30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Comeon Komatsu, Seniman Jepang yang Pamerkan Karya Seni Woodblock Print di ARMA Art Veranda

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
March 18, 2025
inPameran
Comeon Komatsu, Seniman Jepang yang Pamerkan Karya Seni Woodblock Print di ARMA Art Veranda

Comeon Komatsu, Seniman Jepang yang Pamerkan Karya Seni Woodblock Print di ARMA Art Veranda

KARYA seni yang dipamerkan nyaris satu tema, yakni pohon beringin tua yang bertuah. Namun, masing-masng karya tidaklah sama. Pohon, ranting, daun dan setiap lekukan akar selalu berbeda, namuan selalu unik dan menarik. Objek penyerta juga beda. Artinya, ada pohon beringin berdampingan dengan pura, gapura, bale kulkul, tembok dan lainnya.

Itulah keunikan karya seni Woodblock Print yang dipajang di ARMA Art Veranda, ARMA Museum & Resort Ubud. Pameran tunggal bertajuk “Bala Aswattha” itu memajang karya-karya seniman asal Jepang, Comeon Komatsu. Pameran dibuka oleh Pendiri ARMA Museum, Anak Agung Gde Rai ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu 15 Maret 2025.

Karya Seni Woodblock Print dari Comeon Komatsu di ARMA Art Veranda | Foto: Bud

Sebanyak 29 karya seni yang dipamerkan itu mulai disuguhkan kepada masyarakat mulai 10 – 31 Maret 2025. Wisatawan yang sedang berwisata di Ubud, terpesona dengan karya seni Woodblock Print itu. Mereka terpikat dengan karya seni yang disajikan itu. Karya seninya, memang beda dari pemeran biasanya yang menyajikan karya seni lukis di dalam kanvas.

Bukan sekadar mengabadikan keindahan visual, Comeon Komatsu mampu menerjemahkan jiwa Bali ke dalam kayu dan cetakan, dan menghadirkan perspektif yang segar dan mistis. Sebanyak 29 karya ini merupakan bentuk meditasi visual, mengajak kita untuk kembali terhubung dengan alam dan kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya.

“Saya menampilkan 29 karya woodblock print yang mengeksplorasi Aswattha (pohon beringin) sebagai simbol Bala (kekuatan) serta hubungannya dengan manusia dan alam,” kata seniman asal Jepang, Comeon Komatsu.

Comeon Komatsu di ARMA Art Veranda | Foto: Bud

Pameran tunggal bertajuk “Bala Aswattha” itu menyajikan karya dengan berbagai ukuran. Dari 29 karya Woodblock Print itu, ada sekitar 6 karya dengan ukuran 180 Cm X 100 Cm. Sementara sisanya berukuran karya 35 X 45 Cm yang idenya sama, yakni pohon beringin.

Sebanyak 29 karya woodblock print itu, semuanya mengeksplorasi pohon beringin (Aswattha) sebagai simbol kekuatan (Bala) serta hubungannya dengan manusia dan alam. Karya cukilan itu, sungguh indah, dan menawarkan spirit yang begitu kuat dan memikat.

 “Ketika tinggal di Bali, saya selalu berjalan. Ketika menemukan pohon beringan yang tua dan bentuknya bagus, saya langsung membuatnya dalam bentuk sket. Setelah sampai di rumah baru menuangkan ke dalam media lalu membuatnya dalam bentuk seni cukil,” kata Comeon Komatsu.

Bagi Comeon Komatsu, pohon beringin bukan sekadar elemen lanskap, tetapi entitas yang memiliki kekuatan spiritual. Akar-akar kokohnya yang menjulur ke bumi mencerminkan keteguhan dan daya tahan.

Sementara ranting-rantingnya yang membentang ke langit menjadi penghubung antara dunia fana dan dimensi yang lebih dalam. Dalam tradisi Bali, pohon beringin dianggap sakral, tempat bersemayamnya kekuatan alam dan perlindungan bagi kehidupan di sekitarnya.

Comeon Komatsu menangkap energi yang memancar dari setiap batang, akar, dan daun, lalu menghadirkan visualisasi yang lebih dari sekadar bentuk, melainkan esensi dan spirit pohon beringin itu sendiri. Semua itu tentu melalui teknik woodblock print sebagai keahliannya.

