10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Aneka Rasa di Tanah Kaldera

I Gede Eka Putra AdnyanabyI Gede Eka Putra Adnyana
August 14, 2024
inEsai
Aneka Rasa di Tanah Kaldera

Pengembala sapi Songan tahun 1980 | Sumber foto Jro Laksamana

MUSIM terus berganti, mengantarkan hujan dan kemarau panjang meninggalkan catatan sejarah, kenangan, harapan, dan masa depan di tanah purba kaldera. Seekor kutilang kadang gemetar pada lembah kaldera, menyelipkan tubuhnya di sebuah lubang bukit, menghindar dari kabut dingin sasih karo dan sasih ketiga.

Ini lembah di tepi Danau Batur, di bawah Gunung Batur, di Kintamani, Bangli. Lembah ini paling dalam, di bumi tanpa laut. di perut bumi Kaldera. Bumi kaldera purba, hingga ketika membuat sastrawan besar Sutan Takdir Alisjahbana (STA) kesemsem dan bermukim di pinggiran danau. Menjadikan kaldera tempat kontemplasi, tempat wisata, seni, dan berkembangnya budaya. Ketika itu, antara tahun 1970-1980-an, STA, menjadi cikal bakal pariwisata di daerah ini, bermukim sembari membangun balai seni, perpustakaan, dan kotij, yang hingga kini masih tersisa.

Ketika itu, STA adalah ikon bagi kaldera, menjadi magnet wisata. Acap kali tempat ini menjadi arena festival, sastra, pertunjukkan seni, baik lokal maupun dunia. Tamu tamu undangan, sembari melepas penat, mereka menikmati literasi alam, festival, mencipta sastra, hingga sampai pada tempat kontemplasi bagi seniman, sastrawan, dan pariwisata dunia.

Lantas kini, waktu yang telah menyeret segalanya. Kerinduan dan dongeng-dongeng STA, sesungguhnya masih meninggalkan sejarah manis di sini. Namun, pariwisata kini telah mengubah paradigma STA. Tidak lagi pariwisata yang berbasis seni, berbasis sastra, berbasis budaya. Tapi ikon tempat ini kini berbasis dolar, berbasis rupiah, berselimut glamor.

Sastra seni, dan pariwisata ala STA, memang berbeda dari pariwisata berbasis dolar. Sastra identik dengan dunia sunyi, imajinasi, perenungan, dan tak terlalu nafsu pada dunia glamor. Sedang kini, dolar di sini telah runtuh, bak hujan yg memupuk rumput gaya milenial, gaya imaji yang jauh menembus dunia antah berantah.

Kini jejak STA di kaldera-Bali, hanya seolah mejadi cerita masa lalu. Pohon beringin di belakang balai seni menjadi saksi bisu sepanjang sejarah bahwa di sini pernah hidup sastrawan hebat, orang dahsyat, yang peran dan dedikasinya tak tertandingi dan tak tergantikan. Kini nama STA di sini, hanya papan nama yang sunyi di sudut jalan.

Zaman terus mengalir, pasca STA, memasuki tahun 2020-an, kaldera bak gadis beranjak dewasa. Kaldera sudah pandai bersolek, memoles diri, hingga banyak orang tertarik, ingin memiliki karena kemolekannya. Terlebih lagi, di zaman revolusi digital 4.0 menuju 5.0 ini, semuanya menjadi serba cepat. Berubah dari lugu, hedonis, memendam harapan dan membangkitkan sejuta peluang. Kaldera tak lagi sekadar soal batu rejeng, pasir, larva, atau gundukan bukit yang berdebu. Tanah kaldera bermetamorfose menjadi tempat yang sangat terbuka, menjadi harapan manusia dari segala penjuru. Yang berharap dan menanamkan benih-benih investasi.

