9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dewi Sri dan Spirit Kemerdekaan dalam Pameran Seni Rupa di Undiksha Singaraja

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
August 15, 2024
inUlas Rupa
Dewi Sri dan Spirit Kemerdekaan dalam Pameran Seni Rupa di Undiksha Singaraja

Lukisan Sri Devi karya Wayan Sudiarta

DI sebuah tembok, di ruang pameran itu, ada satu lukisan terpasang dengan begitu anggun, dengan gambar yang menarik perhatian. Lukisan itu berukuran 130 cm x 200 cm. Judulnya, “Sri Devi”.

Sri Devi, atau Dewi Sri, adalah dewi yang berhubungan dengan padi, dan secara luas berhubungan dengan dunia pertanian. Sehingga dari lukisan itu, pikiran jadi mengembara ke berbagai perasaan tentang dunia tani: Dewi Sri dengan citraan yang cantik, juga alih fungsi lahan, pestisida, gagal panen, harga gabah murah dan petani makin langka.

Kecantikan seorang dewi, dan keprihatinan yang bertubi-tubi, adalah paradoks dalam kehidupan kita kini.

Barangkali paradoks semacam itulah yang ingin ditampilkan dalam Pameran Seni Rupa yang dilakukan dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Rupa di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan perupa lainnya, di ruang pameran Galerry Paduraksa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha, yang dibuka 12 Agustus dan akan berakhir 30 Agustus 2024.

Pameran seni rupa di Undiksha Singaraja | Foto: tatkala.co/Son

Pameran dengan tema “First Action” itu dibuka Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd. dalam suasana yang hangat. Memasuki perayaan bulan kemerdekaan, kata Lasmawan, kegairahan itu terasa menyala juga di ruang kecil Galerry Paduraksa ini.

Pameran ini, lanjut Lasmawan, adalah satu gerakan di bulan Agustus yang dilakukan para civitas akademika dalam mengimplementasikan nilai-nilai patriotisme baru untuk bangsa ini.

“Kami percaya bahwa seluruh civitas akademik Prodi Seni Rupa dan seluruh jejaringnya di medan seni akan terus bersinergi mengimplementasikan nilai-nilai patriotisme baru untuk untuk Indonesia maju,” kata Lasmawan.

Lasmawan mengatakan, ia menyambut sangat baik dan penuh semangat pergelaran pameran seni rupa ysng diberi tema ”FIRST ACTION” ini.

“Karena dari tema yang ditetapkan tersirat kesan makna bahwa ini adalah langkah permulaan untuk memulai menempuh serangkain agenda agenda sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan besar di masa akan datang pada bidang seni rupa baik di ranah kependidikan maupun ranah kreatifitas penciptaan dan produksi karya seni rupa yang disemangati oleh jiwa entrepreneurship,“ ucap Lasmawan.

Pameran itu diisi oleh 39 peserta yang diantaranya adalah dosen dan alumni. I Wayan Sudiarta, Dewa Agung Mandala Utama, Dayu Sartika B, Putu Dudik Ariawan, Gede Sarantika, I Ketut Andi Palwika, I Nyoman Suta Kadik Purtama, I Wayan Juni Antara, I Made Kartiyoga, Dewa Made Johana, I Nyoman Arisana, Nyoman Wijaya, A. A Istri Ratih Aptiwidyari, I Kadek Septa Adi, Tri Akta Bagus Prasetya, I Putu Yoga Satyadhi Mahardika, dan Vincent Chandra.

Kemudian ada I Wayan Trisnayana, I Made Sutarjaya, Putra Wali Aco, I Nyoman (Poleng) Rediasa, Gusti Nyoman Widnyana, I Putu Suhartawan, Made Astangga Wahyu, I Made Santika (Omo), Hardiman, I Gusti Ngurah Sura Ardana, I Ketut Supir, I Ketut Sudita, I Nyoman Sila, Joning, Luh Suartini, I Made Jendra, Kadek Darma Negara, Satya Pradana, Gegeut Pangestu, dan I Made Satya Hariwirma turut serta memamerkan karyanya.

Nama-nama itu merupakan para seniman yang banyak melakukan pameran baik di Bali maupun di luar Bali. Salah satunya adalah seniman dan dosen I Wayan Sudiarta. Lukisan Sri Devi itu adalah karya Wayan Sudiarta.

Sudiarta dan lukisan Sri Devi | Foto: tatkala.co/Son

Sudiarta adalah dosen yang lahir di Peliatan, 23 April 1969. Sejak 1990 sampai sekarang masih aktif menjadi peserta pameran bersama di Bali dan luar Bali. Seperti di Museum Negeri NTB, di Kampus Undiksha dan beberapa hotel di kawasan Lovina Singaraja, di beberapa gallery dan museum seni di Ubud, gallery di Denpasar. Beberapa kali ia ikut pameran di arena Pesta Kesenian Bali di Denpasar.

