31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Transformasi Ebeg Banyumasan: Menari di Jagat Digital

Petrus Imam Prawoto JatibyPetrus Imam Prawoto Jati
July 25, 2024
inEsai
Transformasi Ebeg Banyumasan: Menari di Jagat Digital

Ebeg Banyumas di youtube | Foto: rekam gambar di youtube

EBEG Banyumasan adalah tarian tradisional dari Banyumas, Jawa Tengah, yang juga dikenal sebagai kuda lumping khas Banyumas. Berawal dari ritual keagamaan dan upacara adat, Ebeg melibatkan penari yang meniru gerakan para prajurit penunggang kuda yang gagah berani,  dengan menggunakan properti berupa kuda tiruan dari anyaman bambu.

Seiring waktu, Ebeg berkembang menjadi hiburan rakyat yang mencerminkan kehidupan masyarakat Banyumas, dengan elemen trance dan musik gamelan. Dari masa ke masa, Ebeg tetap hidup dalam masyarakat melalui pertunjukan langsung yang selalu mengundang kerumunan massa untuk menyaksikannya.

Ebeg Banyumasan menggabungkan beberapa elemen seni utama. Seni tari, di mana para penari menirukan gerakan para pajurit penunggang kuda, yang melambangkan sifat-sifat ksatria dan pemberani dengan gerakan yang indah. Dilengkapi dengan properti kuda dari anyaman bambu dan terliaht menrik karena dicat warna-warni . Para penari ini kemudian  sering kali masuk ke dalam keadaan trance, setelah melalui ritual khusus dari para dukun Ebeg, dan ini termasuk pertunjukkan yang paling ditunggu oleh  penonton.

 Diiringi musik gamelan yang dinamis, termasuk instrumen pokok seperti kendang, gong, dan saron, ditingkahi tembang-tembang Banyumasan yang khas dan kuat menciptakan suasana magis dan energik. Dari  segi kostum para penari Ebeg mengenakan kostum tradisional berwarna-warni dengan hiasan, menambah estetika visual pertunjukan. Keseluruhan elemen ini menciptakan pengalaman yang memukau bagi penonton.

Ebeg Banyumasan memiliki berbagai fungsi sosial dan budaya dalam masyarakat. Awalnya digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di Jawa, Ebeg menyampaikan nilai-nilai agama dan moral. Tarian ini juga menjadi simbol dukungan terhadap tokoh perjuangan seperti Pangeran Diponegoro dan menjadi bentuk solidaritas.

Dalam konteks ritual, Ebeg sering disertai sesajian dan atraksi trance atau kesurupan, yang dipercaya membawa berkah. Sebagai seni pertunjukan massal, biasanya Ebeg digelar di lapangan desa untuk menghibur masyarakat. Selain itu, Ebeg adalah identitas budaya Banyumas yang menggunakan bahasa Ngapak, mendidik melalui pesan moral, dan menjadi suatu ekspresi seni serta kreativitas lokal. Dengan demikian, Ebeg Banyumasan, adalah salah satu bentuk kesenian tradisional dari Banyumas yang memiliki peran sosial dan budaya yang penting pada masyarakat setempat.

Ebeg di Era Digital

Globalisasi menghadirkan ancaman dan peluang bagi kesenian tradisional, dan  Ebeg Banyumasan tak luput pula dari hal ini. Di satu sisi, globalisasi bisa mengikis identitas budaya lokal,  karena masyarakat terpapar budaya asing yang lebih dominan. Hal ini dapat mengurangi minat generasi muda terhadap tradisi seperti Ebeg.

Namun, globalisasi juga membuka peluang baru. Teknologi digital dan  media sosial memungkinkan pertunjukan Ebeg diakses lebih luas, ke tingkat nasional bahkan  ke panggung internasional, yang akan memperkuat kesadaran dan apresiasi global terhadap seni ini. Diketahui sekitar awal 2010-an, komunitas seni mulai memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan dan melestarikan Ebeg Banyumasan (National Geographic Indonesia, 2021) .

