10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sholawat Badar Diciptakan di Bali?: Sebuah Analisis Pinggiran

Abdul Karim AbrahambyAbdul Karim Abraham
June 9, 2024
inEsai
Sholawat Badar Diciptakan di Bali?: Sebuah Analisis Pinggiran

KH Ali Mansur

KIAI Ali Manshur, sang pencipta Sholawat Badar—yang terkenal itu—pernah menetap di Singaraja pada tahun 1954-1956. Di antara tahun itu beliau aktif berdakwah memperkenalkan NU ke masyarakat, ke kampung-kampung, dan ke majelis-majelis.

Belakangan, ada kesaksian dari salah satu sesepuh yang pernah mengikuti pengajian Kiai Ali Mansur di tahun-tahun itu, ia pernah mendengar bait Sholawat Badar yang dilantunkan langsung oleh Kiai Ali di tengah-tengah pengajian.

Sementara dari sejarah “resmi”, Sholawat Badar digubah pada tahun 1960 ketika beliau menetap di Banyuwangi. Lalu, dengan kesaksian itu apakah sholawat yang mendunia itu ditulis di Bali? Berikut kira-kira analisis pinggiran, yang masih diperbincangkan di warung kopi.

Pertama, pindahnya Kiai Ali Mansur ke Bali pada tahun 1954 tidak lepas dari status pegawai negeri di Departemen Agama. Bali yang saat itu masih menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil, oleh PBNU Kiai Ali Mansur ditunjuk menjadi Ketua Konsul NU (sekarang setingkat PWNU) yang berkududukan di Ibukota Provinsi, yakni di Singaraja.

Tentu bagi Kiai Ali, tidak mudah memperkenalkan NU, apalagi mengajak untuk memilih dan memenangkan NU sebagai Partai Politik yang akan berkontestasi pada Pemilu pertama tahun 1955. Di Bali, untuk kalangan muslim, Masyumi lebih dulu dikenal ketimbang NU yang baru bertransformasi menjadi partai.

Kedua, untuk memopulerkan NU, pada tahun 1954, Rais Aam PBNU KH. Abdul Wahab Chasbullah turun langsung ke Singaraja meyakinkan dan mengajak tokoh sentral umat Islam setempat, seperti KH. Ali Murtadho untuk ikut terlibat dalam membesarkan NU secara organisasi.

Kedatangan Kiai Wahab ke Bali ini disaksikan langsung oleh Guru Affandi, salah satu santri KH. Hasyim Asyari yang berasal dari Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Wawancara dengan Guru Affandi ini kemudian ditulis oleh I Wayan Suardika, mahasiswa Udayana, dalam skripsinya yang berjudul “Sejarah dan Perkembangan NU di Bali” pada tahun 1987.

Pasca kehadiran Kiai Wahab ke Buleleng ini, tak lama berselang turun SK PBNU Nomer 5989/tnf/V/’54 tertanggal 15 Mei 1954 tentang berdirinya NU “Tjabang Singaradja” dengan ditetapkan KH. Ali Murtadho sebagai Rois Syuriah dan R.H Moh Kamil sebagai Ketua Tanfidziah. Dua nama ini juga sesuai dengan catatan pribadi Kiai Ali Mansur dalam Buku Biografi Sang Pencipta Sholawat Badar yang ditulis Saiful Islam (Hal. 44).

Ketiga, sulitnya berkampanye mengenalkan partai yang berbasis agama di Bali yang mayoritas non muslim menjadi tantangan tersendiri bagi Kiai Ali Mansur. Belum lagi saat itu ada dua kekuatan partai yang dominan di Bali, yakni PNI dan PKI yang dikenal dengan basis massa militan dan agresif. Kondisi tersebut memaksa Kiai Ali Mansur datang ke desa-desa untuk berdakwah dan memperkenalkan NU.

Di sinilah, menurut kesaksian salah satu sesepuh bernama Muhammad Zaidi yang saya temui di Desa Pengastulan, Buleleng, pada tahun 2021. Pada saat meranjak remaja Zaidi mengaku pernah mendengar Kiai Ali Mansur, di tengah-tengah pengajian, membacakan sholawat yang belakangan baru diketahui bahwa itu adalah Sholawat Badar. Di Pengastulan, Kiai Ali Mansur sangat populer di kalangan para sepuh, beliau dikenal sebagai “Ustadz Ali, Ketua NU”.

