7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Mario yang Tak Banyak Diketahui: Bertemu Soekarno dan Embrio Kebyar Duduk dari Busungbiu

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
April 17, 2024
inKhas
Tentang Mario yang Tak Banyak Diketahui: Bertemu Soekarno dan Embrio Kebyar Duduk dari Busungbiu

Mario dalam chanel youtube WISPAS

KETUT Marya atau biasa ditulis dengan nama Maria, atau Mario, punya sejarah hidup dan sejarah kesenimanan yang panjang, bahkan cenderung kompleks. Tak heran, banyak hal yang tak diketahui dari kehidupan Mario, sang seniman tari yang menciptakan Tari Igel Jongkok/Kebyar Duduk dan Oleg Tamulilingan itu.

Budayawan I Made Bandem, atau biasa dipanggil Prof Bandem, punya cerita banyak tentang Mario, termasuk cerita-cerita yang selama ini jarang diketahui orang. Dalam konferensi pers festival bertajuk ”The (Famous) Squatting Dance: Merayakan Marya” di ITB Stikom Bali, Sabtu, 13 April 2024, Bandem bercerita tentang Mario dan hal-hal yang belum banyak diketahui.

Festival ”The (Famous) Squatting Dance: Merayakan Marya” sendiri akan digelar di Puri Kaleran Tabanan, 26-28 April 2024, dan Prof Bandem akan bercerita lebih lengkap pada festival yang diadakan Mulawali Institute itu.

Namanya I Ketut Marya, biasa juga ditulis Maria, Hanya peneliti-peneliti dari Eropa dan AS — dengan lidah Barat, tentunya — menyebutnya dengan nama I Mario. Nama itu kemudian lebih populer dari nama sesungguhnya. Nama I Mario abadi, karena nilai pemberontakannya yang kental terhadap gerak-gerak tari Bali. Ia dianggap pencipta karakter gerak yang khas, keras sekaligus romantis.

Ada banyak tulisan tentang Mario. Namun Prof Bandem punya banyak cerita tentang sejumlah hal yang sepertinya belum banyak diketahui orang. Apa saja itu?

Cerita menarik salah satunya adalah pertemuan Mario dengan Soekarno. Ceritanya, sejak usia 25 tahun, Mario terkena penyakit kencing batu. Mario yang lahir pada tahun 1897 itu sempat berobat ke rumah sakit di Wangaya, Denpasar. Namun dokter di Wangaya tidak bisa mengobatinya, dan akhirnya teman-teman terbaik Mario, seperti José Miguel Covarrubias, ia kemudian diajak untuk berobat ke Surabaya. Di situ ia diobati oleh dr. Soetomo yang kemudian kita kenal sebagai pendiri Budi Utomo, sehingga penyakit kencing batu yang dikeluhkan Mario sembuh.

Saat bertemu dr. Soetomo itulah Mario bertemu Soekarno yang kemudian kita kenal sebagai Proklamator Kemerdekaan dan Presiden RI. Saat itu Soekarno sedang bersama dr. Soetomo, tapi bukan untuk urusan berobat.  

“Bung Karno tidak berobat melainkan rapat dengan tentang perjuangan kemerdekaan kita itu,” cerita Prof Bandem.

Saat itulah Mario bertemu dengan Soekarno atau Bung Karno. Mario ditanya oleh Bung Karno, “Kamu itu pasti orang Bali ya? Karena kamu pakai kancut, pakai udeng!“

Saat itu Mario belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik, jadi Soekarno menyimpulkan, “Ini orang Bali”.

Bung Karno kemudian cerita ke Mario bahwa ia juga orang Bali.  

“Saya juga orang Bali. Bapak saya orang Jawa, ibu saya orang Bali,” kata Soekarno.

Embrio Kebyar Duduk Diduga Tercipta di Busungbiu

Embrio tari Igel Jongkok/Kebyar Duduk, terutama gerakan jongkok yang diciptakan Mario diduga terjadi pertama kali di wilayah Busungbiu, Buleleng. (Kemungkinan ini di Desa Kedis — tambahan dari penulis)

Prof. I Made Bandem saat bercerita tentang Mario dalam konferensi pers terkait acara Festival ”The (Famous) Squatting Dance: Merayakan Marya” | Foto: Hizkia

Prof Bandem menceritakan, dr. Anak Agung Made Djelantik pernah meng- interview Mario ketika Mario mengajarkan Ayu Bulan Trisna menari sekira tahun 1962. Bulan Trisna adalah anak dr. Anak Agung Made Djelantik yang kemudian dikenal sebagai penari hebat.

Dari hasil interview itu, Mario bercerita, salah satunya tentang gerakan jongkok pada tarian Kebyar Duduk.

