6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Determinisme Ekonomi dalam Estetika Wajah: Telaah Struktural atas Awet Muda dan Penuaan Dini

Kim Al Ghozali AMbyKim Al Ghozali AM
March 1, 2025
inEsai
Determinisme Ekonomi dalam Estetika Wajah: Telaah Struktural atas Awet Muda dan Penuaan Dini

Ilustrasi tatkala.co

Netizen: “Tyo Nugros umur 54 tapi wajahnya tetap seperti umur 24.” Apa rahasianya? 

Kita tahu, ada “orang-orang pilihan” yang penampakan wajahnya berbanding terbalik dengan usianya. Tetap kelihatan muda meski umurnya terus menua, seperti yang disebut seorang netizen yang kukutip di atas. Salah satu penyebabnya adalah faktor genetik. Tapi itu bukan penentu utama. Saya ingin membahas dari perspektif determinisme ekonomi.

Tio Nugros, sebagai entertainer, ia tentu lebih gampang ke akses ekonomi, ke kehidupan yang lebih mapan ketimbang rata-rata masyarakat pada umumnya. Dalam kata lain, hidupnya tak pernah berada dalam kondisi gawat bin darurat. Ia tak perlu kerja belasan jam di bawah terik matahari, tak dihantui tenggat utang, tak harus mengambil pekerjaan apa saja demi bertahan hidup. Waktu istirahatnya cukup, makannya sehat, perawatannya terjaga.

Sebaliknya, coba kau tengok mereka yang boros wajah, terlihat tua sebelum waktunya. Karena kondisi ekonomi yang memaksa, hidup selalu dalam kondisi gawat. Tubuh yang harus bekerja tanpa jeda. Mengambil pekerjaan apa saja agar hidup tersambung. Jadi buruh bangunan, ojol, kurir, sales, sopir truk, tukang batu, kuli angkut, sahabat mesin di pabrik, dll. Pagi ke malam habis di jalanan, di bawah debu, di bawah panas, di dalam udara beracun. Pulang ke rumah, tubuhnya sudah nyaris berkeping-keping, tapi pikirannya masih harus berjaga, menyusun strategi besok makan apa atau hutang ke mana. Tidur tak nyenyak, makan sekadarnya, stres menumpuk. Akhirnya hormon kortisolnya terlalu tinggi dan mengalami penuaan dini.

Kayak gini bukan semata-mata teori kosong, ada data dan riset ilmiahnya. American Psychological Association (APA) pernah merilis studi bahwa tekanan ekonomi yang berkepanjangan memicu peningkatan hormon stres, terutama kortisol. Kortisol yang berlebihan ini merusak jaringan tubuh, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, dari hipertensi, diabetes, hingga depresi. Harvard Health bahkan mencatat bahwa kemiskinan bukan sekadar perkara kurang uang, tapi juga soal bagaimana tubuh dan pikiran terus-menerus berada dalam mode siaga, seperti alarm yang tak pernah dimatikan.

Kondisi tersebut dikenal sebagai “toxic stress” atau stres beracun. Jika seseorang terus-menerus berada dalam tekanan finansial, tubuhnya akan terpapar stres dalam waktu yang lama, mengganggu fungsi organ, merusak sistem kekebalan, dan akhirnya mempersingkat usia. Orang kaya bisa saja stres karena nilai saham turun, tapi mereka masih punya akses ke terapi, meditasi, atau sekadar liburan ke Istanbul untuk menenangkan diri. Sementara orang miskin? Mereka bahkan harus memilih antara membeli obat sakit kepala atau beras untuk makan malam.

Jadi ekonomi bukan cuma soal isi dompet, tapi juga bagaimana ia membentuk tubuh kita. Seorang peneliti sosial, Richard Wilkinson, menjelaskan bahwa kesenjangan ekonomi berdampak luas pada kesehatan fisik dan mental. Negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi tinggi cenderung memiliki angka harapan hidup lebih rendah, angka kejahatan lebih tinggi, dan warganya mengalami tingkat stres yang lebih besar. Dengan kata lain, wajahmu bukan hanya ditentukan oleh DNA, tapi juga oleh kondisi sosial-ekonomi tempatmu bernaung.

