1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sekilas tentang Manado, Kota yang Unik dan Menarik

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
September 26, 2024
inTualang
Sekilas tentang Manado, Kota yang Unik dan Menarik

Penulis sedang berpose di dek perahu di Manado | Foto: Putu Arya

“Sitou Timou Tumou Tou—manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain.”

SEBAGAI direktur RS kabupaten, pejabat eselon 2, maka saya wajib mengikuti pendidikan kepemimpinan nasional (PKN) di badan diklat provinsi Bali. Salah satu agenda dari rangkaian diklat tersebut adalah melakukan kunjungan atau visitasi kepemimpinan nasional (VKN) ke Sulawesi Utara. Tujuannya adalah untuk praktik mengidentifikasi masalah manajerial dan kepemimpinan di lokus yang telah ditentukan, dalam hal ini di salah satu pemerintahan kabupaten di Sulawesi Utara. Membuat kajian, lalu memberikan rekomendasi rencana tindak lanjut sebagai sebuah terobosan solusi.

Di samping itu, peserta diklat juga diharapkan dapat mengambil pelajaran dari visitasi tersebut atau suatu lesson learnt yang kemudian dapat dijadikan referensi untuk menguatkan proyek perubahan atau inovasi yang dirancang di daerah asal masing-masing.

Namun demikian, di samping agenda-agenda diklat tersebut, saya sempat mencatat sejumlah hal yang unik dan menarik tentang Kota Manado. Dari jauh, yang kita sering dengar dari Sulawesi Utara dan Manado adalah gadisnya yang cantik dan berkulit putih, kuliner ekstrem di Kota Tomohon, dan tentunya bibir eh maaf, bubur Manado serta karakter masyarakatnya yang inklusif.

Jika diperhatikan warga Manado dari etnis Minahasa, suku utama di Sulawesi Utara, memang punya profil fisik berkulit putih dan mata cenderung sipit. Dari obrolan saya dengan warga Kota Manado, ada kemungkinan sangat besar asal usul mereka berasal dari bangsa Mongolia atau Tiongkok. Ini sama dengan suku Dayak, tempat dulu saya pernah bertugas, yang punya kemiripan fisik dengan orang Minahasa.

Ada dugaan kuat, asal usul mereka pun berasal dari bangsa China. Kemudian diyakini pula, orang Minahasa saat ini membawa gen bangsa Eropa, terutama Belanda yang cukup lama diketahui keberadaannya di Sulawesi Utara di masa penjajahan. Dari rujukan yang paling banyak disepakati selama ini, keberadaan suku Minahasa sangat dikaitkan dengan migrasi bangsa Austronesia dari wilayah Taiwan menuju kepulauan Filiphina lalu terus bergerak ke selatan menuju semenanjung Minahasa.

Data-data di atas tampaknya kemudian memberi pengaruh yang kuat dan telah menciptakan karakter atau kultur masyarakat Minahasa dan Sulawesi Utara secara umum yang inklusif, mudah menerima perbedaan. Selaras dengan falsafah adi luhung yang diusung tokoh terbesar masyarakat Sulawesi Utara, bapak Dr. Sam Ratulangi, yaitu Sitou Timou Tumou Tou yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain.

Saya sangat terkesan dengan ide besar pahlawan nasional yang juga ahli matematika tersebut, karena sama dengan falsafah kearifan lokal masyarakat Bali, yaitu Tat Twam Asi, yang punya makna aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Orang Manado bilang, “Torang samua basudara, karena torang samua ciptaan Tuhan.” Sitou Timou Tumou Tou danTat Twam Asi, keduanya menegaskan nilai-nilai kesetaraan semua manusia di muka bumi.

Kalau boleh diakui, hal yang paling menarik dan kontroversial dari Sulawesi Utara, dalam hal ini Kota Tomohon adalah kuliner ekstremnya. Di samping, tentu saja, juga dikenal sebagai kota bunga, sesuai dengan iklimnya yang sejuk.

