31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Membedah Keunggulan Komparatif: Kunci Sukses Pariwisata Global di Era Modern

Muhammad YaminbyMuhammad Yamin
November 17, 2024
inEsai
Membedah Keunggulan Komparatif: Kunci Sukses Pariwisata Global di Era Modern

Yamin

DI tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, industri pariwisata tetap menunjukkan ketangguhannya sebagai salah satu sektor paling prospektif dalam perdagangan internasional. Menariknya, keberhasilan sebuah negara dalam industri pariwisata tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat kemajuan ekonominya secara keseluruhan.

Fenomena ini membawa kita pada pertanyaan mendasar: apa yang sebenarnya menentukan kesuksesan pariwisata suatu negara di kancah global? Teori keunggulan komparatif yang dikemukakan David Ricardo dua abad lalu ternyata masih relevan untuk menjawab teka-teki ini. Namun, dalam konteks pariwisata modern, teori ini perlu dibaca dengan perspektif yang lebih komprehensif, terutama dalam kerangka ekonomi politik internasional.

Warisan Alam: Modal Dasar yang Tak Tergantikan

Data empiris memperlihatkan bagaimana warisan alam masih menjadi determinan utama keunggulan komparatif dalam industri pariwisata global. Riset Zhang dan Jensen (2007) mengkonfirmasi bahwa faktor endowment berupa sumber daya alam memiliki pengaruh signifikan terhadap arus pariwisata internasional.

Fenomena ini terlihat jelas di kawasan Mediterania, di mana negara-negara seperti Spanyol, Yunani, dan Italia secara konsisten menunjukkan Normalized Revealed Comparative Advantage (NRCA) yang tinggi dalam sektor pariwisata.

Yang menarik, kekuatan modal alam ini tidak hanya terbatas pada keindahan pantai atau iklim yang nyaman. Situs warisan dunia UNESCO, baik alam maupun budaya, terbukti memberikan kontribusi positif terhadap daya saing pariwisata suatu negara. Thailand, misalnya, berhasil mempertahankan posisi kompetitifnya di pasar global berkat kombinasi unik antara pantai eksotis, kekayaan biodiversitas, dan warisan budaya yang khas.

Namun, keunggulan ini semakin diperkuat oleh efek regional atau neighbourhood effect. Ketika sebuah negara berada dalam klaster geografis yang kaya akan atraksi wisata alam, seperti di kawasan Asia Tenggara atau Mediterania, potensi untuk menarik wisatawan internasional menjadi berlipat ganda. Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara dalam satu kawasan geografis seringkali menunjukkan performa pariwisata yang saling menguatkan.

Infrastruktur dan Teknologi: Mengubah Potensi Menjadi Kinerja

Dalam lanskap pariwisata kontemporer, ketersediaan sumber daya alam yang melimpah tidak lagi menjadi jaminan kesuksesan. Studi terbaru menunjukkan bahwa kapasitas transportasi dan infrastruktur teknologi menjadi variabel krusial yang menentukan seberapa efektif sebuah negara dapat mengkonversi potensi wisatanya menjadi keunggulan kompetitif yang nyata.

Singapura menjadi contoh cemerlang bagaimana sebuah negara dengan keterbatasan geografis mampu membangun industri pariwisata yang tangguh. Melalui investasi strategis dalam infrastruktur bandara kelas dunia (Changi Airport), sistem transportasi publik yang terintegrasi, dan adopsi teknologi digital yang agresif, Singapura berhasil menciptakan ekosistem pariwisata yang efisien dan berdaya saing tinggi.

Sebaliknya, beberapa negara dengan kekayaan alam berlimpah justru gagal memaksimalkan potensinya karena kendala infrastruktur. Kasus ini sering dijumpai di negara-negara berkembang, di mana destinasi wisata potensial tetap sulit diakses karena keterbatasan konektivitas transportasi dan infrastruktur pendukung yang buruk. Data menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur transportasi memiliki korelasi positif yang kuat dengan peningkatan arus wisatawan internasional dan pendapatan sektor pariwisata.

