BERTAJUK “Harmoni dalam Sastra Berbalut Historia Kita,” Gelora Sastra Nusantara Tahun 2024 dilaksanakan dengan megah di Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha pada Selasa, 5 Maret 2024. Pelaksanaan tahun ini kian spesial karena mengundang berbagai komunitas teater di Bali, khususnya Singaraja sebagai eksistensi acara tahunan tersebut.
Bergerak dari lingkup kecil untuk membangkitkan teater di Bali, UKM Teater Kampus Seribu Jendela, Universitas Pendidikan Ganesha memberi ruang kreasi kepada generasi muda melalui lomba musikalisasi puisi dan pertunjukan teater. Perlu diberi apresiasi, dua setengah bulan telah dihabiskan untuk menyiapkan acara ini hingga memperoleh atensi dari berbagai pihak. Mereka juga berhasil memberikan ruang pentas kepada Teater Barak, Teater Sepit Tiying, Teater Kontras, Teater Galang Kangin, Komunitas Padma Smarak, Teater Antariksa, Teater Kemuning, Teater Mandala, Teater Bulan Dwisma, Taksu Waringin MP, Gema Teknika, Tumband, Imajinasi Buntu, Simfonia, SMA Negeri 1 Kuta Selatan, SMK Negeri 3 Negara, dan SMA Negeri 4 Singaraja.
Bahkan tak disangka lebih dari 200 orang menghadiri dengan sorak sorai dan antusias untuk menonton pementasan komunitas teater ternama di Singaraja.
“Bukan perihal yang mudah untuk berada pada titik ini, kami mengalami banyak rintangan dan hambatan bahkan hampir berhenti di tengah jalan. Namun semangat dari panitia, pengurus, dan pembina UKM Teater Kampus Seribu Jendela membuat acara ini terus berlanjut hingga ditutup dengan bangga. Semoga bergelora di tahun-tahun berikutnya,” ucap wakil ketua 1 UKM Teater Kampus Seribu Jendela.
Wanita Mayaloka” oleh Teater Kampus Seribu Jendela
Peteng” oleh Teater Sepit Tiying
“Acaranya keren, semoga UKM Teater Kampus Seribu Jendela bisa menghadirkan acara ini setiap tahunnya dan dengan jangkauan semakin luas sebagai wadah untuk merangkul para calon seniman, budayawan, dan sastrawan muda khususnya di Bali Utara,” ucap Agung Surya dari Teater Sepit Tiying STAHN Mpu Kuturan yang juga pentas dengan judul “Peteng”.
Mereka juga merasa bahwa pementasan ini adalah sesuatu yang sangat berarti. “Ketika kami mendapatkan kesempatan untuk turut serta menjadi bagian dalam acara ini, kami merasa tersanjung dan bersemangat dengan undangan yang diberikan.
Bahkan dari kegiatan ini kami belajar hal baru dan bisa merasakan ada di lingkungan yang sama dengan kita,” lanjutnya.
Kini, Gelora Sastra Nusantara bukan hanya wadah perlombaan tapi ruang bagi para pecinta seni teater dan penghubung antar pegiat teater yang ada di wilayah Bali Utara. [T]