Sekarang mari kita bicara soal tidur. Mereka yang hidup berkecukupan umumnya memiliki jam tidur yang cukup dan berkualitas. Sementara kelas pekerja, lebih-lebih informal proletariat? Tidur mereka sering kali terpotong oleh beban kerja dan tekanan ekonomi. National Sleep Foundation melaporkan bahwa kurang tidur kronis bisa mempercepat penuaan sel dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi kalau ada yang bilang, “Tidurlah cukup supaya awet muda,” itu bukan sekadar tips kecantikan, tapi juga nasihat ekonomi. Ekonomimu cukup, tidurmu juga akan cukup!

Lalu bagaimana dengan makanan? Akses terhadap makanan sehat juga merupakan faktor penting dalam penuaan. Mereka yang memiliki akses ekonomi lebih baik cenderung bisa membeli makanan bergizi. Sementara mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, sering kali hanya bisa membeli makanan murah yang tinggi gula dan lemak jenuh. Makanan semacam itu mempercepat inflamasi dalam tubuh dan, dalam jangka panjang, mempercepat penuaan sel.

Jadi, usia bukan sekadar angka, tapi juga riwayat seberapa jauh kerasnya hidup menghantammu, lalu perjuanganmu akan terukir di wajahmu. Haha. Usia 30 kelihatan seperti usia 50, karena kondisi ekonomi menghajarmu berulang kali. Wajah kita adalah sejarah kecil dari kerja keras dan tekanan sosial yang kita alami.

Maka jangan heran jika ada yang tampak awet muda dan ada yang boros wajah. Itu bukan sekadar keberuntungan genetik, tapi juga hasil dari bagaimana sistem ekonomi membentuk nasib seseorang. Ada yang bisa memilih skincare mahal, ada yang bahkan tak bisa memilih ingin hidup tenang. Bagi sebagian orang, rahasia awet muda mungkin ada di tabungan yang cukup, pekerjaan yang layak, dan akses terhadap kesehatan. Bagi sebagian lainnya, rahasia penuaan dini ada di utang, kerja paksa, dan impian yang terpaksa disimpan di bawah bantal keras di rumah kontrakan.

Tentu, tidak semua orang bisa memilih takdirnya. Tapi, setidaknya kita bisa memahami bahwa penuaan bukan sekadar proses biologis, melainkan juga sosial-ekonomi. Jadi kalau lain kali kau melihat seseorang yang tampak jauh lebih tua dari umurnya, jangan buru-buru menyalahkan gaya hidupnya. Mungkin itu adalah wajah yang dicetak oleh kejamnya sistem. Jadi, mau tetap awet muda? Pastikan dulu sistem ekonominya adil! [T]

Penulis: Kim Al Ghozali
Editor: Adnyana Ole

BACA ARTIKEL LAIN DARI KIM AL GHOZALI

Pasar Tradisional dengan Segala Kebaikannya
Ilusi Waktu dan Realitas Kemiskinan
Guyon dan Relasi Kuasa dalam Pergaulan: Antara Keakraban dan Penghinaan
Bertemu Kawan Lama: Menemukan Orang Baru
Tags: foto wajahgaya hidupselebritis
Previous Post

Penyair Memanfaatkan Pengalaman

Next Post

Komunikasi “Omon-Omon” dan #KaburAjaDulu

Kim Al Ghozali AM

Kim Al Ghozali AM

Penulis puisi, prosa, dan esai. Ia memulai proses kreatifnya di Denpasar, dan kini mukim di Surabaya.

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Komunikasi “Omon-Omon” dan #KaburAjaDulu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co