3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Sawan-Buleleng, Gong Dibuat dengan Campuran Timah, Tembaga dan Besi | Harga Lebih Murah

Redaksi Tatkala BulelengbyRedaksi Tatkala Buleleng
June 21, 2022
inBerita
Di Sawan-Buleleng, Gong Dibuat dengan Campuran Timah, Tembaga dan Besi | Harga Lebih Murah

Made Suwanda, perajin gong di desa Sawan, Buleleng, Bali

Di Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, ada perajin gong dengan bahan berbeda dari kebanyakan gong lainnya. Jika biasanya gong dibuat dari bahan perunggu, barungan gong di Desa Sawan ini terbuat dari tiga bahan campuran logam; timah, tembaga dan besi, Namanya gong tridatu.

Made Suwanda adalah salah satu perajin gong tridatu di Desa Sawan. Ia merintis usaha yang diteruskan dari ayahnya.

Pada tahun 1998, Suwanda memulai usahanya dengan merk “Surya Nada Gong”. Lalu usaha berkembang, tentu saja berkembang tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang dialaminya sampai akhirnya produk gong yang dibuatnya dapat dikenal lebih banyak lagi dan tidak hanya pada lingkup daerah Buleleng saja.

Sebelumnya Suwanda tak menguasai teknik pembuatan gong, namun dengan tekad yang kuat ia membuktikan dalam jangka waktu 4 tahun, tepatnya pada tahun 2002, usaha miliknya berkembang sampai mendapat pelanggan hampir mencakup wilayah seluruh Bali. Ia bahkan kemudian memperkejakan tenaga kerja sejumlah enam orang.

“Usaha yang saya geluti ini membuat produk seluruh jenis gamelan bali seperti angklung, gong kebyar, baleganjur, serta souvenir. Dan kebanyakan pesanan yang saya terima juga dari luar daerah Buleleng membeli bahan yang sudah dibentuk menjadi gong, kemudian pembeli tersebut melanjutkan finishingnya,” ujar Suwanda.

Produk gong tridatu di Desa Sawan Buleleng | Foto: Diskominfo Buleleng

Tentang gong tridatu yang diciptakan itu, Suwanda.mengatakan produk itu  hanya satu-satunya di Bali. Tridatu dalam konteks gong ini merupakan konsep yang memadukan tiga unsur logam yaitu timah, tembaga, dan besi.

Awal mula Suwanda mendapatkan ide untuk berinovasi bermula dari adanya pandemi Covid – 19.  Ia merasakan omset yang turun drastis dikarenakan bahan gong yang pada umumnya perunggu dirasa mahal pada kondisi pandemi.

Maka dari itu, Suwanda menerapkan ide tersebut dengan membuat satu produknya selama 3 bulan serta hasilnyapun hampir sama mulai dari bentukan dan nada yang dikeluarkannya dengan gong yang berbahan perunggu.

“Gong tridatu ini saya ciptakan sebagai alternatif bagi para semeton Bali maupun luar Bali yang ingin memiliki gamelan barung dengan kualitas sama dengan perunggu namun dengan harga lebih murah. Dengan harga pada perunggu di 2,5 juta rupiah perbuahnya sedangkan jika memilih gong berbahan tridatu ini dihargai 1,8 juta rupiah perbuahnya,” ucap Suwanda.

Hujan Air, Hujan Pujian, Hujan Cacian, Gianyar Harusnya Juara | Dari Lomba Baleganjur PKB 2022

Proses pembuatan gong ini hampir sama dengan proses pembuatan gong pada umumnya. Tahapan awalnya, yaitu mulai dari peleburan bahan baku yang menurut pengungkapannya berasal dari Jawa dengan panas mencapai 800◦C. Selanjutnya bahan itu di tuang kedalam cetakan gong dan ditempa atau dipukul terus menerus agar tidak sampai kehitaman.

Langkah berikutnya, bahan itu disepuh dengan air dan langsung ditempa untuk kedua kalinya. Hingga pada proses akhir finishing dengan amplas dan melakukan tes bunyi yang ia lakukan sendiri.