Di era digital, keunggulan teknologi semakin menjadi faktor pembeda. Negara-negara yang berhasil mengintegrasikan solusi digital dalam pengalaman wisata – mulai dari pemesanan tiket hingga virtual tourism – menunjukkan ketahanan yang lebih baik, terutama selama masa pandemi COVID-19.

Paradoks Negara Berkembang

Studi empiris tentang keunggulan komparatif dalam pariwisata mengungkapkan sebuah paradoks menarik: GDP per kapita tidak selalu berkorelasi positif dengan kinerja sektor pariwisata. Data menunjukkan bahwa beberapa negara berkembang justru memiliki nilai Revealed Comparative Advantage (RCA) yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju dalam sektor pariwisata.

Thailand, misalnya, secara konsisten menunjukkan keunggulan komparatif yang lebih kuat dalam pariwisata dibandingkan Jepang atau Korea Selatan. Demikian pula dengan Vietnam dan Kamboja yang mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam indeks RCA mereka selama dekade terakhir. Fenomena ini menggambarkan bahwa pariwisata bisa menjadi instrumen pembangunan ekonomi yang efektif bagi negara berkembang.

Paradoks ini dapat dijelaskan melalui beberapa faktor. Pertama, struktur ekonomi negara berkembang yang relatif sederhana membuat kontribusi sektor pariwisata menjadi lebih signifikan terhadap total ekspor.

Kedua, keunggulan kompetitif dalam hal biaya operasional yang lebih rendah memungkinkan negara berkembang menawarkan pengalaman wisata yang lebih terjangkau. Ketiga, keaslian budaya dan alamnya yang relatif belum tereksploitasi justru menjadi daya tarik unik bagi wisatawan internasional.

Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan keunggulan komparatif ini dapat diterjemahkan menjadi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Dinamika Persaingan Global

Dalam perspektif ekonomi politik internasional, analisis keunggulan komparatif pariwisata tidak bisa dilepaskan dari dinamika geopolitik dan tren global. Pandemi COVID-19 telah menghadirkan dimensi baru dalam persaingan pariwisata internasional, di mana faktor kesehatan publik dan ketahanan sistem nasional menjadi variabel krusial yang menentukan daya saing sektor pariwisata suatu negara.

China menyajikan kasus yang menarik untuk dicermati. Meski memiliki kekayaan warisan budaya dan alam yang luar biasa, indeks RCA China dalam pariwisata justru relatif rendah dibandingkan skala ekonominya. Fenomena ini menunjukkan bahwa keunggulan komparatif bisa “tersembunyi” di balik kompleksitas struktur ekonomi yang lebih besar dan prioritas pembangunan nasional yang berbeda.

Peta persaingan global juga semakin kompleks dengan munculnya destinasi-destinasi baru yang agresif membangun sektor pariwisatanya. Uni Emirat Arab, misalnya, berhasil mentransformasi gurun pasir menjadi destinasi wisata premium melalui investasi masif dalam infrastruktur dan strategi branding yang kuat. Ini menunjukkan bahwa keunggulan komparatif dalam pariwisata modern bisa “diciptakan” melalui intervensi kebijakan yang tepat dan investasi strategis.

Faktor geopolitik, seperti ketegangan kawasan dan perubahan aliansi global, juga mempengaruhi pola pergerakan wisatawan internasional dan pada gilirannya berdampak pada keunggulan komparatif pariwisata suatu negara.

Masa Depan Keunggulan Komparatif Pariwisata

Transformasi digital dan pergeseran preferensi konsumen global telah mengakselerasi evolusi konsep keunggulan komparatif dalam industri pariwisata. Fenomena ini semakin diperkuat oleh pandemi COVID-19 yang memaksa industri pariwisata untuk melakukan adaptasi fundamental dalam model bisnisnya.

