14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perjuangan Menjemput Pasien Bibir Sumbing di Baduy

Asep KurniabyAsep Kurnia
February 25, 2025
inEsai
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

Asep Kurnia

MENJEMPUT sebenarnya kegiatan yang tidak harus sampai ditulis di blog segala sich, memangnya menjemput pejabat tinggi atau tokoh terkemuka. Itu prasangka sosial saya mungkin sampai segitunya… Hehehe.

Yah, soalnya kegiatan jemput-menjemput itu sudah lumrah dan mudah kan? Apalagi di zaman sekarang begitu bertebaran komunitas jasa-jasa penjemput yang bisa digunakan mulai dari Gojek, travel, rental kendaraan, atau mobil sewaan pribadi demi untuk mempermudah layanan transportasi.

Tapi lain hal dengan menjemput pada tema tulisan ini, karena kisah menjemput yang akan saya tulis memiliki daya beda. Kegiatan menjemput yang ini hemat saya perlu untuk diabadikan  dalam bentuk cerita pendek atau dalam bentuk foto anu hirup anu bisa leumpang jeung jalan-jalan, artinya foto yang hidup yang bisa jalan jalan… hehehe… (istilah lain kokolotan Baduy pada video) sebagai catatan dan dokumentasi sejarah.

Penjemputan kali ini penuh dengan perjuangan yang memompa detak jantung petugas kesehatan, termasuk sport jantung bagi sopir. Pokoknya ada perbedaan yang sangat mencolok yang lain dari para yang lain.

Jam 04.30 WIB sesaat setelah sholat subuh, saya sudah diberi informasi oleh my wife (mantan pacar) untuk pergi ke kampung Hantap Kecamatan Leuwidamar  menjemput anak usia satu tahun, pasien bibir sumbing bernama Anih, anaknya kakak Aldi, warga kampung Serokokod, Baduy.

Instruksi tegasnya: “Pak, persiapkan kendaraannya yah, jam 9 kita berangkatnya!” Itu yang terekam di telinga penulis. Yah, apa boleh buat tugas kemanusiaan telah menantikanku, itu gumamku.

Kurang lebih jam 08.00 WIB bidan Eros Rosita sudah ready di depan rumah menunggu bang sopir pribadinya (baca: saya) yang sedikit agak-agak lelet, maklum lagi puasa… Hehehe.

Tidak  banyak debat dan cakap lagi kami langsung meluncur menuju kampung yang dituju tempat Aldi dan Anih tinggal. Sekira 20 kilometer kami menuntaskan perjalanan di jalan raya yang berhotmik sehingga tak bermasalah, bahkan kami nyaman dan bahagia saja sambil menikmati indahnya alam.

Sampailah di pertigaan yang dijanjikan bahwa kami akan dijemput dan dipandu untuk menuju Saung Huma mereka yang menurut pengakuan Aldi di sekitar kampung Hantap. Ayah Jali nama penjemputnya.

Kami cukup sumringah, karena sebentar lagi sampai pada tujuan. Bidan Rika patner setia bidan Eros bilang: “Tuh kampung Hantap mah di atas, Bu!”

Saya sebagai sopir menyambut dengan ucapan Alhamdulillah, kita sudah sampai dong. Tapi… tapi, dan tapi si penjemput  kok gak berhenti-henti juga di kampung Hantap, malahan makin ngacir bawa motornya…. “Wah.. wah  ada yang gak beres nich,” ucap saya ke bidan.

Bidan bereaksi yang sama. Kami tertinggal karena pakai mobil dengan tantangan jalan yang rusak sangat dan berlubang, banyak kubangan air bebatuan dan licin karena bekas hujan besar.

Setelah agak lama kurang lebih sekitar 10 menitan, Jali si penjemput menunggu kita. Bu bidan langsung nanya sebenarnya di mana letak Saungnya? Dengan agak malu Jali nyebut, “Deukeut SD, Bu, terus belok kiri (Dekat SD terus belok kiri)  dan langsung pergi tancap gas motor lagi.

Refleks saya  bilang : “Atuh jauuhhh keneh SD Ondok mah 5 kilometeran deui!” (Atuh masih jauh SD Ondok sekitar 5 kilometran lagi) .

Kami kembali jalan lagi menuju SD yang disebut Jali. Saat sampai di SD Ondok (SD Jalupangmulya 1) kami berhenti, dikira di sekitar itu mereka tinggal. Kami cari si Jali …ech kagak ketemu… akhirnya kami melanjutkan perjalanan sambil hati dan pikiran mulai ragu.

Tambah perjalanan sekitar 1 KM Jali sudah menunggu  lagi sambil belanja rokok di warung kecil. Saya turun  dan menanyakan: “Di mana Jal Saung na? (di mana Jal saungnya?),” tanya saya.

Weleh-weleh sambil senyum ia berkata: “Masih jauh, Pak, di SD anu handap tea!” (Masih jauh, Pak, di SD yang di bawah itu),” jawab dia dengan tanpa wajah berdosa.

Saya bilang ke Bu Bidan: “Atuh SD itu mah SD Jalupangmulya 2 atau 3 perbatasan dengan Caringin!?” 

Walau sudah mulai kesal dan khawatir karena jalannya jelek dan hancur, kami akhirnya mengikuti sang penjemput. Berarti sudah 14 KM kami menempuh jalan desa. Tak saya pikirkan terlalu dalam jarak tersebut karena melihat wajah Bu Bidan sudah gelisah tak menentu sambil sedikit ngomel-ngomel.

                                                ***

Di ujung pertigaan mau ke Kampung Caringin, Kecamatan Muncang, Jali kembali menunggu kami tepat di depan SD. Wah kami gembira karena mengira sudah sampai… eeechh ternyata belum juga sampai… mobil harus masuk lagi ke jalan kampung… Allahuakbar 3x… ternyata perjuangan belum selesai.