Proses pembuatan gong tridatu di Desa Sawan-Buleleng | Foto: Diskominfo Buleleng

Dalam sehari ia hanya dapat mencetak 2 buah gong saja, dan jika dihitung secara keseluruhan untuk membuat 1 unit gong barung dibutuhkan waktu mencapai 6 bulan lamanya.

“Kalau gong ini dibuat berdasar permintaan karena terkendala dipermodalan. Bayangkan saja, untuk membuat satu set barung gong kebyar berbahan perunggu bisa mencapai 400 juta rupiah, sedangkan yang berbahan tridatu mencapai 230 juta rupiah itupun harus dengan tanda jadi juga, jadi kita tidak bisa sama sekali membuat stok lebih,” tegas Suwanda.

Ia menyampaikan harapannya untuk Pemerintah Kabupaten Buleleng agar selalu mendukung UMKM dari segi permodalan, sarana prasarana, serta pemasarannya. Agar dikemudian hari pengerajin Buleleng ini dapat mampu bersaing di luar Bali bahkan mencapai luar negeri.

Perbekel Desa Sawan Nyoman Wira mengatakan di Desa Sawan ini pengerajin pande gong dan pande besi tersebut sudah sering diberikan pelatihan melalui Kementerian Perindustrian RI dengan perantara kelompok-kelompok binaan yang ada di Desa Sawan. Atas hal itu, banyak pengerajin ini mendapatkan pengetahuan baru mengenai perkembangan teknologi yang dapat mendukung efisiensi dalam menjalankan usaha.

“Kita sedang gencar menawarkan hasil produk dari pengerajin yang kita miliki di desa ini, mulai dari desa-desa lain lingkup Kabupaten Buleleng, bahkan apabila ada yang sedang mencari kebutuhan gong dan perlengkapan olahan pande besi agar dapat berbelanja langsung ke Desa Sawan,” ucapnya.

Produk gong tridatu di Desa Sawan Buleleng | Foto: Diskominfo Buleleng

Wira menjelaskan berbagai upaya yang dilakukannya guna pengerajin dari pande besi dan pande gong ini tetap berlanjut dengan mengikutsertakan anak dari pengerajin itu  dalam pelatihan. Dengan mengikutsertakan kaum milenial harapannya usaha yang dijalani terus berkreatifitas menciptakan produk-produk melalui inovasi baru dan dapat menciptakan sistem kerja yang efisien. Tentunya dibarengi dengan dukungan perkembangan teknologi serta sarana dan prasarana memadai.

Bukan saja melalui pelatihan, dukungan dari pihak desa untuk kemajuan usaha kerajinan ini yaitu melalui dana Bumdes menyiapkan permodalan seperti pembelian mesin, sarana prasana, dan lain-lain. Meskipun dirasa dengan modal yang kecil namun dari pemerintah desa tetap berusaha penuh selalu memberikan dukungan demi keberlangsungan usaha yang merupakan unggulan di daerah ini.

“Kalau penjualan pengerajin sudah memiliki teknik pemasarannya sendiri, serta wilayah yang menjadi target pemasarannya masing-masing. Dan tidak main-main, usaha dari perangkat desa serta segala pihak yang mendukung guna mempublikasikan produk kerajinan ini membuahkan hasil hingga dapat menjual sampai Sumatera, Sulawesi, NTB, dan NTT. Produk yang dipasarkanpun meliputi alat pendukung pertanian, peralatan dapur, instrument gong, dan lain-lain,” jelas Wira. [T][Ado/*]

Menonton Gong Kebyar Kabupaten Gianyar Seperti Perjalanan Denpasar ke Singaraja Via Tegallalang
Tags: bulelengDesa Sawangong kebyarKerajinan
Previous Post

“Refresh”, Made Sumadiyasa Berkarya dalam Doa dan Sunyi | Pameran Tunggal di Komaneka Gallery

Next Post

“Ala Pidabdab Ala Kepanggih” dari Gambuh Padangaji, Peringsari, Selat, Karangasem….

Redaksi Tatkala Buleleng

Redaksi Tatkala Buleleng

Next Post
“Ala Pidabdab Ala Kepanggih” dari Gambuh Padangaji, Peringsari, Selat, Karangasem….

"Ala Pidabdab Ala Kepanggih" dari Gambuh Padangaji, Peringsari, Selat, Karangasem….

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co