SMPN 3 Sukasada kembali memperlihatkan eksistensinya di bidang bahasa. Dua tropi juara berhasil menghiasi barisan hasil prestasi di lemari kaca sekolah itu. Seakan ingin mengatakan ke semua orang, bahwa SMPN 3 Sukasada itu ada dan siap bersaing pada ajang-ajang bergengsi.
Dua siswa SMPN # Sukasada meraih juara pada lomba menulis sinopsis buku fiksi yang diselenggarakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng. Lomba tersebut di selenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Kota Singaraja ke-419.
Lomba itu tingkat SMP mengajak siswa menulis sinopsis sebagai pematik untuk peningkatan gerakan literasi sejalan dengan yang di gaungkan pemerintah. Sebanyak 27 siswa mengikuti lomba itu yang merupakan perwakilan kecamatan se-Kabupaten Buleleng.
Menjadi sebuah momentum ketika SMPN 3 Sukasada terpilih mewakili Kecamatan Sukasada dan bersaing di atas podium. Tiga siswi dibina untuk mengikuti lomba setelah mendapat undangan, mempersiapkan secara penuh agar dapat mengharumkan nama sekolah.
Purnami, Risma, Dewi
Gusti Ayu Sri Purnami, siswi kelas IXB yang kini memiliki semangat yang begitu membara dalam mengukir prestasi dan mengikuti ajang-ajang bergengsi dengan tujuan untuk memperlihatkan eksistensi sekolah tercinta. Itu terjadi setelah ia meraih medali emas di kancah nasional. Dan kini semangat Purnami kini tak dapat dipadamkan.
Semangatnya menggebu-gebu seiring suport dari guru dan teman yang terus memberikan motivasi mengasah kemampuannya dan berani tampil.
Alhasil, dalam lomba menulis synopsis itu Purnami mampu meraih tropi di posisi harapan tiga. Itu merupakan hasil yang memuaskan karena mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya dari perwakilan kecamatan lain se-Buleleng. Semangat dan kemampuannya perlu terus diasah agar tetap tajam mengukir prestasi di segala bidang.
Selain Purnami, ada Kadek Dewi Pradnyani yang mampu meraih juara di posisi 3. Dewi, sapaannya, memproleh posisi lebih baik dari Purnami dalam lomba menulis sinopsis buku. Siswi kelas VIIID yang pendiam ini jarang mengikuti perlombaan namun kali ini mampu memperlihatkan kemampuannya dengan meraih prestasi yang membanggakan dengan posisi 3 se-Buleleng.
Berbeda dengan Purnami dan Dewi, Luh Risma Silayani belum beruntung dan belum mampu meraih tropi. Risma yang dikenal vocal dan sangat aktif gagal mendapat juara. Namun semangat dan rasa jengahnya memberikan kode bahwa siswi ini akan mampu mengukir prestasi di ajang lain yang akan datang.
Rasa sedih karena tidak mendapat juara diperlihatkan saat pengumuman juara, ia menangis karena kecewa, namun suport dari semua pihak memberikan keyakinan bahwa bibit prestasi ada pada dirinya dan suatu saat pasti akan memberikan sumbangsih prestasi untuk sekolah tercintanya.
Prestasi yang diraih tak lepas dari semangat guru pembina yang juga perlu di apresiasi. Tiga gGuru Bahasa Indonesia ditunjuk untuk mematangkan siswa yang akan mengikuti lomba. Mereka adalah Gede Rata, S.Pd., Ina., Putu WBM Darmawan, S.Pd., dan I Gusti Ayu Seni Paraningsih, S.Pd. Ketiga guru itu merupakan pembina yang terlihat sibuk selama 1 bulan memberikan ilmu dan tenaga kepada Purnami, Dewi dan Risma agar mampu bersaing dalam perlombaan.
Seni (pembina), Purnami, Kepala Sekolah, Dewi, Risma, Wawan (pembina)
Lomba menulis sinopsis buku fiksi diadakan pada Kamis, 16 Maret 2023, di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng dengan mengambil tema Merajut Asa Generasi Tangguh Melalui Kekuatan Literasi. Hal ini diharap mampu meningkatkan Literasi siswa dan masyarakat sejalan dengan program ungguan pemerintah.
Peserta diperbolehkan membuat sinopsis dari buku fiksi di perpustakaan sekolah maupun di perpustakaan daerah. Buku yang dipilih, ditulis sinopsisnya dan di kumpulkan ke panitia. Penilaian murni dari hasil sinopsis yang dibuat, walau ditampilkan di depan dewan juri dan penonton, tidak menjadi kriteria dalam penilaian. Tiga dewan juri yang ditunjuk dari kalangan satrawan yang mumpuni, yakni Made Adnyana Ole, I Wayan Artika, dan Luh Putu Sendratari yang sudah malang melintang di dunia sastra.
Prestasi yang mengarumkan nama sekolah ini menjadi sebuah kado istimewa mengingat ulang tahun yang jatuh dalam waktu dekat ini. Semoga menjadi pematik semangat siswa lain dalam prestasi di segala bidang. Dan awal mula kebangkitan sekolah, seperti slogan yang sering di gaungkan, SEMPATISADA Bangkit! [T]