Astagfirullohaladziiiim Jaliiii…!!!! Atuh lain deukeut ieuuuu mah… lain kampung Hantap deuihh. (Bukan dekat ini mah bukan kampung Hantap lagi). Arek dibawa kamana kitu ieu ibu… allahuakbar 3x (mau dibawa kemana ibu ini allahuakbar 3x). Itulah kalimat yang terucap secara spontan dari Bu Bidan Eros.

Saya pun ikut sangat kaget… karena mobil dipaksa harus masuk ke jalan kampung yang sempit, rusak, bebatuan  tajam dan licin. Kami mencoba ngobrol dulu dengan Jali karena takut mobil gak bisa naik dan pulang… dengan jaminan Kang Jali bahwa,  “Mobil Bapak mah bisa nepi ka sisi Saung si Aldi da luhur ieuh ban na”. (Mobil Bapak mah bisa sampai pinggir saung si Aldi karena bannya tinggi ini).

Yaaachhh, akhirnya kami mengalah dan nekat bagaimana nanti saja. Ternyata benar, jalannya sangat membuat jantung berdebar kencang terasa mau copot,   beberapa kali mobil muser, tergelincir dan terbanting … untung dech sang sopir sedikit kawakan (pengakuan yang tulus lho..hehehe).

Sampai di bukit, kami berhenti dulu menatap jalan yang mulai turun dan berkelok tajam. Bu Bidan pun melarang saya melanjutkan karena jalan curam sekali.

Saya cek situasi sampai ke bawah… eechhh Bang Jali sedang nunggu dengan santainya lalu ngomong, “Saeutik deui sampai pak…tuuuh  di handap aya  kampung Tumbul …tuh Saung na si Aldi (sebentar lagi sampai pak.. tuch di bawah ada kampung Tumbul… tuh Saung si Aldinya ada).” Ia sambil menunjuk ke sebuah rumah kecil.

Saya balik naik lagi untuk mengabari bidan. Saya bilang kita nekat saja kepalang tanggung, di sini juga mobil gak bisa parkir. Dengan wajah pucat pasi  kedua bidan mengiyakan juga  karena tidak ada alternatif pilihan.

Sambil harap-harap cemas mobil saya jalankan secara perlahan-lahan karena takut tergelincir. Bu bidan mulutnya komat-kamit membaca kalimat Allahuakbar … Allahuakbar tanpa henti-hentinya dengan sesesakali menggoak-goak (menjerit kaget).

Saya sebagai sopir wajib tidak terbawa arus kecemasan, sebab risikonya fatal bila konsentrasi terganggu. Keringat dingin tak terasa membasahi badan… dan akhirnya sampai ke pinggir Saung Humanya Aldi. Nafas kami merasa lega dengan ucapan Alhamdulillah kita sampai juga nich dan siap untuk menjemput dan membawa Nasih cs dibawa ke RS Adjidarmo Rangkasbitung.

Saat perjalanan balik dari saung Aldi, semua penumpang tetap dalam keadaan was-was dan sesekali pada menjerit dan beristighfar, terutama Bidan Eros yang masih merasa sawan pereket (kekagetan yang sangat). Namun perjalanan tidak lagi setegang ketika awal menjemput. Yach pak sopir sudah punya perhitungan yang lebih matang bagaimana cara membawa mobil dan kebetulan hari itu cuacanya tidak hujan, jadi jalan berangsur angsur kering. Kalau hujan… wah pasti mobil tidak bisa naik dech.

Dua jam di perjalanan yang sempit, rusak, licin dan berlubang dengan segala keringat dingin akhirnya sampai di jalan berhotmik kembali, dan langsung tancap gas menuju rumah sakit. Sekitar jam setengah tiga sore pasien sampai di tangan dokter spesialis dan dilaksanakan operasi. Alhamdulillah selamat juga. Pasien disuruh rawat inap 2 hari, akhirnya kami kembali pulang ke rumah dengan segala kepanikan dan kebahagian.

Perjalanan yang awalnya mengasyikan lalu berubah jadi meragukan, dan berubah lagi jadi menyebalkan, dan diakhiri dengan menegangkan syaraf, dan kembali membahagiakan. Itu pasien bibir sumbing ke delapan warga Baduy yang kami tangani.

Itu bukan fiksi ya… Itu kisah faktual yang bisa dipertanggungjawabkan kesahihannya. Semoga coretan mini di atas bisa menginspirasi  para pembaca. Amien. [T]

Penulis: Asep Kurnia
Editor: Adnyana Ole

  • BACA esai-esai tentangBADUY
  • BACA esai-esai lain dari penulisASEP KURNIA
Pengabdi Suku Baduy: Dua Tahun Ditolak, Kini Disayangi
Para Pejuang Akademisi Suku Baduy
“The Baduy Warrior”: Pejuang Suku Baduy
Para Pejuang dan Pengabdi Suku Baduy
Sekilas Informasi Wisata Saba Budaya Baduy
Efek Intensitas Wisatawan Saba Budaya Baduy
Tags: masyarakat adatProvinsi BantenSuku Baduy
Previous Post

Wayan Sika : Seorang Cultural Strategies bagi Skena Seni Rupa Kontemporer Bali

Next Post

Quarter Life Crisis: Antara Ekspektasi dan Realita yang Sering Bikin Puyeng

Asep Kurnia

Asep Kurnia

Pemerhati Baduy, tinggal di tapal batas Baduy

Next Post
Quarter Life Crisis: Antara Ekspektasi dan Realita yang Sering Bikin Puyeng

Quarter Life Crisis: Antara Ekspektasi dan Realita yang Sering Bikin Puyeng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co