SEBANYAK 7 karya seni lukis dipajang indah di Lobi ARTOTEL Sanur. Karya lukis dengan paduan warna yang beragam itu seakan tak teratur, namun menyajikan kesan indah dan sejuk. Demikian pula, goresannya ada yang teratur, dan ada pula saling bersinggungnya, saling silang dan searah, namun jika dicermati semua karya itu menawarkan peran kedamaian.
Itulah pameran tunggal bertajuk “Harmoni” yang digelar oleh Ramrama, perupa wanita asal Yogyakarta di ARTspace ARTOTEL Sanur. Pameran dibuka oleh Direktur Marketing Communication Artotel Group, Yulia Maria pada Rabu, 16 April 2025. Rama, sapaan akrabnya itu, pameran solo ini merupakan kali pertama di Pulau Dewata dan akan berlangsung hingga 11 Mei 2025.
Lukisan di atas kanvas itu memiliki ukuran paling besar, yaitu 200 X 180 Cm, paling kecil berukuran 150X130 Cm dan yang ukuran menengeh sebesar 170 X 150 Cm. Idenya lahir dari tanaman semak yang ada di Bekasi, juga semak yang ada di Yogyakarta. “Saya melihat semak itu tak beraturan, tetapi tumbuh dengan hamorni,” katanya polos.
Karya yang disajikan itu menawarkan pesan, di dalam menjalani kehidupan mesti harus teratur. Jangan pula menghindari kekacauan, karena itu justru yang membuat tumbuh dan berkembang. Menyatunya antara yang teratur dengan yang kacau, maka itu yang akan melahirkan harmoni, keseimbangan yang tumbuh.
“Harmoni ini merupakan pemeran tunggal saya yang pertama di Bali. Saya sangat senang bisa menggelar pameran di Bali. Apalagi, itu di pusat pariwisata Sanur. Semoga karya ini disukai para pecinta seni juga wisatawan,” harap wanita ini.

Karya Rama di ARTspace ARTOTEL Sanur
Rama mengaku, semua karya lukis yang dipamerkan itu bergaya abstrak yang menceritakan tentang kumpulan dari tanaman-tanaman semak, akar dan ranting yang secara komposisi saling menyatu, yang didalamnya ada keteraturan, dan ada pula kekacuaan.
Namun, semua perbedaan itu saling menyatu dan menghasilkan harmoni. “Lukisan flora ini, saya ibarakan sebagai kehidupan manusia yang di dalamnya ada kekacauan dan ada pula keteratuaran juga. Jadi, mereka saling menyatu satu sama lain, sehingga mereka bertahan hidup,” ungkapnya.
Intinya, antara keteraturan dan kekacauan itu mereka saling mengisi satu sama lain, sehingga mereka bisa menjalani hidup. “Begitu juga manusia. Ada saat yang teratur, dan ada saat-saat yang kacau, tetapi begitu dilewat akan menjadi survive menjalani dan bertahan hidup,” tegasnya.
Sebelumnya, alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) jurusan seni lukis tahun 2018 itu sempat menggelar pemeran tunggal di ARTOTEL Yogyakart, dan beberapa waktu lalu menggelar pameran bersama di Singapura.

Rama di ARTspace ARTOTEL Sanur
Yulia Maria mengatakan, art exhibition ini merupaka program ARTOTEL Grup. Hotel dengan konsep seni kontemporer ini memiliki art spice, sebagai fasilitas hotel yang berada di lobi area atau berada di di front office.
“Kami ingin merangkul seniman muda untuk mendukung kreativitas mereka. Tujuan kami, untuk menberikan wadah bagi para seniman di Indonesia khususnya anak muda melalui moment fun, sehingga dapat menikmati seni tanpa batas alias gratis,” paparnya.
Melalui pemeran ini, anak-anak muda bisa belajar seni, tentang warna, ide dan lainnya. “Kami ingin memberikan kesempatan kepada para seniman, baik itu di Sumatera, Jawa, bahkan Papua untuk menampilkan karya mereka kepada masyarakat lebih luas,” ungkapnya. [T]
Reporter/Penulis: Nyoman Budarsana
Editor: Adnyana Ole
- BACA JUGA