Karyanya yang berjudul Batananca itu merupakan karya seni dengan objek pohon beringain besar di tengah pura. Dalam seni cukilnya itu, tampak dipagari tembok lengkap dengan apit lawang (pintu masuk tradisional Bali) yang didepannya ada patung binatang penjaga pura.

Karya- karya Comeon Komatsu di ARMA Art Veranda | Foto: Bud

Karya berjudul Bangunan Rumah Kaja 2 itu, menggambarkan pohon beringin besar dengan akar yang tampak behitu kuat dan indah. Di sela-selanya, terdapat pohon local yang yampak menyatu. Pohon beringin ini tampaknya ada di dalam puri (rumah), sehingga terdapat bangunan tua.

Berbeda dengan karyanya yang berjudul “Mengantuk” yang menampilkan pohon beringin yang lebih banyak terlihat rantingnya. “Karya seni ini, saya buat disaat siang hari yang udaranya terasa begitu panas, dan hampir mengantuk, sehingga karya ini diberi judul “mengantuk”,” paparnya.

Pendiri ARMA Museum, Anak Agung Gde Rai menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi Comeon Komatsu terhadap Bali dan perjalanan seninya itu. “Setiap tahun, ARMA menjadi ruang bagi karya Comeon Komatsu, memperkuat hubungan budaya antara Bali dan Jepang melalui seni,” ucapnya.

Pameran ini bukan hanya selebrasi atas pencapaiannya, tetapi juga sebuah pengingat tentang bagaimana seni bisa menjadi jembatan menghubungkan lintas budaya, waktu, dan emosi. “Bali dan Jepang memiliki spirit yang sama, sehingga orang Jepang betah tinggal di Bali,” lanjutnya.

Karya Seni Woodblock Print dari Comeon Komatsu di ARMA Art Veranda | Foto: Bud

Comeon Komatsu adalah generasi yang mampu mengembalikan roh seni cukil di Jepang yang sangat populer itu. Ia, mampu menginspirasi para seniman muda Prancis untuk mengandrungi karya cukil gaya Jepang. “Setelah di ARMA, karya seni ini akan dibawa ke luar negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Anak Agung Gede Yudi Sadona, Direktur ARMA Museum, menekankan bagaimana karya Comeon Komatsu selaras dengan misi ARMA dalam mempererat hubungan budaya melalui seni.

“Comeon seorang seniman berbakat, tetapi juga seorang pencinta Bali yang mendalam. Lewat woodblock print, ia menangkap roh dan spirit Bali dengan cara yang begitu khas, melalui detail yang halus, komposisi yang peka, dan energi yang terasa dalam setiap goresannya,” paparnya. Melalui “Bala Aswattha”, Comeon Komatsu mengajak kita untuk merenungkan ketangguhan pohon beringin, kehadirannya yang sakral dalam budaya Bali, serta keterkaitannya dengan jiwa manusia. “Kami mengundang para pecinta seni, kolektor, dan masyarakat luas untuk bergabung dan merasakan kekuatan woodblock print sebagai medium yang menyuarakan keteguhan alam,” ajak Anak Agung Gede Yudi Sadona mengakhiri pembicaraannya. [T]

Reporter/Penulis: Nyoman Budarsana
Editor: Adnyana Ole

“Denyar Renjana”, Pameran Lima Seniman Perempuan Indonesia di Santrian Art Gallery Sanur
Baligrafi dan Masa Depan Seni Aksara Bali
Post Tradisi : Upaya untuk Meletakkan Bali dalam Pembacaan Seni Rupa Indonesia
Catatan Pendek Sekali: Pameran Tunggal Naela Ali, The Beauty of The Mundane
Tags: Museum Arma UbudPameran Seni RupaSeni Rupa
Previous Post

“Stunting” Kecerdasan: Cukup Makan, Lupa Berpikir

Next Post

Meneroka Tembakau Tuban: Emas Hijau dari San Salvador

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Meneroka Tembakau Tuban: Emas Hijau dari San Salvador

Meneroka Tembakau Tuban: Emas Hijau dari San Salvador

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co