15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merawat Tradisi Bumbu Bali Lewat Parade Ngelawar di Denpasar Festival 2024

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
December 27, 2024
inKhas
Merawat Tradisi Bumbu Bali Lewat Parade Ngelawar di Denpasar Festival 2024

Parade Ngelawar di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

AROMA base genep (bumbu lengkap ala Bali) merebak di sisi utara Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Kenikmatan bumbu dan rempah khas Bali itu, bisa dirasakan lewat aromanya yang kuat. Itu baru aromanya saja, apalagi nanti setelah diadon menjadi satu dalam sajian lawar, pasti akan lebih nikmat lagi.

Hari itu, Selasa, 24 Desember 2024,merupakan hari yang paling menggugah selera di Denpasar Festival (Denfest) 2024. Saat itu merupakan pelaksanaan Parade Ngelawar, yang dilaksanakan di Zona D, sebelah kiri Panggung Musik di sisi utara Lapangan Puputan Badung, Denpasar.

Parade Ngelawar (membuat lawar) yang dilaksanakan pada hari ketiga Denfest itu diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa tampak antusias mengikuti Parade Ngelawar tersebut, mereka saling bersaing untuk meracik lawar yang terbaik.

Terdapat enam tim yang berlomba pada hari itu, setiap tim terdiri dari empat orang anggota. Mereka berasal dari pelaku UMKM, Koperasi, serta Institusi Pendidikan. Tidak ada batasan usia untuk mengikuti lomba ini, semua kalangan boleh terlibat, karena memang dibuka untuk umum.

Ketika waktu tepat menunjukkan pukul 10:00 Wita, acara dimulai dengan penyampaian kriteria lomba oleh dewan juri–sebagai bentuk penegasan ulang kepada para peserta. Seusai menyampaikan kriteria perlombaan, para peserta pun disilakan untuk mulai bekerja.

Segala piranti disiapkan terlebih dahulu oleh para peserta sebelum mulai bekerja. Setelah semua perlengkapan dan bahan-bahan lawar siap tersedia, mereka duduk melingkari talenannya masing-masing, di atas terpal yang telah disiapkan sebagai alas.

Salah satu tim bergotong royong menyiapkan lawar | Foto: tatkala.co/Dede

Salah satu tim saat ngelibar (mengiris kulit babi) | Foto: tatkala.co/Dede

Mereka diberikan waktu selama dua jam untuk mempersiapkan lawar terbaiknya. Rasanya sudah seperti menonton kompetisi masak di televisi, mereka tampak begitu gesit dalam bekerja. Beberapa tim terlihat agak sedikit terburu-buru mengerjakannya, terutama kelompok anak-anak muda dari universitas. Tetapi, ada juga tim yang tampak biasa saja, khususnya dari kelompok orang-orang dewasa. Mereka begitu santai, seperti sedang tidak mengikuti lomba, barangkali mereka sudah terbiasa melakukan hal tersebut ketika sedang mebat (mracik dan memasak), terutama dalam upacara adat,  di masyarakat.

Salah satu tim saat ngeramas (irisan kulit babi dirajang) | Foto: tatkala.co/Dede

Display hidangan lawar dari masing-masing tim | Foto: tatkala.co/Dede

Parade Ngelawar ini merupakan lomba yang diselenggarakan oleh Indonesian Chef Association (ICA) bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar. Selain turut memeriahkan rangkaian Denpasar Festival 2024, Parade Ngelawar ini juga menjadi ajang untuk melestarikan tradisi dan budaya Bali, terutama dalam merawat dan menjaga tradisi bumbu khas Bali.

Selain itu, Parade Ngelawar ini juga dinilai oleh tiga dewan juri yang berpengalaman di bidangnya, yang juga berasal dari dari ICA (Indonesian Chef Association). Antara lain, Chef Agung Sukanta, Chef Ketut Sumatra, dan Chef I Nyoman Chandra.

Salah satu dewan juri, Chef Ketut Sumatra mengatakan, selain untuk memeriahkan Denfest, ajang ini juga untuk melestarikan budaya kuliner kita. “Karena banyak anak-anak muda yang tidak atau belum tahu bagaimana proses ngelawar. Jadi, mudah-mudahan tradisi ini bisa diteruskan oleh anak-anak muda secara berkelanjutan,” katanya dengan penuh harap.

Ketika menyampaikan kriteria perlombaan di awal kegiatan, Chef Ketut Sumatra menjelaskan bahwa dalam lomba ini, peserta hanya cukup melakukan proses ngelibar, ngeramas, dan ngadonan lawar. Sementara untuk peneman atau menu pendamping lainnya, disiapkan dan dibawa dari rumah.

“Jadi, yang dinilai adalah lawarnya, karena ini adalah parade ngelawar,” tegas Chef Ketut Sumatra.