Keempat, melihat kondisi umat Islam yang minoritas di Bali, bisa jadi semangat Sholawat Badar ini merujuk pada para sahabat dalam peperangan badar yang masih sedikit, tapi mampu mengalahkan musuh dengan jumlah besar.

Memenangkan NU pada Pemilu 1955 di Bali merupakan bagian dari perjuangan agama untuk keterwakilan Islam di parlemen di tingkat lokal, maupun di pusat. Dan ini tidak mudah menyosialisasikan NU dengan SDM yang sangat terbatas.

Kelima, selain pengajian dan sholawatan yang digencarkan oleh Kiai Ali Mansur, Partai Nahdlatul Ulama untuk dapil Sunda Kecil yang saat itu meliputi Bali, NTB, danNTT, menarik sejumlah tokoh di berbagai daerah.

Belakangan ditemukan dokumen daftar calon anggota konstituante dapil Sunda Kecil sebanyak 17 nama, 6 diantanya dari Bali: Nomer urut 1 R.M Ali Mansur (Singaraja), nomer 3 R.H Moh. Kamil (Singaraja), nomer 5 S. Ali Bafaqih (Negara), nomer 6 Asmuni (Denpasar), nomer 7 Saifuddin (Negara), dan nomer 16 R Hasim Wijokusumo (Singaraja). Dari hasil Pemilu itu, Kiai Ali Mansur terpilih menjadi anggota Konstituante.

Keenam, penugasan Kiai Ali Mansur ke daerah minoritas Islam, menurut catatan Saiful Islam, merupakan perintah langsung dari Kiai Wahid Hasyim. Sebelum ke Bali pada 1954, Kiai Ali Mansur ditugaskan di Sumbawa pada tahun 1952. Tentu ini bukan hanya sekadar peritah kedinasan kementrian agama saat itu, tapi misi untuk membangkitkan semangat Islam.

Sehingga, spekulasi yang mengatakan Sholawat Badar ini terinpirasi dari pengalamannya selama berada di kantong minoritas muslim menjadi masuk akal. Terlebih, menjelang “pertarungan” ideologi negara yang sedang mencari bentuk melalui kontestasi Pemilu 1955.

Ketujuh, kehadiran putra Kiai Ali Mansur, Kiai Siddiq ke Buleleng pada Ahad (16 Juli 2023) memberikan kesan tersendiri bagi para kader NU di Bali. Selain “mengijazahkan” Sholawat Badar kepada yang hadir, beliau juga menyampaikan di hadapan jamaah tentang “kesohehan” kesaksian sesepuh Buleleng yang mengaku pernah mendengar bait syiir Sholawat Badar pada tahun 1955.

Terkait dengan itu, secara pribadi saya kembali menanyakan kepada Kiai Siddiq sebelum beliau kembali ke Jawa, dan beliau menjawab begini: “Sohih, itu sohih, karena Sholawat Badar itu bagian dari rahasia abah, saya tidak berani menyangkal, bisa jadi sudah ditulis di sini, baru disempurnakan di Banyuwangi tahun enam puluh.”

Terlepas di mana pun ditulis, Sholawat Badar merupakan hasil karya asli Ulama NU yang mendunia. Sebagai Kader NU Bali, tentu saja saya memiliki kesan dan kebanggaan tersendiri, di mana Kiai Ali Mansur yang melegenda itu, pernah menjadi motor penggerak NU di Bali, dan saatnya kini kita yang terus melanjutkan. Wallahuaalam.[T]

Kisah Mualafnya Tujuh KK di Desa Kutuh Bangli
Mengenal H.M. Said Budairy dan Napak Tilasnya di Buleleng-Bali
Mengaku Dekat Gus Dur, Tapi Menjauhi Pemikirannya
Satu Abad NU: Kurangi Seremoni, Perbanyak Aksi
Tags: KH Ali MansurNahdlatul UlamaNUSholawat Badar
Previous Post

Membincang Etika Komunikasi

Next Post

Puisi-puisi Robbyan Abel Ramdhon | Menunggu Maria

Abdul Karim Abraham

Abdul Karim Abraham

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Buleleng

Next Post
Puisi-puisi Robbyan Abel Ramdhon | Menunggu Maria

Puisi-puisi Robbyan Abel Ramdhon | Menunggu Maria

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co