Mungkin hanya satu-satunya di Nusantara ini, ada pasar yang menjajakan berbagi jenis daging yang tak lazim bagi kita. Mulai dari daging anjing, kucing, ular sanca atau phyton, kelelawar atau populer di sana disebut paniki, tikus hutan bahkan monyet. Sampai-sampai pemandu wisata kami berseloroh begini, “Di sini nyaris tidak ada kasus gigitan ular. Jarang sekali orang digigit ular. Karena di sini, orangnya-lah yang menggigit ular.” Tentu saja kami semua tersenyum.

Belakangan, terkait aspek etik hewan piaraan dan perlindungan hewan liar, pemerintah kabupaten telah melarang penjualan daging kucing dan monyet. Banyak dari kita yang mengira, daging tikus yang dijual dan dikonsumsi tersebut adalah tikus rumah atau got seperti di tempat kita. Faktanya, tikus yang dimaksud adalah tikus pohon atau hutan yang biasa memakan buah pohon aren.

Nah, dari sinilah kemudian tercipta brand untuk produk minuman keras terkenal dari Sulawesi, yaitu cap Tikus. Minuman berkadar alkohol 45% hasil dari fermentasi dan distilasi air nira dari pohon aren itu, saat ini menjadi produk unggulan masyarakat Sulawesi Utara, seperti arak kalau di Bali atau ciu di Kalimantan dan NTT.

Dan yang terkenal sampai ke seluruh negeri, adalah masakan RW. Istilah ini merupakan singkatan dari rintek wuuk yang artinya bulu halus sebagai konotasi dari hewan anjing yang dagingnya dimasak dengan bumbu khas dan menjadi hidangan favorit orang Manado.

Bagaimana dengan bubur Manado? Ini memang penganan khas Manado yang sebetulnya bahan-bahannya ada di seluruh Nusantara. Ciri khasnya adalah bubur beras diolah menjadi berwarna kuning karena diisi labu manis. Kandungan lainnya adalah berbagai sayuran hijau, jagung dan dapat ditambahkan ikan laut dan sambal terasi bagi yang suka, saat menikmatinya.

Yang paling unik menurut saya adalah sajian kuliner pisang gorengnya. Saat berkunjung ke Pulau Bunaken, yang terkenal dengan wisata bawah lautnya itu, kami memesan pisang goreng. Pisang gorengnya sendiri sih sama dengan yang ada di tempat kita, namun yang unik adalah pendampingnya bukan gula aren yang dicairkan seperti kebiasaan di Buleleng, melainkan semangkok sambal.

Yaitu sambal roa khas Manado yang terbuat dari komposisi ikan roa, tomat, bawang merah, gula, cabe rawit serta garam. Meskipun hal baru bagi saya, ternyata paduan kuliner tersebut langsung terasa gurih dan pas di lidah.

Lalu bagaimana dengan cerita tentang bibir Manado? Nah, para pembaca yang budiman, mohon bersabar, ya! Karena ulasan tentang bibir Manado ini akan ditayangkan pada waktu yang tepat. Hehehe. Selamat menikmati bibir, eh maaf, bubur Manado. Salam Kawanua![T]

Dari Legenda ke Fakta, Menyibak Sejarah dan Pesona Candi Prambanan
Menjelajah Chiang Rai, Tertambat di Union of Hill Tribe Thailand
Jatiluwih, Ritus Padi, dan Hal-Hal di Baliknya
Menggigil di Belantara Gunung Batukaru
Tags: ManadoMinahasaSulawesi Utara
Previous Post

Menggurat Ratu Kompyang, Memaknai Ida Ratu Lingsir: Catatan Pertalian Spiritual Melalui Media Pelawatan Barong Desa Adat Padangtegal dengan Desa Adat Kebon

Next Post

Merekonstruksi Gending Lelambatan Klasik Gilak Embat dan Tabuh Pisan Sekaa Gong Desa Kwanji Sempidi

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Merekonstruksi Gending Lelambatan Klasik Gilak Embat dan Tabuh Pisan Sekaa Gong Desa Kwanji Sempidi

Merekonstruksi Gending Lelambatan Klasik Gilak Embat dan Tabuh Pisan Sekaa Gong Desa Kwanji Sempidi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co