Terlepas dari cita rasa lawar yang dibuat, aspek lain yang juga menjadi penilaian penting adalah kebersihan saat proses pembuatan, penyajian atau presentasi, serta kerja sama tim.

Salah satu tim saat men-display hidangan lawar | Foto: tatkala.co/Dede

Salah satu tim saat ngadonan (mengaduk)lawar) | Foto: tatkala.co/Dede

Ketika satu setengah jam berlalu, sebelum genap menyentuh dua jam waktu lomba, beberapa tim tampak sudah menyelesaikan lawarnya. Mereka pun mulai menata lawarnya sedemikian rupa untuk dapat di-display dan dipresentasikan kepada dewan juri. Beberapa tim terlihat tergopoh-gopoh, sepertinya mereka ingin cepat-cepat kelar. Padahal waktu masih lumayan panjang untuk mempersiapkan banyak hal.

Saat pagi telah berganti siang, ketika waktu telah menunjukkan pukul 12:00 Wita, seluruh tim telah tuntas menyelesaikan lawarnya masing-masing. Sesi lomba kemudian dilanjutkan dengan presentasi hidangan oleh seluruh tim di hadapan dewan juri.

Setiap tim silih berganti menyajikan hidangannya di meja juri. Sembari juri mencicipi dan menilai, perwakilan tim juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan, serta bahan-bahan yang digunakan dalam membuat lawar.

Salah satu tim saat mempresentasikan hidangan lawarnya | Foto: tatkala.co/Dede

Heru Pramudia dan rekan timnya saat mempresentasikan hidangan lawarnya | Foto: tatkala.co/Dede

Heru Pramudia, pengajar di Politeknik Internasional Bali yang juga terlibat menjadi peserta bersama mahasiswanya mengatakan, apapun hasilnya nanti, yang jelas lomba ini menjadi salah satu sarana yang bagus untuk belajar tentang kuliner, sekaligus belajar tentang budaya dan tradisi Bali. “Terutama bagi para mahasiswa atau anak muda,” ujar Heru sembari membersihkan sendok seusai melakukan presentasi.

Setelah semua tim mempresentasikan hidangannya, dewan juri pun berdeliberasi cukup lama, diskusi antara mereka tampak alot. Mungkin saja memang sebegitu sulitnya menentukan lawar yang terbaik. Dalam Parade Ngelawar ini, yang dicari hanyalah satu juara saja untuk menerima penghargaan. Entah apa alasannya, barangkali memang tujuannya untuk mencari yang terbaik saja.

Pada akhirnya, setelah sekian lama menimbang-nimbang keputusan. Dewan juri pun mengumumkan total perolehan poin dari seluruh tim yang berlomba, seluruh tim dan penonton menyimak dengan saksama. Suasananya begitu menegangkan, semuanya menanti siapa yang akan menjadi jawaranya.

Tak disangka-sangka, hari itu ternyata menjadi hari keberuntungan bagi tim dari IPB Internasional Bali, mereka berhasil menyabet gelar juara Parade Ngelawar dengan memeroleh 261 poin. Mereka langsung bersorak kegirangan di sudut Zona D, raut wajah bahagia tak bisa mereka sembunyikan ketika melangkah ke depan untuk menerima penghargaan.

Tim IPB Internasional Bali saat menerima penghargaan | Foto: tatkala.co/Dede

I Kadek Agus Ardi Prasetya, perwakilan tim IPB Internasional Bali | Foto: tatkala.co/Dede

I Kadek Agus Ardi Prasetya, perwakilan tim IPB Internasional Bali mewakili teman-teman yang lain mengatakan sangat merasa senang sekali dengan lomba ini. “Ini akan menjadi penghargaan yang paling mengesankan bagi kami di akhir tahun. Sebenarnya, kami sebagai mahasiswa hanya meminjam tempat di kampus untuk prepare. Jadi, hari ini kami mengatasnamakan kampus untuk mengikuti lomba ini,” jelasnya.

“Jujur, sangat tidak menyangka bisa dapat juara. Bagi kami, ini adalah buah dari keberuntungan dan usaha saja,” tandas Ardi dengan senyum bahagia. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan
Denpasar Festival: Semangat Warga di Antara Hujan dan Fenomena Solstis
Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021
Gegulakan Gusta Dalam Membaca Layangan Ciptaannya | Diskusi Layang-layang Denpasar Festival 2021
Pameran Buku Ala Kadar – Catatan Kecil untuk Denpasar Festival 2016
Tags: denfestdenpasardenpasar festivalkulinerkuliner babilawarlawar bali
Previous Post

Menerima Tantangan Rasi Bintang: Dari Denfest 2024 Mengenang Aguk

Next Post

Kalender Adat dan ”Kolenjer” — [Bagian 1]: Panduan Kehidupan Etnis Baduy

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

Kalender Adat dan ”Kolenjer” --- [Bagian 1]: Panduan Kehidupan Etnis Baduy

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co