1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa” [3]: Memilih Pemimpin Bali

Rsi SuwardanabyRsi Suwardana
June 23, 2024
inOpini
“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa” [1]: Kepemimpinan dan Joged Jaruh

KEMBALI lagi dengan lanjutan diskursus kepemimpinan di Bali. Pada artikel sebelumnya telah didedahkan mengapa rabies masih saja terus mewabah sejak tahun 2008, meski pucuk pimpinan provinsi Bali—yakni gubernur dan wakil gubernur—telah berganti.

Tulisan kali ini dan selanjutnya tidak akan mengupas permasalahan sosial secara spesifik serta mengaitkannya dengan karakter kepemimpinan yang ada. Giliran pembaca yang diharapkan memberikan opini pribadinya tentang kondisi kepemimpinan di Bali. Bercermin dari kasus rabies, secara personal saya sependapat dengan guru Sugi Lanus bahwa terjadi defisit karakter tegas dan visioner dari para pemimpin Bali dewasa ini (https://tatkala.co/2024/04/23/belajar-dari-penertiban-joged-era-belanda).

Bali Memilih Pemimpin

Masyarakat Bali memilih secara langsung pemimpinnya dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008 dan terus berlangsung hingga sekarang. I Wayan Koster telah menyelesaikan periode pertama kepemimpinannya (2018-2023) sebagai gubernur Bali, serta kemungkinan besar akan bertarung kembali pada Pilkada 2024.

Made Mangku Pastika adalah gubernur pertama yang terpilih sejak Pilkada digulirkan dan telah menjabat selama dua periode (2008-2018). Pada periode sebelumnya (2003-2008), I Dewa Made Beratha terpilih sebagai gubernur Bali berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan oleh perwakilan rakyat yakni DPRD Bali.

Jika kita mundur terus ke belakang, pemilihan para pemimpin administratif di pulau Bali adalah wewenang penguasa dari luar Bali. Entah jabatan pemimpin administratif itu adalah seorang gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah pusat pasca kemerdekaan Indonesia, atau seorang residen (residentie) saat era penjajahan Belanda, atau seorang dalem (raja) yang mendapat legitimasi dari penguasa Majapahit. Sebelum menjadi wilayah taklukan Majapahit, tampuk pimpinan di Bali dipegang oleh raja-raja yang berkuasa secara independen.

Sebagai bagian dari masyarakat Bali, tentu saya ingin agar mekanisme pemilihan pemimpin di Bali tetap melibatkan partisipasi masyarakat. Tidak ujug-ujug melalui penunjukan oleh presiden/menteri di Jakarta atau campur tangan penguasa kapital dari negeri antah berantah. Tidak juga kembali ke masa feodalisme ketika pemimpin ditentukan berdasarkan trah/dinasti dari raja yang sedang berkuasa. Pertanyaannya adalah, ketika kita memiliki wewenang untuk memilih pemimpin secara langsung, lalu mengapa “kita” (sekurang-kurangnya saya dan Sugi lanus) masih mengeluh tentang karakter pemimpin yang terpilih? Bukankah kita sendiri yang bertanggungjawab terhadap proses pemilihannya?

Urun rembuk demokrasi

Sistem demokrasi memungkinkan siapapun bisa memilih dan dipilih sebagai pemimpin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaksanan pilkada berdasarkan prinsip demokrasi sebenarnya adalah konsep baru yang diperkenalkan kepada masyarakat, utamanya pasca kejatuhan Orde Baru dan diberlakukannya prinsip otonomi daerah. Sebelumnya, masyarakat Bali tidak pernah memiliki kewenangan untuk memilih pemimpinnya secara langsung.

Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya, secara pribadi saya menganggap demokrasi adalah sistem politik yang paling logis untuk saat ini. Oleh karenanya, tanggungjawab pertama saya adalah untuk mempertahankan demokrasi tetap berjalan hingga nanti terdapat sistem politik yang lebih efektif.

Meskipun demikian, terdapat beberapa catatan untuk sistem demokrasi yang telah dijalankan, baik catatan praktikal maupun konseptual. Tak dapat dipungkiri bahwa demokrasi menimbulkan kebisingan serta meningkatkan risiko terjadinya perpecahan di masyarakat akibat perbedaan calon pemimpin yang hendak diusung. Masifnya penetrasi media sosial dalam kehidupan sehari-hari meningkatkan volume bising dan risiko gesekan di masyarakat. Ikut memantau proses demokrasi agar berlangsung dengan tertib adalah catatan praktikal yang menjadi kewajiban kedua dari saya.

Sistem demokrasi yang berlangsung di berbagai belahan dunia—termasuk Indonesia dan Bali—saat ini mencontoh sistem politik yang diterapkan oleh Athena dan banyak negara-kota zaman Yunani Kuno. Menyelami samudra pemikiran para filsuf Yunani kontemporer dapat menjadi catatan-catatan konseptual untuk terus menyempurnakan sistem demokrasi yang kita terapkan.

