MASYARAKAT Desa Petak Kaja, Gianyar menggelar lokakarya dan pementasan gamelan Salukat di Pura Segara Ulun Danu – Pura Jati Batur, Minggu (1/12/2024). Pementasan gamelan Salukat ini adalah kesenian khas Desa Petak Kaja yang erat kaitannya dengan subak.
Salukat menjadi salah satu program aktivasi bersama penguatan ekosistem kebudayaan desa-desa kawasan warisan dunia subak Pura Ulun Danu Batur – DAS Pakerisan.
Daya Desa Petak Kaja, AA Gede Geriya, menjelaskan gamelan Salukat biasa digunakan saat upacara di Pura Subak dalam pelaksanaan Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini.
Gamelan ini merupakan gamelan khusus yang hanya ditemukan di tempat tertentu, seperti Desa Petak Kaja ini.
“Gamelan Salukat ini sangat unik, klasik, dan religius sebagai pengiring jalannya upacara keagamaan yang berfungsi sebagai pamarisudha bumi, pelebur kekotoran, untuk mengembalikan aura negatif ke aura positif,” jelasnya.
Lebih lanjut, gamelan Salukat menurut lontar terkait dengan perjalanan Bhagawan Salukat. Tokoh ini melakukan perjalanan melanglang buana dan memiliki misi untuk menciptakan kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan untuk dunia dan segenap isinya.
Karena kesakralannya, gamelan ini tidak boleh ditabuh di bawah. Gamelan ini juga memiliki lambang Dewata Nawa Sanga yakni sembilan dewa penjaga penjuru arah mata angin.
Gamelan ini memiliki sejumlah instrumen yang dibuat dari perunggu, terdiri atas satu pengawit, dua pamade, dua kantilan/reong, dua jublag dan dua jegogan. Bilahnya masing-masing berkisar antara 1,5 sampai 3,5 kg.
“Dari sekian unggulan OPK seni budaya yang ada di Desa Petak Kaja, setelah saya simak dan kaji dan juga berdasarkan manuskrip Lontar Aji Gurnita dan Lontar Perkempa, saya selaku Daya Desa, Desa Petak Kaja berkesimpulan untuk mengangkat Gamelan Salukat sebagai OPK yang diunggulkan untuk disosialisasikan ke publik,” terangnya.
Ia menyebut, tujuan sosialisasi gamelan Salukat ini agar masyarakat mengetahui gamelan Salukat dan mengetahui betapa pentingnya jika desa adat dan masyarakat di Bali dan luar Bali paham dalam menjalankan upacara keagamaan dilengkapi gamelan Salukat yang berfungsi multiguna.
Sementara, Jero Penyarikan Duuran Batur menyebut subak yang dewasa ini menghadapi sejumlah tantangan intern dan ekstern, memerlukan sinergi antarmasyarakat untuk meningkatkan apresiasi budaya, mempromosikan kearifan lokal, serta menyediakan ruang interaksi kreatif seperti melalui seni budaya, khususnya gamelan Salukat.
Menurutnya, gamelan Salukat menjadi salah satu objek yang dapat menunjang subak dari dimensi seni dan religi.
Gamelan Salukat menyampaikan pesan mendalam tentang harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitasnya melalui nada-nada yang ditabuh.
Sebagai alat musik yang berakar pada nilai-nilai sakral, Gamelan Salukat tidak hanya berfungsi sebagai pengiring ritual, tetapi juga menjadi simbol penyelarasan energi alam semesta. [T][Ado/*]