Kaldera bukan semata menjadi tempat pembuang penat, tempat selfi, tempat penikmat libido, tempat bercumbu atau kencan, atau sekadar penghilang stres. Bukan saja tempat pencuci mata dan pencinta asmara, tetapi Kaldera  juga menjadi tempat suci memuja Dewi Danu, tempat para dewa bersemedi, tempat bersemainya pendidikan, tempat petani ikan membudidayakan “jarkapung”, para konglomerat, pelaku pariwisata, tempat healing, tempat berendam dengan air panas alami, dan tempat bagi manusia-manusia kreatif.

Di tanah kaldera mereka menghilangkan kegundahan, tatkala liburan mencari inspirasi sambil mimpi “basah”, tak saja bermain ilusi, menguatkan mimpi-mimpi, segala keluh kesah dilebur di tempat ini.

Tempat ini menjadi mahal, menjadi rebutan, menjadi incaran, menjadi target, dan berpengaruh kuat pada kehidupan setempat, menjadi denyut perekonomian warga setempat dan warga pendatang. Mereka adalah para pedagang, pebisnis, para Mas-Mas, emak-emak, investor, pedagang martabak, pedagang gorengan, mini market, pedagang batu rejeng, pengusaha galian, pengusaha bawang, pedagang bakso, pedagang mie ayam, mujair nyat-nyat, seniman, komunitas spiritual, pelaku wisata, orang-orang pencari nikmat baik ofline maupun online.

Kaldera menjadi tempat yang begitu nikmat bagi para pebisnis itu untuk membuat kesepakatan. Menjadi ranah bagi pelaku pariwisata untuk bercumbu dan bertukar invest dengan bahagia. Di kaldera bertemu arus suku lintas negara/benua, dari Eropa, Amerika, Australia, Jepang, dan Cina, merajut mimpi indah, bertualang keliling kaldera. Seakan tempat ini kini begitu nikmat dinikmati usai tidur lelap.

Di tengah aneka rasa itu, di tengah kenikmatan tanah kaldera, di tengah rejeki melimpah tanah kaldera, apa yang bisa diwariskan bagi generasi kaldera? Selain rasa segala hedonis, masihkah terbersit rasa “cemer”, rasa kontaminasi, dan rasa “carub”. Atau yang tersisa hanya rasa campah yang melimpah?

Adakah tersisa cerita “Datonta/kisah Ratu Pancering jagat”? Bahwa perjalanan hidup ini sarat godaan. Tentu ketika kalah oleh godaan, bersiaplah pada sebuah kutukan. Walau kutukan itu tidak secara eksplisit dan serta merta. Tentu di antara kita tak ingin menjadi manusia yang terkutuk karena terlalu “mabuk” pada kenikmatan. Terkutuk karena telah lupa pada esensi hidup. Lupa karena kenikmatan terlalu melimpah di tanah kaldera hingga “menggadaikan” hidup. Lupa karena tanah ini begitu subur untuk pemuas diri. Atau entah lupa karena apa lagi? [T]

BACA artikel lain tentang BATUR atau KINTAMANI atau artikel lain dari penulis I GEDE EKA PUTRA ADNYANA

Tradisi “Madunungan” di Pura Jati, Batur, dan Upaya Berulang-ulang Merawat Ingatan
Harapan atau Kecemasan? | Geliat Pariwisata di Wilayah Kaldera, Kintamani
Selamatkan Pendidikan Anak-Anak Desa Terpencil di Bangli
Tags: BaturDanau BaturGunung Baturkaldera kintamaniKintamaniSutan Takdir Alisyahbana
Previous Post

Tulang, Tubuh, dan Puisi dalam Ruang-Waktu | Dari Pameran Seni Instalasi Sampi Duwe di Desa Tambakan

Next Post

24 Perupa dalam Tema “Karma Wong Kawya” di Pameran Bali Megarupa 2024

I Gede Eka Putra Adnyana

I Gede Eka Putra Adnyana

Ceo_Kumunitas Tanpa Laut,Pengajar, Penulis, Pekerja freelance

Next Post
24 Perupa dalam Tema “Karma Wong Kawya” di Pameran Bali Megarupa 2024

24 Perupa dalam Tema "Karma Wong Kawya" di Pameran Bali Megarupa 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co