SUASANA Ramadhan memang menjadi oase tersendiri untuk menjalin kembali rasa kekeluargaan melalui komunitas. Salah satunya dilakukan oleh Pengajian Mahasiswa Muslim Al-Hikmah (PMM Al-Hikmah) di Mushola Kampus Tengah Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, pada Sabtu, 1 Maret 2025 Sore.
Komunitas mahasiswa muslim ini, merupakan sebuah organisasi yang terstruktur di dalam kampus. Keberadaannya cukup penting sebagai wadah kreatifitas mahasiswa minoritas di sana secara terorganisir.

Panitia bagi-bagi takjil bersiap-siap | Foto: tatkala.co/Son
Melalui bidang 5 Pengabdian Pada Masyarakat, dengan tajuk ABATA (Al-Hikmah Berbagi Takjil), sekitar lima puluh takjil dan seratus cup es buah dibagikan secara gratis sebagai bentuk solidaritas sesama.
“Untuk umum. Tapi kami tekankan sih untuk teman-teman mahasiswa, terutama mereka yang perantau, agar tak merasa sulit untuk berbuka puasa nantinya,” kata Ridho Dzikriansyah, Koor Divisi Sosial PMM Al-Hikmah.
Acara berbagi takjil itu dimulai jam 17.00, tetapi persiapannya sudah sedari siang—dari masak hingga packing takjil-takjil. Sekitar 20 orang terlibat dalam kegiatan ini, 8 pengurus dan 12 orang lagi adalah relawan yang direkrut secara sukarela.

Mahasiswa telat datang hanya dapat minuman | Foto: tatkala.co
Di areal mushola, tampak beberapa laki-laki dari panitia sedang membuat meja. Sementara yang lain, sedang merapikan takjil-takjil itu di meja yang sudah berbentuk. Di sana, kesibukan cukup terasa. Semuanya bekerja. Salah satunya Zahwa Bachtiar, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) semester 4 ini terlihat pakpipuk sebagai panitia.
Bahkan, katanya, ia sudah bergeliat sejak siang mempersiapkan ini dan itu bersama beberapa temannya yang perempuan. Sebelum orang-orang sebentar lagi akan datang, seperti dikejar waktu, Zahwa, agaknya terburu-buru memindahkan takjil ke atas meja yang diambilnya dari dalam Mushola itu.
Di bantu dengan yang lain, Ricky, membantu perempuan itu merapikan takjil di atas meja dan sebelum beberapa panitia lainya menyusul. Sementara Nadine, bersama rekannya, masih fokus mengisi cup-cup kosong dengan es buah semangka yang sudah tercampur dengan biji selasih.
“Untuk seratus cup ini, kami habis dua botol Marjan, tiga buah semangka, dan setengah bungkus biji selasih. Kami buat bareng-bareng sekitar jam satu siang,” kata Zahwa, mewakilkan Nadine berbicara karena sedang sibuk menyiuk minuman itu ke dalam cup.
Sambil terus diisi ke dalam gelas-gelas kosong, beberapa yang sudah jadi segera digelar di atas meja oleh Zahwa. Tidak lama dari persiapan, sekitar sepuluh menitan, beberapa mahasiswa mulai berdatangan banyak sekali.
Ada yang datang bergerombol jalan kaki, ada yang datang dengan motornya berdua dan sendiri. Mereka segera ambil posisi mengantre setelah memarkirkan motornya. “Silahkan ambil, Kakak,” ucap Ricky, salah satu panitia menyambut mereka yang datang.
Kebermanfaatan
Walaupun tak banyak takjil di bagi-bagi, kesederhanaan ini menggurat semua senyum pada mereka yang datang dan terbagi. Para mahasiswa itu mengambil bagiannya; satu takjil, satu es buah. Antrean mulai pecah setelah mereka dapat dan berpamitan untuk pulang.



Mahasiswa antre untuk mendapatkan takjil gratis dan panitia selalu siap membagikannya | Foto: tatkala.co
Gayuh, salah satu mahasiswa juga, datang bersama temannya menggunakan motor matic. Lantas ia memarkirkan motornya dan lanjutmengisi antrean yang mulai kopong itu. “Kayaknya enak. Sangat diharapkan ada lagi nanti. Karena sangat terasa dibutuhkan kalau lagi puasa, kan,” kata Gayuh, humor.
Gayuh adalah semester enam dari Prodi Hukum. Ia asalnya dari Lampung, tentu, sebagai perantau, lelaki itu menerima kebermanafaatan yang lebih dari cukup. Hari ini ia puasa, takjil yang berisikan dua kurma dan satu roti itu akan menjadi hidangan mantap yang akan mengusir lapar dan haus dahaga.
Begitupun dengan Dita, mahiswa asal Lombok yang sedang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kimia di Undiksha ini, juga merasa terbantu untuk membuka hari pertama puasa dengan takjil dan es buah yang segar.
“Alhamdulillah terbantu, terutama bagi saya yang merantau. Saya aslinya dari Lombok, dari Agustus tahun kemarin di Bali,” kata Dita. “Ini dapat kurma dan kue juga. Cukuplah.”lanjut perempuan itu takjil yang di genggamnya.
Nyaris semua terbagi, lima puluh takjil sudah ludes. Tapi sayang, beberapa orang tertinggal mengantre, dan hanya mendapatkan es buah tanpa takjil. Tapi, senyum masih dibawa mereka pulang. Tak ada yang sedih. Semua mengucap alhamdulillah..
Apalagi program berbagi takjil gratis ini rencananya akan dilakukan setiap hari Jum’at Sore selama bulan Ramadhan di tempat yang sama. Perihal apa yang akan dibagi dan berapa jumlahnya, tergantung berapa uang yang masuk ke dalam kas mereka melalui Open Donasi yang sudah disebar.

Jadi, agar kegiatan ini terus berlangsung dan jumlah takjil bisa lebih banyak, Timpal Tatkala bisa berdonasi melalui nomor rekening yang tertera di pamfet, ya. Donasi bisa diberikan uang maupun dalam bentuk makanan. Selain itu, PMM Al-Hikmah juga membuka diri untuk kolaborasi atau kerja sama dengan komunitas lain.
Selamat menjalani ibadah puasa. Mari menjalankannya dengan senang hati…[T]
Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole
- BACA JUGA: