DRUM DIPUKUL. Lalu terdengar suara keyboard. Ada juga kemudian denting gitar yang yang berpadu dengan suara penting. Gesekan rebab. Kemudian padu padan vokal pun dimulai.
Komunitas Budang Bading Badung memang memulai tampilan dengan sungguh meyakinkan. Para penonton mengarahkan matanya ke panggung, seakan tak mau berpaling.
Komunitas itu tampil dalam ajang Bulan Bahasa Bali ke-5 Kabupaten Badung di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Kamis, 2 Februari 2023.
Komunitas seni yang berdomisili di Perum Kori Kwanji, Banjar Untal-untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, itu menampilkan garapan musikalisasi puisi berbahasa Bali.
Puisi “Pemargin Ida” yang dikarang oleh Nyoman Manda menjadi pemicu awal dari penampilan Komunitas Budang Bading Badung. Puisi itu mengisahkan perjalanan sang matahari.
Puisi berikut yang mereka nyanyikan adalah “Nagih Menang Pedidi”, karya Putu Sedana yang mengisahkan tentang keegoisan. Menyambung kemudian puisi “Segara Senusantara” karya I Made Sanggra yang mengisahkan tentang laut senusantara.
“Penyajian musikalisasi puisi ini berhubungan dengan air laut, sesuai tema Bulan Bahasa Bali ‘Segara Kertih Campuan Urip Sarwa Prani’,” kata Pimpinan Produksi, Ni Nyoman Praba Putri Mahadewi usai pentas.
Komunitas Budang Bading Badung tampil dengan mengenakan busana bernuansa putih, rias kepala berupa kerang laut berwana putih, dan rias wajah minimalis dengan goresan putih pula.
Komunitas ini didukung oleh 7 orang pemain yang merupakan alumni dan siswa siswi SMA Negeri 1 Kuta Utara (Sakura).
“Kami telah mempersiapkan puisi berbahasa Bali ini yang memang untuk disajikan dalam perayaan Bulan Bahasa Bali,” kata Praba.
Meski sebagai komunitas seni belum lama terbentuk, Komunitas Budang Bading Badung mampu memberikan sajian seni yang berbeda kepada masyarakat Badung.
Ketika drum bergemuruh, pengunjung langsung mendekati panggung menyambut riuh. Tak sedikit dari mereka yang mengangkat Hand Pone mengabadikan penampilan para remaja seni itu.
“Kami sangat bangga mendapat kesempatan tampil di hadapan masyarakat Badung, sehingga betul-betul mempersiapakan diri jauh sebelumnya,” kata Praba yang akrab disapa Baba itu.
Penampilan Komunitas Budang Bading Badung pada Bulan Bahasa Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung
Komunitas itu berdiri pada 20-11-2020. Selama ini komunitas itu mulai sering tampil pada ajang yang diselenggarakan pemerintah maupun yang digelar oleh komunitas lain di Bali.
Pada penampilan di Balai Budaya Giri Nata Mandala itu , mereka tak hanya menata aransemen puisi, tetapi juga memperkaya musik dengan menambah alat musik serta menata kostum secara apik.
Penting (alat musik khas Karangasem), rebab dan uter merupakan tambahan alat musik yang dianggap mampu mendukung aranseman puisi yang dimusikkan.
“Kami mencoba memadukan alat musik tradisional dengan musik modern, khusus untuk muiskalisasi puisi yang juga sering disebut musik puisi,” ujar pembina, I Nyoman Sedana Yoga Anugraha.
Selain menyajikan aransemen yang betul-betul baru, penambahan alat musik baru itu menjadi hal yang serius untuk digarap. Penambahan alat musik itu, bukan sekedar gaya-gayaan, melainkan untuk mencari hal-hal baru yang bisa ditawarkan kepada masyarakat, khususnya penggemar musik puisi.
“Memadukan alat musik modern dengan tradisional itu, menjadi tantangan saya selaku arranger. Tetapi, jika sudah dapat, wah senang sekali rasanya,” imbuh Yoga sapaan akrabnya.
Hal baru lagi dalam penampilan Budang Bading Badung kali ini, yakni kostum yang betul-betul minimalis, namun cantik. Berkolaborasi dengan designer costume Tisha Sara, hiasan kepala yang menggunakan Kerang Laut ditata begitu indah, dan cantik.
Penggunaan kerang laut juga sebagai implentasi dari tema Bulan Bahasa Bali. “Setiap yang baru pada penyajian kali ini, sebagai implemntasi dari tema, juga turut melestarikan aksara, bahasa dan sastra Bali melalui media seni,” ungkap Ketua Komunitas, I Wayan Amrita Darma D.
Komunitas Budang bading Badung yang bergerak dibidang seni tradisi dan modern ini, Pada masa pandemic, aktif mengikuti lomba-lomba yang digelar secara virtual.
Pada saat berkolaborasi dengan Sakura, Komunitas Budang Bading Badung berhasil sebagai Juara Harapan pada Festival Musikalisasi Puisi Balai Bahasa 2022, Juara II Lomba Musikalisasi Stikom Denpasar, dan Juara II pada Lomba Musikalisasi Puisi Jenjang SMA – Festival Nasional Seni Pelajar Jembrana VI – 2022.
Komunitas ini juga pernah tampil dalam Adilango (pergelaran) Musikalisasi Puisi (musik puisi) “Suara Semesta Kita” dalam ajang Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV.
Pelaksanaan kegiatan Bulan Bahasa Bali merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam rangka melestarikan adat, seni, agama, tradisi dan budaya itu dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Giri Prasta dan dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Made Suwardana, Ketua TP PKK Nyonya Seniasih Giri Prasta, Ketua Gatriwara Nyonya Ayu Parwata, Ketua DWP Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, Kepala Dinas Kebudayaan Gde Eka Sudarwitha, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Gusti Made Dwipayana, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, serta Majelis Madya Desa Adat. [T][Pan]