30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Apa itu Gincu?

Savitri SastrawanbySavitri Sastrawan
August 21, 2024
inEsai
Apa itu Gincu?

Savitri Sastrawan | desain tatkala.co

  • Artikel adalah materi dalam panel diskusi ““Warna Alam Dalam Teks Lama dan Baru”, Sabtu, 24 Agustus 2024 di areal Gedong Kirtya, Singaraja, Bali
  • Artikel ini disiarkan atas kerjasama tatkala.co dan Singaraja Literary Festival (SLF), 23-25 Agustus 2024.

***

Dalam rangka menyambut panel “Warna Alam Dalam Teks Lama dan Baru” dan menilik balik riset Warna Bali oleh Gurat Institute pada tahun 2022, ada satu tulisan yang pernah saya buat yang merespon terhadap satu sumber warna: gincu.

Gincu menghasilkan warna merah pada masa lalu sampai sekarang. Gincu, dikenal juga sebagai zhu sha, memiliki pengertian sebagai warna merah tua atau vermillion. Penerkaan bahwa warna ini datang dari mineral yang terdapat di area Tiongkok sudah banyak terbukti secara ilmiah dan riset, namun keberadaannya sampai menjadi warna Bali belum terjawab seutuhnya.

Ini dimungkinkan karena zhu sha menjadi bagian yang sangat kecil untuk menjadi barang yang ditukar di antara berbagai barter barang yang terjadi pada zaman itu. Gincu masih dikenal sebagai kata lipstick atau pewarna bibir, yang masih lebih lumrah digunakan di bahasa Melayu, dan berasal dari kata Hokkien gin chu. Namun gin chu ini juga dikenal sebagai rogue for the face atau merah pipi (blush on). 

Kehadiran gincu disebabkan oleh keterampilan metalurgi serta pengoksidasi dan mengekstraksi logam sudah berlangsung cukup lama di Tiongkok sejak 3000 SM. Gincu diketahui sebagai salah satu warna mineral awal yang ditemukan pada lukisan Tiongkok dan juga salah satu mineral merah tertua di dunia yang konon hanya bisa ditemukan di tiga Provinsi: Hunan, Guizhou dan Sichuan; adapun yang menyebut empat dengan Provinsi Yunnan (Valen, 2005; Yi, 2009).

Salah satu temuan saya pada tahun 2022 adalah bacaan dari Wang Yifan, seorang perempuan Tiongkok yang awalnya hobi mendalami rias wajah kuno-nya dan menjadikannya pekerjaan sehari-hari. Ia menyatakan tidak banyak buku yang menulis tentang rias wajah kuno tersebut dikarenakan di Tiongkok Kuno posisi laki-laki lebih superior daripada perempuan, maka yang terekam dari dokumentasi rias wajah kuno Tiongkok hanya dari dua hal:

  1. Mempelajari riasan wajah figur-figur historis seperti Yang Guifei dari Dinasti Tang sebagai salah satu perempuan menawan pada zamannya.
  2. Mempelajari riasan-riasan aneh yang terlihat membingungkan dan tidak nyaman.

Walaupun ada buku yang mengkompilasi tentang riasan purba tersebut, tetapi ada saja formula yang dihilangkan, ditambah bahan yang sama mungkin memiliki nama yang berbeda sesuai zamannya (Xi, 2021). Gincu di Tiongkok ditemukan dalam berbagai artefak purbakala terutama yang berhubungan dengan tempat kosmetik. Belum lagi temuan-temuan semakin baiknya perekonomian di dinasti-dinasti yang berbeda, adapun produksi yang beragam warna, maka terus ada tren terbaru pula. Dinasti Tang (618-906 M) inilah yang ditemukan memiliki rias wajah Tiongkok Kuno yang berlapis dari bedak dasar, merah pipi, membentuk alis, hiasan tambahan dan gincu – rias dominan merah masih menjadi andalan juga (Yi, 2009; Tang, 2021; Silk Road Yunfan, 2021).

Gambar: beberapa ilustrasi rias wajah tiongkok dari Silk Road Yunfan (2011)         https://www.lifeofguangzhou.com/wap/silkRoad/content.do?contextId=13191&frontParentCatalogId=229&frontCatalogId=231                                                              

Painting depicting ladies putting on makeup, by Su Hanchen, Song Dynasty

Residues of lipsticks were found in one of the nine boxes of the two-tiered cosmetic case found in the Han Tombs at Mawangdui, Changsha, Hunan Province

A painting featuring a lady with small lips, painter unknown, Tang Dynasty

Ini membuat pencarian jejak-jejak gincu berlayar ke Indonesia pun tidaklah hal yang mudah. Dengan perdagangan menghasilkan kemungkinan-kemungkinan interaksi budaya dan alat tukar menjadi bagian yang terintegrasi terutama pada masa Kerajaan Kediri, Jawa Timur, dimana koin perunggu asal Tiongkok dipakai barter lada, ditambah emas, perak juga bisa, bahkan untuk cengkeh dan pala. Ini menyebabkan Jawa menjadi magnet untuk barang-barang ditukar begitu saja (Hall, 2011).