Era baru pariwisata ditandai dengan munculnya preferensi kuat terhadap sustainable tourism dan pengalaman otentik. Data dari World Economic Forum menunjukkan bahwa 87% wisatawan global kini mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam keputusan perjalanan mereka. Ini berarti, keunggulan komparatif masa depan tidak hanya ditentukan oleh keindahan destinasi, tetapi juga oleh kemampuan mengelola pariwisata secara berkelanjutan.

Fenomena digital nomads yang meledak pasca pandemi juga memberikan dimensi baru dalam persaingan pariwisata global. Negara-negara yang mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung remote working, seperti Estonia dengan e-Residency-nya atau Thailand dengan visa khusus digital nomad, menunjukkan bagaimana inovasi kebijakan dapat menciptakan keunggulan komparatif baru.

Teknologi virtual dan augmented reality mulai mengaburkan batas antara pengalaman fisik dan digital dalam pariwisata. Destinasi wisata yang berhasil mengintegrasikan teknologi ini ke dalam penawaran produknya akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan. Sebagai contoh, museum-museum di Eropa yang mengadopsi virtual tour selama pandemi justru berhasil menjangkau audiens global yang lebih luas.

Ke depan, keunggulan komparatif dalam pariwisata akan semakin ditentukan oleh kemampuan sebuah destinasi untuk menciptakan harmoni antara pengalaman otentik, teknologi digital, dan prinsip keberlanjutan. Negara-negara yang mampu mengorkestrasi ketiga elemen ini secara efektif akan muncul sebagai pemimpin dalam industri pariwisata global masa depan.

Penutup

Analisis mendalam terhadap keunggulan komparatif dalam pariwisata modern mengungkapkan kompleksitas yang jauh melampaui kerangka teoretis klasik Ricardo. Meski sumber daya alam tetap menjadi fondasi penting, kesuksesan dalam industri pariwisata global kini ditentukan oleh orkestrasi yang harmonis antara aset alam, infrastruktur, teknologi, dan kebijakan yang adaptif.

Studi empiris mengkonfirmasi bahwa paradigma keunggulan komparatif dalam pariwisata telah berevolusi dari sekadar mengandalkan endowment factors menjadi model yang lebih kompleks dan multidimensi. Faktor-faktor seperti neighbourhood effect, kapasitas infrastruktur, dan adaptabilitas teknologi muncul sebagai determinan kunci yang menentukan daya saing pariwisata suatu negara.

Pembelajaran penting bagi pembuat kebijakan dan pelaku industri adalah bahwa pemahaman komprehensif tentang dinamika keunggulan komparatif menjadi prasyarat dalam merancang strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Di era ketidakpastian global, kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan keunggulan komparatif akan menjadi pembeda antara destinasi yang sekadar bertahan dan yang benar-benar berkembang.

Tantangan ke depan adalah memastikan bahwa pengembangan keunggulan komparatif dalam pariwisata tidak hanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Dalam konteks ini, pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan menjadi semakin krusial. Keberhasilan dalam mengorkestrasikan berbagai elemen ini akan menentukan tidak hanya daya saing, tetapi juga ketahanan dan keberlanjutan industri pariwisata di masa depan. [T]

Tantangan Pariwisata Indonesia: Daya Saing Global dan Keberlanjutan Lokal

Menimbang Dana Abadi Pariwisata
Glamping, Staycation, Instagrammable, Babymoon: Leksikon Baru Dalam Geliat Pariwisata Ekonomi Kreatif

Tags: ilmu pariwisataPariwisatapariwisata global
Previous Post

Museum Made Sukanta Wahyu, Pelengkap Kesempurnaan Destinasi Budaya di Desa Aan

Next Post

Pura Puseh Sari Desa Aan dan Arca-arca dari Masa Lalu

Muhammad Yamin

Muhammad Yamin

Dosen Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah dan pengamat ekonomi politik internasional dengan fokus pada sektor pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.

Next Post
Pura Puseh Sari Desa Aan dan Arca-arca dari Masa Lalu

Pura Puseh Sari Desa Aan dan Arca-arca dari Masa Lalu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co