Mario pada masa mudanya dikenal sebagai penari gandrung yang hebat. Tubuh dan wajahnya sangat pas dengan tarian gandrung. Wajahnya manis, tubuhnya bagus dan tinggi.

Suatu hari ia diundang menari gandrung di daerah Busungbiu, Buleleng. Banyak penabuh gong kebyar Busungbiu menonton Mario menari gandrung.

Keesokan malamnya Mario dicari oleh penabuh atau tukang kendang dari Busungbiu.  

“Pak Mario, ayo besok, saya ada latihan di Busungbiu, tolong menarikan tabuh kebyar yang saya punya, bisa atau tidak?” kata si tukang kendang.

Ditantang seperti itu membuat Mario senang dan kendel. Mario adalah orang yang suka sekali membagikan pengetahuannya. Nah, jadilah gong kebyar latihan, di Busungbiu itu. Mario datang ke tempat latihan.

Karena hanya latih, maka perangkat gong tidak diletakkan secara teratur. Letak terompong, gangsa, reong, dan alat-alat gamelan lainnya diletakkan pada posisi sesuka penabuhnya, artinya tidak diatur seperti pada saat pentas di atas panggung.

Ketika penabuh-penabuh dari Busungbiu itu memainkan gamelan gong kebyar, Mario menari dengan improvisasi, dengan mengikuti tambuh-tabuh kekebyaran yang dimainkan penabuh-penabuh dari Busungbiu.  

Karena Mario penari gandrung, ia melakukan improvisasi dengan menunjuk salah satu penonton untuk ikut diajak menari. Nah, ketika Mario mau mencari penonton untuk diajak menari, ia tidak bisa keluar karena geraknya dibatasi oleh alat-alat gamelan.

Ia tak bisa keluar, maka ia melakukan improvisasi mencari tukang kendang. Yang dicari tukang kendang wadon. Tukang kendang itu diajak menari.

Nah, tukang kendangnya tak bisa berdiri karena harus tetap main kendang, maka saat itu Mario berinisiatif untuk jongkok. Saat itulah terjadi gerakan kipuk-kipukan, penari gandrung mengipuk yang satu, yakni tukang kendang ini.

Gerakan mengipuk itu tidak dilakukan dalam waktu yang lama, maka berpindahlah Mario ke tempat yang lain.

“Ketika berpindah inilah terjadi suatu gerakan yang sangat original dalam karya Mario, yakni nyeregseg,” kata Prof. Bandem.

Nyeregseg adalah gerakan berpindah satu satu ke tempat lain dengan tetap pada posisi jongkok.

Jongkok atau squatting itu bisa disebut sebagai ciri khas dari gaya penciptaan Mario, sehingga kemudian terciptalah tari Kebyar Duduk yang pada awalnya bernama Igel Jongkok.

Dalam gambuh, kata Prof Bandem, juga terdapat gerakan jongkok, misalnya ada jongkok kadian, ada jongkok panji, dan ada jongkok-jongkok yang lain. Jongkok dalam tarian gambuh memang banyak bentuknya, bahkan jongkok lucu juga ada.

Ketika Mario jongkok saat menari di Busungbiu itulah diduga menjadi inspirasi untuk menciptakan Tari Kebyar Duduk atau Tari Jongkok.

“Gerakan nyeregseg, berpindah dalam posisi jongkok, dengan gerakan kaki disilang ini menjadi originalitas Tari Kebyar Duduk yang diciptakan Mario,” kata Prof Bandem. [T]

Reporter: Hizkia Adi Wicaksono/Rusdy Ulu
Penulis/Editor: Adnyana Ole

Mari Merayakan Ketut Marya dan Igel Jongkok di Tabanan, 26-28 April 2024
Oleg Tambulilingan dari “Sleeping Beauty”, dan Perubahan-Perubahannya Kemudian
“I Ketut Maria Pahlawan Seni Kebyar Bali”, Buku dari Prof. Dibia
Pelajaran Menjadi Setengah: Sebuah Catatan Perjalanan ke Bali, 20 Maret – 9 April 2023
Menjelajahi Laku Jongkok dalam Koreografi “The (Famous) Squatting Dance : Jung Jung te Jung” di Teater Salihara
Tags: biografi ketut marioKebyar Dudukkesenian baliKetut MarioProf Made Bandemsejarahsejarah tari kebyar duduk
Previous Post

Ribuan Karateka Serbu Tanding di Gendo Law Office Open Karate Championship 2024

Next Post

Suburnya Politik Dinasti di Pulau Dewata

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Suburnya Politik Dinasti di Pulau Dewata

Suburnya Politik Dinasti di Pulau Dewata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co