1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saiban: Kerinduan yang Tak Terucap dan Tak Terungkap

Chris TriwarsenobyChris Triwarseno
January 26, 2025
inUlas Buku
Saiban: Kerinduan yang Tak Terucap dan Tak Terungkap

Sampul buku puisi Saiban

Judul: Saiban
Penulis: Oka Rusmini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-06-8014-9
Cetakan Pertama: Oktober 2024
Tebal: 72 hlm.; 13.5 x 20 cm

“Saiban: Kerinduan yang Tak Terucap dan Tak Terungkap” mungkin terasa asing bagi kita yang bukan umat Hindu atau tidak tinggal di Bali. Namun, bagi Oka Rusmini, saiban adalah denyut nadi tradisi yang mengalir dalam darahnya. Tradisi mebaten, memberikan sesaji, menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat Bali. Persembahan ini dikenal sebagai banten saiban, sesaji kecil yang dipersembahkan setelah memasak.

Dalam pandangan Oka Rusmini, banten saiban lebih dari sekadar materi. Ia melambangkan rasa syukur karena hari ini ada sepiring nasi untuk melanjutkan hidup. Dengan pemaknaan ini, “Saiban” menjadi judul tepat bagi dua puluh sembilan puisi dalam kumpulan ini. Judul ini mengingatkannya pada ibunya, sosok yang selalu memasak untuk keluarga.

Bagi Oka Rusmini, “Saiban” menyimpan makna mendalam. Bukan hanya sekedar sesaji, tetapi memiliki filosofi yang luas. Ia tidak hanya mencerminkan rasa syukur karena telah mengandung anak-anaknya, tetapi juga melahirkan karya-karya dari rahim pikirannya. Karya-karya tersebut meliputi: “Monolog Pohon,” “Kenanga” (dulu bernama Gurat-Gurat), “Tarian Bumi,” “Sagra,” “Patiwangi” (kemudian berubah nama menjadi Warna Kita), “Pandora,”  “Tempurung,” “Akar Pule,” dan “Saiban”. Kumpulan puisi “Saiban,” yang meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa, ditulis antara tahun 2008 hingga 2014. Buku ini dicetak kembali Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada bulan Oktober 2024.

Puisi-puisi dalam “Saiban” berbicara tentang cinta dan kehidupan yang berdenyut. Salah satu puisinya, puisi yang keenam membahas cinta dengan kedalaman emosional. Oka Rusmini menggunakan kafe sebagai latar untuk menceritakan peristiwa akrab di sekitar kita—kerinduan dan kenangan. Kenangan adalah memori yang mengingatkan kita pada peristiwa masa lalu dan dapat direkonstruksi kembali.

Melalui kafe dan elemen-elemen seperti segelas wine atau sepiring roti, ia merekonstruksi peristiwa dalam puisinya. Kerinduan menyimpan perasaan rindu serta latar belakangnya dalam rekaman kenangan. Kenangan sering kali disimpan, meski ada keinginan untuk mengungkapkannya kembali.

Keterungkapannya beragam; salah satu cara mengungkapkan adalah tanpa kata—cukup melalui perasaan. Puisi Oka Rusmini berhasil membangun narasi kerinduan tanpa perlu diucapkan. Perasaan memiliki daya ungkap lebih kuat daripada kata-kata. Misalnya, melalui citraan “matamu yang biru, laut, dan ombak,” puisi ini menggambarkan kerinduan melalui pandangan seseorang.

Namun, kenangan kadang membuat perasaan hampa—”mungkin mendekati layu.” Ketidakhadiran seseorang yang dirindukan menciptakan kekosongan. Suasana tak sepenuhnya dinikmati terlihat saat “aku tak ingin memakannya,” meskipun telah “kupesan secangkir kopi.” Peralatan makan hadir sebagai kamuflase kenikmatan, tetapi semua itu sia-sia tanpa kehadiran orang tercinta.

Di dalam kesunyian “hanya diam memandangmu,” bayangan rindu tak berkesudahan terus diciptakan. Begitu detailnya perangkap rindu memerangkap perasaan. Larik “harum susu dan keju tubuhmu menyentuh kulitku” membangkitkan perasaan lekat.

Saat perasaan tak menentu muncul, gelombang rindu mengguncang—”kurasakan ombak menerpa tubuhku.” Tanda-tanda mulai menyampaikan pesan—”kau mulai menatapku,” “aku gemetar,” dan “tak ada senyuman.” Pertanyaan simbolik seperti “kau sulut rokok” dan “sore itu kau tak meneguk minumanmu” terus mencari jawaban.