Video pertunjukan Ebeg diunggah ke YouTube dan Facebook, menarik perhatian lebih luas. Media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok memungkinkan komunitas Ebeg berbagi video pertunjukan, tutorial tari, dan diskusi budaya, menarik minat generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Banyak komunitas Ebeg yang aktif berbagi konten digital seperti video pertunjukan, tutorial tari, diskusi budaya, dan konten kreatif.

Melestarikan Ebeg Banyumasan tentu tidaklah mudah karena terdapat beberapa kendala. Pertama, generasi muda lebih tertarik pada budaya populer dan teknologi modern daripada tradisi lokal.

Kedua, pendanaan untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisional sering kali terbatas, baik dari pemerintah maupun swasta yang lebih banyak bersifat sponshorship. Ketiga, komersialisasi berlebihan bisa membuat Ebeg kehilangan esensinya saat dijadikan sekadar atraksi pariwisata.

 Keempat, kurangnya dokumentasi tentang literasi Ebeg membuat pengetahuan tentang Ebeg yang diwariskan secara lisan rentan hilang. Kelima, persaingan dengan hiburan modern membuat menarik penonton ke pertunjukan tradisional semakin sulit. Untuk mengatasi kendala ini, diperlukan strategi komprehensif seperti edukasi, dukungan finansial, dan pemanfaatan teknologi untuk dokumentasi dan promosi. Dengan cara ini, Ebeg Banyumasan bisa tetap hidup dan relevan di era modern.

Ebeg di Tangan Generasi Muda

Generasi muda memang memegang peran penting dalam melestarikan Ebeg Banyumasan di era digital. Mereka memanfaatkan media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk mengunggah video pertunjukan, tutorial tari, dan konten kreatif lainnya. Ini membantu memperkenalkan Ebeg kepada audiens yang lebih luas dan menarik minat generasi muda lainnya.

Selain itu, mereka bisa membentuk komunitas online yang menjadi tempat berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan hal ini tentu sangat penting untuk ebeg sebagai warisaan budya tak benda yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidian dan Kebudayaan (iNews, 2021)

Diharapkan edukasi dan kampanye digital juga menjadi fokus mereka, dengan membuat konten edukatif yang menjelaskan sejarah dan makna Ebeg serta mengadakan webinar dan diskusi online. Sangat dimungkikan generasi muda juga terlibat dalam kolaborasi dengan seniman dari berbagai bidang seperti musik dan tari modern, yang membantu memperkaya dan memperbarui pertunjukan Ebeg. Kreativitas mereka lebih lanjut juga bisa ditunjukkan dalam inovasi pertunjukan, seperti menggunakan teknologi augmented reality (AR) atau laser misalnya, untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.

Dengan berbagai inisiatif ini, generasi muda tidak hanya melestarikan Ebeg tetapi juga memastikan bahwa kesenian tradisional ini tetap hidup dan relevan di era digital. Melalui kontribusi mereka, Ebeg Banyumasan bisa terus berkembang dan diapresiasi oleh berbagai kalangan, termasuk generasi yang lebih muda.

Kini dengan merambah jagat digital melalui inovasi dan adaptasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa tradisi ini mampu bertransformasi, bertahan di tengah perubahan zaman, dan beradaptasi di era modern. Salam budaya. [T]

Jaranan di Tanah Borneo, “Kesurupan” dan Perpindahan Budaya
Permainan Tradisional dalam Parade Budaya HUT Kota Singaraja: Bagus, tapi Anu…
Pusparagam Kreativitas: Gemintang Adhiluhung, Semangat Unggul Seniman Kabupaten Badung di Pesta Kesenian Bali 2024

Tags: banyumasebeg banyumasjarananseni jarananseni jawa tengah
Previous Post

Jangan Lihat Sajak Angga Wijaya dari Sisi Dia Penyintas Skizofrenia! — Dari Peluncuran Buku “[Bukan] Anjing Malam”

Next Post

“Mumuland Up Close” di Rumah Tanjung Bungkak

Petrus Imam Prawoto Jati

Petrus Imam Prawoto Jati

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
“Mumuland Up Close” di Rumah Tanjung Bungkak

“Mumuland Up Close” di Rumah Tanjung Bungkak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co