22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ritual “Seba”: Lebarannya Suku Baduy?

Asep KurniabyAsep Kurnia
April 30, 2025
inEsai
Ritual “Seba”: Lebarannya Suku Baduy?

Seba saat tahun 2015 bersama Jaro Saija, Jaro Dainah dan Jaro Tanggungan 12 pak Saidi Putra / Foto Dok.Penulis

SETIAP akhir bulan April dan awal bulan Mei (tahun 2000 – 2024) bagi warga etnis Baduy memiliki agenda khusus yang relatif tetap dan istimewa. Di jeda minggu tersebut Komunitas Adat Baduy akan selalu melaksanakan kewajiban atau “rukun adat”  bernama Seba sebagai bukti konkret penerapan dari salah satu 9 tugas pokok kesukuan Baduy pada point “ Ngasuh Ratu Nyayak Menak “. Karena berakhirnya bulan Kawalu Tutug pada akhir bulan April, maka tahun 2025 pun acara ritual Seba akan dilaksanakan pada minggu pertama yaitu tanggal tanggal 1-4 Mei 2025.

Seba sebagai salah satu rangkaian ritual kegiatan keagamaan yang benar-benar diagungkan (dipusti-pusti) setelah mereka melaksanakan tiga bulan berpuasa ( Kawalu ) dibulan Kasa, Karo dan Katiga penanggalan kalender adat mereka yang diakhiri Kegiatan Ritual Ngalaksa,sebagai kegiatan penutup tahun adalah hal sakral yang super wajib untuk dilaksanakan oleh mereka, karena isinya adalah menyampaikan amanat-amanat secara langsung ke “Ratu” dan pemerintahan khusunya yang menjadi tanggungjawab adat, keluhan adat.

Hal lainnya adalah menegaskan dan memberi nasihat mana yang harus dipertegas, mana yang harus dibereskan, dan mana yang harus dilaksanakan oleh pemimpin atau pemerintah agar  keseimbangan alam dan lingkungan ini tetap terjaga, aman, tenteram, dan damai; karena manusia itu biasanya dan pintarnya merusak alam yang ujungnya menimbulkan bencana alam.

Berbagai ulasan, tanggapan serta penjelasan atau narasi tentang ‘Seba Baduy’ pun akhirnya menjadi trendi dan sangat beragam baik yang disajikan di media cetak maupun media elektronik (internet). Hal itu menunjukan bahwa acara ‘Seba Baduy’ adalah suatu acara adat yang penting dan memungkinkan menjadi primadona pilihan berita yang cukup diminati oleh kalangan masyarakat baik para jurnalis,pemerhati komunitas adat, budayawan dan atau para peneliti komunitas adat.

Apalagi Seba ini sudah resmi dinyatakan sebagai aset unggulan budaya lokal  dan menjadi Program Unggulan Destinasi Pariwisata. Bahkan di tahun 2023 dan 2024  sudah masuk bagian dari kerangka Event Budaya Nusantara Indonesia, sehingga manjadi alat pemantik atau penarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Sebagaimana dijelaskan oleh Kadis Pariwisata Kabupaten Lebak, bahwa 30.000 wisatawan diharapkan berkunjung ke Lebak sampai pada acara puncak Seba tahun 2023 yang digelar dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu tanggal 28 – 30 April 2023 bertepatan dengan tanggal 7-9 bulan Safar penanggalan kalender adat mereka, juga bersamaan (tanggal reujeung) 7, 8, 9  Syawal 1444 Hijriah. Dan Seba tahun 2024 mampu menghadirkan 40.000 lebih wisatawan dari wilayah Jabodetabek.

                                                                        ***

Keragaman tanggapan dan ulasan serta narasi ‘Seba Baduy’ adalah merupakan pencerahan sekaligus penambahan dan pembuka wawasan bagi publik yang interes pada acara ritual tersebut. Saya sebagai bagian dari orang yang selalu setia mendampingi, mangawal, dan membantu pelaksanaan Seba  dari tahun 2000 – 2023  merasa berkepentingan juga untuk ikut berkontribusi mencerahkan publik perihal seputar dan sekitar ‘Seba Baduy’ dalam rangka memperlengkapi informasi kekinian Seba agar terhindar dari ketimpangan, kerancuan dan pembiasan berita dari aslinya. Juga demi menghapus narasi atau  pandangan yang kurang sedap tentang Seba yang masih sering diartikan sebagai suatu Penyerahan Upeti atau Pertanda Tunduknya suku Baduy pada pemerintah. Padahal Seba bukan itu, karena Seba memang bukan ritual seperti itu.