Jika pertanyaan simbolik tak menemukan jawaban, pertanyaan reflektif bisa menjadi alternatif—tentang kehadiran atau ketidakhadiran seseorang. Seorang lelaki tanpa nama telah memasuki kebun hatinya; ia memetik jantung dan memanah hatinya—membuatnya jatuh cinta.

Mungkin ini adalah buah rindu yang telah diperam sebelumnya. Kadang segala usaha dilakukan untuk menolak kebenaran perasaan; dengan tidak memberikan ruang bagi pengakuan rindu atau cinta di hati. Ini adalah penolakan bersifat kamuflase.

Meskipun dengan kesadaran penuh—”aku telah melumuri tubuhku dengan pandan berduri,” kerinduan tetap menemukan jalannya untuk terwujud. Cinta semakin nyata dalam bayangan rindu yang berusaha dilenyapkan.

Oka Rusmini piawai mendramatisir ungkapan cinta dan kerinduan. Larik “di kafe ini aku serasa menunggumu” dan “berharap cairan putih itu membunuhmu” menciptakan ambiguitas perasaan—rindu yang harus dipertahankan atau dilenyapkan. Sebuah reaksi perasaan yang paling esensial.

Jika rindu harus dilenyapkan, puncaknya adalah merelakannya—hilang bahkan dalam kenangan sekalipun. Namun kehilangan kadang juga menemukan kembali rekaman-rekaman perasaan yang tak sepenuhnya kita lenyapkan.

Dengan “kucoba mencari namamu” dan “meluncur di jalan Google,” kerinduan berusaha dimunculkan kembali; berharap menemukan harapan yang mungkin tersangkut di sudut jalan atau kehilangan nama baru yang tak pernah dibisikkan.

Kehampaan mungkin mewakili perasaan tak kunjung menemukan harapan—”kurasakan hawa dingin menyergap tengkukku.” “Kesepian terus mencongkel tubuhku;” harapan hanyalah ilusi membaringkan perasaan.

Ilusi bergerak eksploratif menstimulasi perasaan bawah sadar; “seorang pelayan tersenyum menatapku tajam,”  “kulihat matamu menjelma di matanya.” Kehadiran semu tiba-tiba muncul—”tapi aku tak ingin menghindar.”

Kerinduan menyesakkan; tidak ada penantian tanpa ujung—penantian adalah ruang tunggu kerinduan. Kerinduan tak terucap dan tak terungkap—”berharap kau mengirim sebaris huruf.”

Kerinduan dalam puisi ini mewakili epilog Oka Rusmini dalam buku “Saiban.” Seperti anak lahir dari rahim jasmani, anak-anak rohaninya terlahir dari rahim pikirannya dengan rasa sakit luar biasa. “Saiban” baginya adalah upacara persembahan bagi semua pembaca yang masih berada di ruang tunggu kerinduan. [T]

Penulis: Chris Triwarseno
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulis CHRIS TRIWARSENO
Negara Tidak Hadir dalam Perkara-perkara Nyaris Puitis
Rendezvous: Puisi-puisi yang Melawan Keberserakan Kata-kata
Puisi-puisi Chris Triwarseno | Puasa yang Berpuisi, Puisi yang Berpuasa
Tags: buku kumpulan puisibuku puisiOka RusminiPuisiresensi
Previous Post

“Nostalgic Tourism” : Reduksi dan Kanalisasi Kenangan

Next Post

Gery dan Sangkarnya | Dongeng dari Papua

Chris Triwarseno

Chris Triwarseno

Alumnus Teknik Geodesi UGM, dan karyawan swasta yang tinggal di Ungaran. Penulis puisi, cerpen, resensi dan esai. Buku antologi puisi tunggalnya berjudul : Staycation Sepasang Puisi (2024), Sebilah Lidah (2023) dan Bait-bait Pujangga Sepi (2022). Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, resensi dan esai diterbitkan di beberapa media cetak dan media online, seperti : Jawa Pos, republika.id, mediaindonesia.com, Suara Merdeka, Kaltim Post, Lombok Post, sastramedia.com, pojoktim.com, kurungbuka.com, nongkrong.co, borobudurwriters.id, balipolitica.com, tatkala.co , dll

Next Post
Gery dan Sangkarnya | Dongeng dari Papua

Gery dan Sangkarnya | Dongeng dari Papua

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co