Saat Dinasti Song abad ke-12 yang memperbolehkan pedagang Tiongkok untuk berdagang keluar negerinya daripada menunggu barang-barang yang diperlukan datang, adopsi uang Tiongkok meningkat dan Jawa menjadi pusat perdagangan internasional di abad ke – 13 – koin perunggu itu disebut sebagai Ban Liang atau populer disebut sebagai uang kepeng di Bali (Hall, 2011). Bukti pertukaran budaya ini menguatkan keberadaan gincu di antara perdagangan. Tercatat bahwa yang non-mewah seperti logam dan pewarna yang lebih diminati oleh rakyat sampai lewat pertukaran jejaring warga lokal – barang-barang tersebut ke pedalaman dari pesisir pelabuhan Jawa Timur dan dibarter dengan produk lokal terutama beras. Maka gincu bisa saja sampai dengan demikian, berhubungan yang membuat karya lukisan adalah para rakyat sendiri untuk pemimpinnya pada zaman itu. 

Selain uang kepeng, keberadaan pertukaran budaya dan ekonomi yang bersamaan antara Tiongkok dan Bali berimbas ke dalam sistem teknologi dan peralatan seperti ornamen bangunan tradisional Bali, bentuk/pola orientasi bangunan tradisional Bali beserta penggunaan porselin Tiongkok padanya, dan teknik cor logam (Sulistyawati, 2011). Zhu sha atau gincu tidaklah disebut disini, tetapi dirasa merupakan salah satu keterampilan kebudayaan yang dikembangkan juga. Lukisan wayang Kamasan yang menjadi lukisan klasik Bali diceritakan sudah ada sejak Kerajaan Dalem Watu Renggong di sekitar abad ke-15 atau 16. Namun menurut catatan sangging dimulai dari tahun 1870-an atau abad ke-19. Maka awal mula pemakaian gincu sebagai pigmen melukis atau mewarnai ada diantara tahun-tahun tersebut.

Menariknya dalam tulisan Harthawan dalam buku Sulistyawati (2011) yang membahas perdagangan di Bali Utara dan Bali Selatan pada abad ke-19 yang dikuasai Bugis dan Tiongkok hanya menyebutkan yang didatangkan adalah candu, gambir, tekstil, kepeng, barang-barang besi, mesiu dan senjata api; yang ditukar dengan hasil bumi Bali seperti beras, minyak kelapa, tembakau, kuli, sapi, kapas, telur asin, dendeng dan kain tenun Bali – dengan beras tetap barang ekspor terpenting. Kedatangan mineral merah tertua dan terpenting di dunia sebagai pewarna bibir maupun warna melukis ini masih penuh teka-teki, dengan itu gincu tidak lepas dari berbagai sejarah warna serta di warna Bali sendiri.

Mau tahu lebih lanjut lagi? Dengarkan panel kami ya dan dapatkan juga buku Warna Bali di Gurat Institute ya!

Referensi

Valen, L. M. van. (2005, November 17). The Matter of Chinese Painting, Case studies of 8th century murals. Retrieved from https://hdl.handle.net/1887/3730.                       

Yi, W. Chinese makeup for lips. Chinaculture.org Updated: 2009-06-18 https://www.chinadaily.com.cn/life/2009-06/18/content_11569665.htm

Hall, K. R. (2011) A History of Early Southeast Asia : Maritime Trade and Societal Development, 100–1500. United Kingdom: Rowman & Littlefield Publisher.

Ardika, I. W. “Hubungan Komunitas Tionghoa dan Bali: Perspektif Multikulturalisme”, p. 1-12 di Sulistyawati. Integrasi Budaya Tionghoa ke Dalam Budaya Bali dan Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Denpasar: Universitas Udayana, 2011

Sulistyawati, “Pengaruh Kebudayaan Tionghoa Terhadap Peradaban Kebudayaan Bali”, p. 13-42 di Sulistyawati. Integrasi Budaya Tionghoa ke Dalam Budaya Bali dan Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Denpasar: Universitas Udayana, 2011

Tang, S. Chinese Makeup History. 28 October 2021.                                                       https://www.globalizationpartners.com/2021/10/28/chinese-makeup-history/

Xi, C. The Woman restoring ancient Chinese Makeup: Inheritance and Development. Global Times. 17 October 2021. https://www.globaltimes.cn/page/202110/1236522.shtml

Silk Road Yunfan. Secrets of ancient Chinese beauties. Life of Guangzhou. 22 March 2021.

  • BACA artikel lain terkaitSINGARAJA LITERARY FESTIVAL 2024
Sains & Fiksi, Puncak Kelindan Fakta dan Imajinasi
Filsafat, Jalan Ninja Ide Hebat
Khasanah Rempah, Makanan dan Obat Bagi Raga

Tags: apresiasi sastragincuGurat InstituteSeni RupaSingaraja Literary FestivalSingaraja Literary Festival 2024warna alam
Previous Post

Khasanah Rempah, Makanan dan Obat Bagi Raga

Next Post

WARṆANAWARNA : Cerita Tentang Warna dan Kemungkinan Skema Teori Warna Bali

Savitri Sastrawan

Savitri Sastrawan

Suka menyebut dirinya seorang Bali nomaden dan pekerja lepas di seni dan bahasa. Ia meyakini seni dan bahasa merupakan metode dekonstruksi dan kolaborasi dalammengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin. Intinya, ingin menjadi orang interdisipliner yang bisa mengapresiasi segala hal dalam berkebudayaan.

Next Post
WARṆANAWARNA : Cerita Tentang Warna dan Kemungkinan Skema Teori Warna Bali

WARṆANAWARNA : Cerita Tentang Warna dan Kemungkinan Skema Teori Warna Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co