Plato, dalam bukunya yang berjudul Republic (saya membaca terjemahan Bahasa Inggris dari Collins Classic), menuliskan bahwa keadaan tanpa pengetahuan dan tidak mendapat informasi yang benar (uneducated and uninformed of the truth) adalah hambatan utama dalam sistem demokrasi. Siapapun bisa dipilih sebagai pemimpin dalam sistem demokrasi, termasuk individu dengan wawasan yang sempit akibat dari kurangnya pengetahuan dan input informasi tentang problematika sosial yang terjadi. Pola kepemimpinan dari individu minim pengetahuan dan informasi menjadi tidak efektif karena tiap-tiap keputusan yang diambilnya tidak memiliki arah serta tujuan yang pasti.

Dari sudut pandang yang lebih ekstrem, diskursus filsafat yang tertuang dalam Republic memperingatkan bahwa karakteristik masyarakat tanpa pengetahuan dan informasi akurat, tidak hanya menghambat sistem demokrasi, tetapi membunuh demokrasi itu sendiri dan menggantikannya dengan sistem tirani.

Hal itu terjadi karena rakyat akan dengan mudah dihasut untuk memilih pemimpin yang tidak bertanggungjawab, hanya karena pemimpin yang dimaksud berhasil menarik simpati rakyat. Sistem tirani muncul ketika pemimpin yang berwatak culas ini memanipulasi sentimen mayoritas dengan melabeli minoritas sebagai kelompok “liyan”. Selain itu, pemimpin ini akan berupaya untuk menyingkirkan individu atau kelompok yang dianggap mengancam kekuasaannya, serta cenderung mencegah masyarakat menjadi lebih terdidik dan tercerahkan demi mempertahankan hegemoni kekuasaannya.  

Arah demokrasi kita

Meskipun kondisi sosial-politik Bali saat ini memiliki kemungkinan yang kecil untuk jatuh ke dalam sistem tirani, namun penyelenggaraan serta upaya untuk terus menyempurnakan sistem demokrasi cenderung mengalami stagnansi, bahkan dekadensi.

Terbaru, pelarangan diskusi People’s Water Forum (PWF) akhir Mei kemarin menandakan bahwa kebebasan untuk bertukar pengetahuan mengalami regresi. Forum diskusi PWF itu bukan tentang komunisme, ajaran sampradaya, atau wisata halal. Tetapi tentang air (tirtha), elemen kunci yang menopang kehidupan manusia dan lingkungan hidup. Adakah berita PWF menjadi viral di media sosial? Tentu tidak, algoritma media sosial lebih mengutamakan rangkaian pernikahan penyanyi wanita asal Bali dengan rekan laki-laki sesama profesi yang kebetulan tidak berdarah Bali.

Adakah tokoh politik yang digadang-gadang mengikuti pertarungan pemilihan gubernur 2024 berkomentar tentang insiden ini? Belum saya dengar atau baca informasinya. Bahkan penjabat sementara (PJ) gubernur pun hanya mampu berkomentar normatif terhadap kejadian pelarangan diskusi PWF. Dimana letak ketegasannya wahai bapak-bapak pemimpin kami? Di larung ke laut, mungkin. Atau menyusut bersama keringnya saluran irigasi untuk subak serta debit air danau Buyan dan Tamblingan.

Inikah tujuan demokrasi yang sesuai kehendak kita? Pesta lima tahunan untuk menggilir tampuk kekuasaan semata. Tanpa adanya evaluasi karakter pemimpin yang terpilih, atau fokus kebijakan dan program kerja yang akan diambil. Sedangkan kompleksitas permasalahan tentang pariwisata, sosial budaya, ekonomi, transportasi, lingkungan hidup, kesehatan, serta aspek-aspek lainnya terus menjejali pulau yang semakin penuh sesak ini. [T]

  • *Sangkalan (disclaimer): Artikel tentang kepemimpinan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu pada pilkada gubernur tahun ini. Sebagai catatan, pilkada 2008 saya tidak memiliki hak pilih karena belum cukup umur. Saya memilih Made Mangku Pastika pada pilkada 2013. Sedangkan tahun 2018 saya tidak menggunakan hak pilih karena menilai calon yang bersaing bukanlah kandidat yang mewakili aspirasi saya. Adapun pilkada 2024 ini saya juga tidak akan menggunakan hak pilih karena masih melanjutkan studi doktoral di luar negeri.  
“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa” [1]: Kepemimpinan dan Joged Jaruh
“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa” [2]: Rabies yang Tak Kunjung Hilang
“Bali Sing Ngelah Mémé Bapa”[4]: Pemimpin dan Kaum Intelektual
Tags: kepemimpinanpemimpin baliPilkada Bali
Previous Post

Tembakan Teatrikal dan Musik yang Beda dari “Raja Buduh” – Catatan Baleganjur Duta Jembrana di PKB 2024

Next Post

Arja “Candradewi” Kokar Bali, Arja Remaja yang Sungguh Dewasa

Rsi Suwardana

Rsi Suwardana

Lulus sebagai dokter umum tahun 2018, memiliki ketertarikan dalam bidang mikrobiologi

Next Post
Arja “Candradewi” Kokar Bali, Arja Remaja yang Sungguh Dewasa

Arja “Candradewi” Kokar Bali, Arja Remaja yang Sungguh Dewasa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co