Mengenal apa itu Tarot dan Interpretasinya
“Wah, kamu bisa baca tarot ya? Bisa meramal masa depan dong?!.
Coba baca, siapa nama jodohku dan dimana kita akan bertemu?.
Baca dong kapan hujannya berhenti, biar gak banjir mulu nih!.”
Begitulah kurang lebih belenggu pertanyaan yang hampir setiap hari saya terima sebagai reader tarot. Tidak sedikit yang keliru, beranggapan bahwa tarot adalah sekumpulan kartu yang dijadikan sebagai media untuk meramal masa depan seseorang, dan tidak jarang dihubungkan dengan hal magis, gaib, bahkan dianggap musyrik dan menggandakan Tuhan.
Tentu saya bukan peramal yang bisa meramal nasib seseorang, bukan indigo yang bisa menebak siapa nama jodoh seseorang yang dimana saya pun ragu apakah seorang indigo bisa melakukan penerawangan tersebut atau tidak. Saya juga bukan Mbak Rara yang bisa menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika Lombok.
Tidak bisa dipungkiri bahwa persepsi tentang tarot seperti itu akan selalu ada, dan tidak bisa memaksakan agar satu pandangan dengan tarot reader (pembaca kartu tarot). Apalagi, jika dikaitkan dengan agama. Sebenarnya apa sih tarot itu? apakah tarot bisa disebut ramalan, atau mungkin sama dengan ramalan?, dan bagaimana cara kerjanya?
Di artikel kali ini, saya akan mengajak kalian berkelana untuk mengenal apa itu tarot. Meskipun sudah di zaman yang serba modern ini, realitanya masih banyak yang percaya mengenai kartu tarot. Bahkan, tidak sedikit generasi muda yang mengikuti sesi tarot reading dan percaya bahwa kartu tarot dapat membantu mereka merasa lebih lega dan bisa berdamai dengan situasi sulit yang sedang dialami, serta menyingkirkan segala energi negatif yang membelenggunya.
Tarot adalah sekumpulan kartu yang terdiri dari 78 kartu, yang dimana masing-masing kartu memiliki gambar dengan makna serta interpretasi yang berbeda-beda. 22 kartu pertama disebut Major Arcana Tarot, dan 56 kartu lainnya disebut Minor Arcana Tarot yang dibagi menjadi empat bagian yaitu wands, cups, swords, dan pentacles, yang menjadi simbol dari elemen api, air, udara, dan tanah. Major Arcana bisa dikatakan sebagai pemandu yang memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang.
Sedangkan Minor Arcana, berfokus pada tindakan atau keputusan sehari-hari yang dihadapi. Ketika seseorang melakukan reading tarot, reader tarot akan mengocok dan memilih beberapa kartu. Pada proses pembacaan yang sederhana, reader tarot atau pembaca akan memilih tiga kartu sesuai topik yang ingin ditanyakan (contoh karir) untuk menganalisa terlebih dahulu apa yang pernah terjadi di masa lalu, yang terjadi di masa kini, dan potensi yang bisa saja terjadi di masa depan.
Masing-masing kartu tarot memiliki gambar dengan makna dan interpretasi yang berbeda-beda di setiap bacaannya. Misalkan jika ada 3 orang yang sedang membaca tarot dan sama-sama mendapatkan 1 kartu dengan gambar yang sama, bukan berarti makna atau interpretasi yang didapat dari kartu tersebut sama dengan ketiga orang yang sedang membaca tarot. Hal itu dipengaruhi oleh topik atau fokus utama yang ingin dicari tahu oleh seseorang, dan yang penting adalah intuisi dan energi yang ditangkap oleh tarot reader.
Singkatnya, “tarot adalah seni mengenal kehidupan.” Meskipun tidak 100% akurat, tetapi tidak sedikit orang merasa bahwa tarot reading dapat membantu mereka untuk lebih open minded, bisa lebih mawas diri, dan mengidentifikasi solusi untuk masalah yang sekiranya sedang dihadapi. Dalam pandangan psikologi, metode tarot reading sekilas mirip dengan beberapa tes psikologis, seperti tes rorschach (dilakukan dengan memberikan satu set gambar bercak tinta pada client/pasien)dan tes apersepsi tematik (menunjukkan gambar absurd yang menggambarkan berbagai skenario manusia).
Tentunya keberadaan tarot tidak bermaksud untuk menggantikan pendapat atau nasihat bidang profesional seperti psikolog, praktisi hukum, ahli spiritual, dan sebagainya. Bacaan kartu tarot diambil berdasarkan interpretasi dan tidak boleh dianggap absolut.
Tarot dengan Ramalan
Jika dilihat dari sisi historis, kartu tarot berasal dari permainan kartu yang disebut Tarocchi pada abad ke-15 oleh keluarga seorang adipati dari Milan, yang hanya dijadikan sebagai kartu permainan dan bukan sebagai media untuk meramal nasib seseorang. Hingga degradasi perkembangan zaman, tarot menjadi permainan kartu populer di berbagai negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Austria, dan Swiss. Tidak jarang masih dianggap sebagai media ramalan nasib, sebagai alat bantu praktisi spiritual, atau media mawas diri melalui pendekatan intuisi.
Untuk saat ini, set tarot Rider-Waite-Smith masih menjadi kartu populer yang banyak digunakan oleh tarot reader. Perbedaan mendasar antara tarot dan ramalan adalah dalam pendekatannya terhadap waktu. Tarot lebih fokus pada pemahaman situasi saat ini dan memberikan pandangan tentang berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan, berdasarkan pada arah yang diambil oleh seseorang dalam kehidupannya. Ini bukan meramalkan masa depan secara langsung, tetapi lebih kepada memberikan wawasan yang dapat membantu seseorang membuat keputusan yang lebih baik.
Di sisi lain, ramalan cenderung memberikan prediksi langsung tentang apa yang akan terjadi di masa depan tanpa banyak pemahaman tentang konteks atau faktor yang terlibat. Ini seringkali lebih berfokus pada hasil konkret, tanpa memberikan banyak ruang untuk interpretasi atau pertimbangan tentang peran individu dalam menciptakan masa depan mereka sendiri.
Cara kerja Tarot
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, “bagaimana kartu tarot bekerja?.” Cara kerja tarot melibatkan beberapa tahap. Pertama-tama, pembaca tarot akan meminta klien untuk fokus pada pertanyaan atau situasi tertentu yang ingin mereka jelajahi. Kemudian, kartu-kartu akan diambil atau disusun dalam pola tertentu, yang kemudian akan diinterpretasikan oleh pembaca.
Interpretasi ini tidak hanya bergantung pada arti literal dari setiap kartu, tetapi juga pada hubungannya dengan kartu lain dalam penarikan, posisi mereka dalam pola, dan intuisi pembaca. Ini memungkinkan proses tarot menjadi lebih personal dan reflektif, karena memberikan ruang bagi klien untuk merenungkan situasi mereka sendiri dan bagaimana mereka ingin bergerak maju.
Dengan demikian, tarot dapat dilihat sebagai media mawas diri yang kuat, yang membantu seseorang untuk mengeksplorasi diri mereka sendiri dan membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup mereka. Meskipun sering dikaitkan dengan ramalan, pendekatan ini lebih tentang refleksi dan pengembangan pribadi daripada prediksi masa depan yang tepat. Jadi kesimpulannya adalah, tarot bukan ramalan yang memberi tahu apa yang akan terjadi. Namun gambaran kehidupan yang bisa dijadikan sebagai sebuah pertimbangan dalam mengambil setiap keputusan. [T]