Lukisan Sri Devi dibuatnya tahun sekarang, 2024.  Dengan teknik impasto. Lulusan ISI Denpasar itu hendak menyampaikan sesuatu melalui caranya menyapukan cat pasta tebal pada kanvas dengan menggunakan pisau palet. Teknik ini membentuk garis atau bidang yang lebih tebal. Teknik tersebut agaknya lebih ekspresif sebagaimana Vincent Van Gogh menciptakan cahaya begitu dalam, dan lingkaran yang terkesan bergerak pada lukisannya yang berjudul The Stary Night.

Tentu, pada goresannya yang tampak nyata pada lukisan Devi Sri milik Sudiarta itu, juga memiliki kesan kuat secara gambar dan karakter terutama pada garis dan pola. Pemilihan warna emas yang lebih dominan misalnya, sebagaimana padi menguning emas—padi di lukisannya juga tampak bergelombang, menari, dan menarik untuk didekati untuk dilihat. Juga warna lain pada aksesoris pakaian tubuh Dewi Sri, menjadikan lukisannya tampak realis jika ditinjau dari kejauhan, dan jika dekat, tak bisa diduga jika warna itu menggurat—menonjol selain nyata dipandang juga cenderung abstrak. Sangat terasa jika Sudiarta melukis dengan penuh ekspresi saat menarikan pisau paletnya di kanvas.

Mengapa Dewi Sri?

“Tentang Dewi Sri. Lebih kepada dewi kemakmuran, makanya di lukisan ini terdapat ikonik seperti padi yang menguning emas, atau dengan pertanian. Saya kira, kenapa saya melukis seperti ini sekarang, karena saya berharap, melalui lukisan orang kembali merasakan optimisme. Karena sumber-sumber kesedihan, sumber kekhawatiran terlalu banyak, baik di dunia nyata maupun di dunia maya semacam media sosial yang sekarang lebih banyak dikonsumsi,” jelas Sudiarta yang sekaligus menjadi koordinator dalam pameran itu.

Dalam hal lukisan, memang ia lebih banyak menggambar hal-hal tradisional. Pada lukisannya berjudul “Perselisihan Antar Saudara” tahun 2017 misalnya. Dengan tema yang sama “tradisional”, ia juga melukis menggunakan teknik impasto.

Lukisan karya Ketut Supir | Foto: tatkala.co/Son

Di pameran ini, tak hanya Sudiarta dengan teknik impasto dalam melukis, Hardiman dengan lukisannya berjudul “Jalak Bali” yang dibuatnya di sela-sela covid tahun 2020 itu juga menggunakan teknik yang sama yaitu impasto. Selebihnya saya tak tahu apakah ia menggunakan teknik yang lain sebab pada lukisannya tampak lebih menonjol pewarnaannya terutama pada garis bidang dan polanya, melebihi milik Sudiarta.

Menyusul “Kilin dan Kawannya” lukisan tahun 2020 milik I Ketut Supir juga menggunakan pisau palet dalam impasto, tentu dengan polesannya agak tipis dari Hardiman.

Tapi barangkali nilai apa yang hendak disampaikan oleh ketiga pelukis itu berbeda. Pada lukisan Sudiarta misalnya, setelah berbincang tak lama di pameran itu, ia menjelaskan sedikitnya bahwa teknik impasto yang ia gunakan memberikannya semacam spirit saat mengerjakannya, saat membuat simbol-simbol dalam lukisan. Karena ia memoleskan begitu penuh emosional atas apa yang hendak ia imajinasikan, diekspresikan.

Lukisan karya Hardiman | Foto: tatkala.co/Son

Dan barangkali, apa yang telah Sudiarta katakan bahwa lukisan Dewi Sri dilatarbelakangi juga oleh pikiran tentang bangsa ini yang sudah terlalu banyak diisi kecemasan, kebencian, kemunduran—yang disimbolkannya pada tikus atau jro ketut di samping Dewi Sri yang sedang memberi berkat.

Sehingga apalagi yang membuatnya ingin lebih bergairah selain memupuk percaya diri tentang hal-hal positif kepada diri sendiri dan tentunya orang-orang di sekitarnya. Untuk mengisi kemerdekaan dengan optimisme itu, barangkali juga tak hanya di bulan kemerdekaan—tetapi juga seterusnya selama manusia masih bergerak. Selama negeri ini merdeka. [T]

Editor: Adnyana Ole

Tulang, Tubuh, dan Puisi dalam Ruang-Waktu | Dari Pameran Seni Instalasi Sampi Duwe di Desa Tambakan
Sisa-Sisa yang Menjadi Rupa : Catatan Pameran Tunggal Sidzia Madvox di Warung Kota, Kota Mataram
Hardiman; Sekali Lagi, Jalak Bali
Tags: Pameran Seni RupaSeni RupaUndiksha
Previous Post

Mengenal “Body Massage” dan Manfaat untuk Kesehatan

Next Post

Menikmati Sensasi Baru Menu “Uraban Nyawan” atau “Lawar Lebah” di Desa Tambakan-Buleleng

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Menikmati Sensasi Baru Menu “Uraban Nyawan” atau “Lawar Lebah” di Desa Tambakan-Buleleng

Menikmati Sensasi Baru Menu “Uraban Nyawan” atau “Lawar Lebah” di Desa Tambakan-Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co