Dalam konteks Seba sebagai suatu kewajiban adat yang harus tetap dilaksanakan, maka setiap tahun di awal bulan Safar sebagai awal tahun kalender adat mereka pasti melaksanakannya. Terlepas apakah acara Seba itu meriah atau sepi (baca : banyak dan sedikitnya peserta Seba atau sederhana dan meriahnya sambutan balik Pemda). Diterima atau diabaikan pemimpin atau pemerintah, maka Seba akan tetap dilaksanakan walau hanya disaksikan sebatang kayu (Tunggul jeung dahan sapapan nu nyaksian) dan Seba hanya akan berakhir ketika suku Baduy sudah tiada atau punah.

Tetapi dalam konteks konten Seba, sejarah membuktikan terjadi perubahan atau pergeseran disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat Seba itu dilaksanakan. Sejarah juga membuktikan bahwa Seba di Baduy selalu berubah dan berganti selang sekitar  tiap dua tahun sekali ada  “Seba Alit atau Leutik”   dan “Seba Ageung atau Gede “.

Setiap Seba juga terjadi perubahan tema atau misi atau usulan yang diemban pihak adat, dan itu tergantung situasi kenegaraan dan juga kebutuhan adat pada saat itu. Dari sisi pelayanan pemerintah pun setiap tahun selalu ada pergeseran dan perubahan men-service pesereta Seba (proses modifikasi ) itu juga dilihat dari kuantitas peserta dan interes sang pemimpin serta situasi kondisi politik saat itu. ‘Seba Baduy’ selalu mengikuti zaman (ngindung ka waktu ngabapak ka zaman) dan interesnya pemimpin yang saat itu menjabat.

‘Seba Baduy’ tidak pernah menawarkan dan meminta bentuk pelayanan khusus dari pemerintah dan tidak pernah protes apa pun tentang bentuk pelayanan atau respons pemerintah. Mereka selalu legowo, nerimo dan tepo seliro bagaimana pemerintah mendudukan dan atau memposisikan Seba, karena bagi mereka hal terpenting mereka bisa melaksanakan ritual Seba sebagai Rukun Adat.

Tentang adanya rekayasa acara tambahan di luar Seba sebelum dan atau sesudah Seba yang dianggap dapat menyemarakan dan mem-booming-kan Seba, mereka sepenuhnya menyerahkan pada sang penerima Seba. Seba yang pokok bagi mereka bahwa membacakan mantra Seba dan menyerahkan Laksa sebagai inti acara Seba tidak diubah. Itulah maka situasi dan kondisi yang saya narasikan di atas adalah menunjukan bahwa : “ Seba Baduy selalu mengalami dinamisasi dan pergeseran” (Asep Kurnia, 2025 ).

Benarkah bahwa terjadi dinamisasi dan pergeseran “Seba Baduy” atau tetap monoton? Bagi pemerhati Seba yang selalu setia tentunya bisa menjawab secara gamblang bahwa pergeseran dan perubahan pelaksanaan Seba itu selalu terjadi. Paling tidak kita bisa membaca dari tema atau misi yang diusung pada saat Seba, kemudian dari jumlah peserta, dan tak kalah penting dilihat dari ragam bawaan hasil bumi mereka; dari sajian agenda kegiatan Seba di setiap Pemda yang disinggahi Seba dan dari tingkat hingar-bingar atau kemeriahan para pengunjung yang ikut menghadiri ritual Seba.

Perubahan drastis jumlah peserta dan pelaksanaan Seba pada saat Covid-19, misalnya dari jumlah peserta 1500 orang  lebih di tahun sebelumnya menjadi 30 orang, dan tidak ramai. Itu bukti otentik bahwa pelaksanaan Seba memang sangat dinamis atau dalam bahasa saya, Seba itu selalu mengalami elastisitas atau fleksibiltas dalam pelaksanaanya, tergantung sikon dan tuntutan juga tuntunan. Bahkan  untuk ajang menaikan popularitas dan elektabilitas pemimpin dan calon pemimpin Seba pun bisa dijadikan tumpangsari bila kita mau.

                                                                        ***

Azas peluang terbuka dari Seba sudah nampak dibuka, tinggal tergantung tingkat interes dan kemahiran pemangku jabatan dalam menegosiasi atau melobi dan memusyawarahkan dengan pemangku adat serta tergantung bagaimana cara mengemas acaranya. Bahasa singkat saya, diramaikan okeh and tidak diramaikan juga okeh saja.

