivis anti rokok, mungkin akan ada semacam usulan ke dinas kebudayaan agar adegan merokok itu dihilangkan karena dianggap sebagai bentuk anjuran merokok dan itu berbahaya bagi anak bangsa.

Kostum mirip tentara Belanda dalam pentas Janger Menyali

Bukan berarti para penabuh Janger Menyali tak mengerti soal bahaya merokok dan Perda Anti Rokok. Mereka tahu soal itu. Tapi adegan itu tetap dilakukan karena Janger Menyali adalah hasil dari rekontruksi sehingga mereka ingin menunjukkan bahwa Janger Menyali sejak dulu kala memang unik, nakal, inovatif dan kreatif. Selain bisa dilihat dari kostumnya yang menggunakan pakaian gaya Belanda, ya kenakalan kreatif bisa dilihat dari aksi merokok itu.

Sebelum pentas pun Ketut Rediasa yang menjadi penata tabuh Janger Menyali sempat ditanyai oleh salah seorang pegawai Dinas Kebudayaan Bali. “Pak, adi misi roko di selagan gongne?” (Pak, kok ada rokok di sela-sela perangkat gong?”

Ketut Rediasa yang akbrab dipanggil Pak Dede menjawab santai: “Nggih, Pak, tiang nak niki dapet, untuk rekontruksi Janger Menyali!” (Ya, Pak. Saya ini yang dapatkan saat rekonstruksi Janger Menyali).

Dulu, ketika Janger Menyali berkembang sekitar tahun 1920-an tentu saja belum ada Perda Anti Rokok. Dan dari gending “Ya Ya Roto” ini, digambarkan bagaimana keliaran dan kenakalan kreatif para pencipta terdahulu yang menjadikan kebiasaan keseharian mereka digarap dengan indah ke dalam bentuk pementasan. Adegan itu, dulu, tentu dianggap biasa, dan menjadi salah satu daya tarik untuk membuka pementasan.

Tapi kini, ketika rokok dianggap “barang negatif” dan perilaku merokok dianggap “perilaku negatif”, tentu saja adegan itu menjadi tak biasa, bahkan dianggap luar biasa, bahkan dianggap sangat berani. Padahal, merokok saat pementasan yang ditampilkan dalam Janger Menyali merupakan salah satu bagian dari keunikan, keliaran dan kenakalan kreatif para pencipta seni terdahulu di Desa Menyali. Selain adegan merokok, pada penari Janger Menyali  sejak awal abad ke-20 sudah menggunakan Bahasa Indonesia dalam syair lagu-lagunya, serta mengadopsi gaya pakaian tentara Belanda.

Pertanyaannya sekarang apakah sebuah kesenian yang direkonstruksi dibiarkan berkembang kembali sebagaimana aslinya demi jargon pelestarian, atau dikreasikan lagi atas nama etika dan peraturan sesuai zaman kini?  (T)

 

Tags: antirokokbalibulelengjangerPesta Kesenian Balirokok
Kardian Narayana

Kardian Narayana

Hobinya serabutan, dari teater, menari, musik, pramuka, fotografi, film, hingga dunia tulis-menulis. Kini bekerja agak tetap menjadi video jurnalis di sebuah TV nasional

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Editor Balebengong.id, Anton Muhajir, moderator Made Sujaya dan editor tatkala.co Made Adnyana Ole, dalam peluncuran buku Oka Rusmini di Bentara Budaya Bali, Minggu 14/7/2019 (foto: Dok Bentara Budaya Bali)
Khas

“Men Coblong” dan “Koplak” karya Oka Rusmini: Perempuan dan Laki-laki Feminim

Oka Rusmini (Foto: Dok Bentara Budaya Bali) Dua buku terkini karya sastrawan Oka Rusmini, yakni “Koplak” dan “Men Coblong”, diluncurkan ...

July 15, 2019
Kolaborasi dengan seniman Malaysia
Khas

Silaturahmi Topeng, Teater, Ibu, dan Lain-lain #Catatan Pentas di Melaka Malaysia

Tahun lalu, Oktober 2018, seorang Profesor dari Universiti Putra Malaysia menjadi salah satu pembicara kunci di seminar internasional di kampus ...

July 3, 2019
Perbekel Desa Kukuh Made Sugianto (Penulis) duduk bersama Presiden Jokowi di tengah sawah (Foto: Ist)
Khas

“Saya dan Jokowi di Tengah Sawah” – Cerita Gembira Perbekel Kukuh Made Sugianto

BAGI saya, kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Subak Jaka, Banjar Tegal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, seperti mimpi. ...

February 23, 2018
Esai

Aplikasi Tes Online Bahasa Bali: Somasi Karena Jaruh, Bangkis-bangkis Karena Ketawa

SELAMA sekitar dua hari ini, timeline social media khususnya Facebook disibukkan dengan perbincangan  tentang Bahasa Bali. Yang memperbincangkan, ya, tentu ...

February 2, 2018
Pentas Drama Musikal dari Palawara Musik Company
Kilas

Pentas Palawara: Tragedi Karma Bumi – Drama Musikal yang Beda

  PERTUNJUKAN drama musikal ‘Tragedi Karma Bumi’, memberi warna penampilan yang berbeda. Pesannya pas, musiknya kuat. Yah, Minggu malam di ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Buleleng Barat

by Sugi Lanus
January 22, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1354) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In