HARI pertama ke sekolah setelah liburan semester, selalu membawa semangat dan harapan baru. Tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi guru dan orang tua. Saat gong pembelajaran mulai ditabuh, suasana sekolah kembali hidup dengan berbagai aktivitas yang penuh makna. Kesiapan setiap elemen dalam komunitas pendidikan menjadi kunci kesuksesan proses pembelajaran.
Bagi siswa, awal pembelajaran adalah saat untuk menyiapkan perlengkapan seperti seragam, buku, dan peralatan belajar lainnya. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk menerima ilmu pengetahuan baru dan tantangan akademik yang lebih tinggi.
Bagi orang tua, tanggung jawab utama adalah memastikan anak-anak mereka memiliki daya dukung yang memadai, baik dalam hal kebutuhan fisik maupun mental. Memberikan semangat, mendampingi belajar, dan menyediakan lingkungan rumah yang kondusif merupakan bentuk perhatian yang sangat berarti.
Bagi guru, awal semester adalah waktu untuk menyiapkan perangkat ajar, materi pembelajaran, serta memenuhi kewajiban administrasi sebagai bagian dari profesi mereka. Persiapan ini tidak hanya mencakup aspek teknis tetapi juga mencerminkan dedikasi mereka dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Di awal semester, setiap satuan pendidikan seyogianya mendorong semua elemen untuk menciptakan sekolah yang ramah anak. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan hanya dapat terwujud jika lingkungan sekolah bebas dari kekerasan, vandalisme, perundungan, atau premanisme. Sekolah harus menjadi tempat yang ramah anak, inklusif, dan penuh inovasi. Dalam hal ini, penting bagi satuan pendidikan untuk menciptakan suasana yang mendukung kesehatan fisik dan mental siswa.
Foto: Dok. MKKS SMK Provinsi Bali
Belum lama ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan menengah sedang menggiatkan pelaksanaan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH). SAIH yang diharapkan dapat dilaksanakan di setiap satuan pendidikan mulai 6 Januari 2025 ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental siswa di seluruh Indonesia. Program ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang mendorong pola hidup sehat, olahraga, dan pengembangan keterampilan emosional siswa.
Dalam bidang kurikulum, sampai saat ini pemerintah melalui Mendikdasmen Abdul Mu’ti masih memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 (K13) yang telah dijalani sebelumnya. Kebijakan ini memberikan ruang bagi sekolah untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan potensi lokal.
Selain itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah lebih menekankan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran. Pendekatan ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam siswa terhadap materi pelajaran, bukan sekadar hapalan. Guru didorong untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang menantang siswa berpikir kritis, kreatif, dan analitis.
Saat gong pembelajaran mulai ditabuh, harapan besar terpancar dari setiap elemen pendidikan. Babak awal pembelajaran ini juga menjadi momen untuk menghadapi tantangan baru dengan semangat inovasi. Dengan kolaborasi yang baik antara siswa, guru, orang tua, masyarakat serta dukungan dari pemerintah, pembelajaran dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan menyenangkan bagi semua pihak.
Tahun ajaran ini juga sebagai langkah maju dalam mencetak generasi hebat yang sehat secara fisik, kuat secara mental, dan cerdas dalam berbagai aspek kehidupan. Yang tidak kalah pentingnya adalah generasi mudah yang hebat dan memiliki karakter baik untuk menjalani masa depannya.
Bagi satuan pendidikan di semua jenjang, tugas utama adalah pembentukan karakter murid. Karakter yang kuat akan menjadi pondasi bagi siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan. Selain itU, melalui karakter yang baik siswa akan dapat mengaplikasikan kecerdasannya dengan bijaksana. Hal ini mungkin sejalan dengan slogan yang pernah dikatakan oleh tokoh pendidikan terkenal,
“Tujuan akhir pendidikan adalah untuk mengembangkan kecerdasan dan karakter. Keduanya ibarat sayap yang membawa seseorang menuju keberhasilan sejati.” — Martin Luther King Jr. [T]
BACA artikel lain dari penulis I WAYAN YUDANA