LEGONG Bapang Durga, sebuah karya anymous yang bisa disebut sebagai karya legendaris di Denpasar. Legong ini terkenal pada tahun 1933, ketika Ni Ketut Polok membawakan tarian itu di depan para tamu kehormtan di Puri Denpasar.
Ni Polok, kita tahu, adalah seorang penari legendaris palegongan dari Kelandis, Denpasar, yang menikah dengan Le Mayeur–seorang pelukis dari Belgia.
Tari Legong Bapang Durga menggambarkan bagian dari karakter ketegasan dan ketangkasan dari gerak legong yang tersirat dalam bentuk bapang.
Nah, tarian ini direvitalisasi oleh seorang maestro legong dari Denpasar, Ni Ketut Arini, dengan mempopulerkan dalam berbagai kesempatan. Lantas tarian inilah yang menjadi karya warisan yang terus dilanjutkan oleh generasi muda di Banjar Ujung, Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar.
Dan ketika Sekaa Semara Penggulingan Ganeswara, Banjar Ujung, Kelurahan Kesiman, itu menjadi Duta Kota Denpasar untuk pentas di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2023, Legong Bapang Durga pun dipersembahkan di atas panggung Candra Metu, ISI Denpasar, Jumat malam, 7 Juli 2023.
Sekaa Semara Penggulingan Ganeswara itu tampil bersama Sekaa Semara Pegulingan Balerung, Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Penampilam duta Denpasar sukses memukau dan mengundang decak kagum penonton yang menyesaki panggung Candra Metu. Bahkan, pementasan tarian itu disaksikan langsung Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara.
Selain tari legong Bapang Durga Sekaa Ganswara juga menampilkan Tabuh Tegak Cinglar, Tabuh Kreasi Bhawaning Jaladhi dan Tari Legong Kreasi Aras Kembang Windhu.
Sementara itu, Sekaa Semara Pegulingan Balerung, Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar menyajikan karya palegongan yang dibawakan Sekaa Balerung Mandera Srinertya Wadirtya yang menampilkan dua buah tabuh dan dua tarian. Masing-masing tabuh angklung, Tabuh Kreasi Kalimosada Gringsing Gading, Tari Legong Kutir dan Tari Legong Kreasi berjudul Ngalegong.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara mengaku bangga dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema. Sehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik.
“Penampilan tarian dan tabuh oleh Sekaa Semara Pegulingan Ganeswara merupakan salah satu bukti eksisnya seni tradisi di Kota Denpasar yang hingga kini terus berkembang. “Semoga ke depannya seni budaya dan tradisi yang khas di Kota Denpasar tetap lestari, tentunya tanpa meninggalkan pakem yang sudah ada,” ujarnya. [T][Pan/*]
- BACA artikel lain tentang PESTA KESENIAN BALI