Jika membaca pernyataan dari Kadis Pariwisata Lebak di berbagai medsos yang mengestimasikan bahwa Seba 2023 akan dihadiri oleh sekitar 1500 peserta atau 10 kali lipat dari Seba 2022 dengan kutipan sebagai berikut :

“Perayaan Seba Baduy tahun ini akan dihadiri para duta besar negara sahabat agar banyak wisatawan mancanegara,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin dalam keterangan tertulis di Lebak, liputan 6 ,Selasa (25/2/2023). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan, sekitar 1.250 warga Baduy akan jadi peserta seba untuk bertemu pemerintah. “Info terkahir dari desa (Kanekes) 1.250 orang,” kata Imam kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/4/2023). Dalam gelaran empat hari tersebut banyak acara menarik yang digelar mulai dari gelar produk UMKM, lomba dan permainan tradisional, pameran foto, wayang golek dan pertunjukankesenian

Maka pernyataan dikutipan tersebut adalah bukti terkini bahwa kekinian Seba itu selalu mengalami dinamisasi. Apakah di Pemda Pandeglang, Serang dan Pemda tingkat provinsi akan melakukan hal yang serupa dengan Pemda Lebak, yach kita sebagai penonton mah tinggal wait and see saja ?

Sebagai penguat argumentasi, saya tulis ulang kutipan Pak Jaro Saija di Tempo.Co 26/04/2023 tentang tema Seba 2023 yang menyatakan :

“Dengan Seba Baduy itu tentu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai -nilai toleransi,di mana bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial dan agama,” .

Jadi, pergeseran dan perubahan content (ruh), tujuan serta fungsi ritual “Sba Baduy” dari tahun ke tahun tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kini Seba tidak hanya sebatas membacakan rajah mantra dan menyerahkan Laksa, tetapi sudah digunakan sebagai ajang penyampaian informasi, aspirasi, harapan serta kebutuhan warga Baduy karena di sesi akhir disediakan ruang tanya jawab untuk kedua belah pihak. Seba telah mulai bergeser pula menjadi acara dan arena dialog, curhat, bahkan sesekali menjadi ajang kritikan, terlebih setelah etnis Baduy secara resmi dinyatakan sebagai Aset Unggulan Budaya Lokal dan masuk dalam program unggulan Destinasi Pariwisata Pemda Kabupaten Lebak. (Asep Kurnia,  2025).

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa inti dari Seba adalah melaksanakan tugas dan kewajiban “ngasuh ratu ngajayak menak” bukan “memilih ratu dan menak, namun di kekinian makna atau nilai Seba lebih diperhalus dengan peminjaman kata “ silaturahmi tahunan “ antara wiwitan dengan negara. Karena pelaksanaan semakin ramai dan peserta Seba dari tahun ke tahun makin bertambah banyak (membludak) dan nyaris selalu berada di angka 1500 peserta lebih.

Efek dari pergeseran konten Seba dari hanya sekadar ritual yang kemudian secara resmi  dinyatakan sebagai Event Budaya Nasional telah dengan nyata mempengaruhi geliat perekonomian masyarakat Baduy secara khusus dan masyarakat Lebak secara umum pun pesat meningkat. Jumlah peserta yang selalu membludak tentunya memerlukan penanganan transportasi dan persiapan logistik yang tidak sederhana dan sedikit, penerimaan pun tidak bisa dilaksanakan secara sederhana dan semua itu memerlukan anggaran dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi sekarang “Seba Baduy” itu sudah dijadikan jargon destinasi wisata, bahkan sudah dinobatkan sebagai aset sekaligus omset budaya unggulan. 

Kini keramaian “Seba Baduy” sudah tidak bisa lagi dihindari dan selalu dinanti-nanti oleh publik, akhirnya sadar tidak sadar panitia terdorong untuk selalu mendesain acara “Seba Baduy” dengan kemasan yang lebih up to date. Kini ritual “Seba Baduy” oleh publik mulai diasumsikan atau dianggap sebagai “ Lebarannya Warga atau Suku Baduy”. [T]

Penulis: Asep Kurnia
Editor: Adnyana Ole

  • BACA esai-esai tentangBADUY
  • BACA esai-esai lain dari penulisASEP KURNIA
Dilema Suku Baduy [1]: Antara Kewajiban “Ngahuma” dan Keterbatasan Lahan
Narman, Sang “Entrepreneur” Etnis Baduy
Para Pejuang dan Pengabdi Suku Baduy
Sekilas Informasi Wisata Saba Budaya Baduy
Pengabdi Suku Baduy: Dua Tahun Ditolak, Kini Disayangi
Tags: masyarakat adatProvinsi BantenSuku Baduy
Previous Post

Dewa Soma Wijaya, Penjaga Budaya Lama

Next Post

Kampusku Sarang Hantu [13]: Cek Khodam Muncul Pocong

Asep Kurnia

Asep Kurnia

Pemerhati Baduy, tinggal di tapal batas Baduy

Next Post
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [13]: Cek Khodam Muncul Pocong

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co