KAMIS, 21 Februari 2024, saya bermalam di kota pekalongan, salah satu kota di Jawa Tengah. Mendengar kata Pekalongan, orang pasti mengingat batik. Ya, karena Pekalongan memang sangat identik dengan Batik.
Petang hari tiba, saya sudah sampai di pusat Kota Pekalongan. Tampak di alun-alun kota termuat bacaan “Pekalongan City of Batik”.
Di kota itu kemudian saya menikmati malam dan mencari makanan sebelum kembali beristirahat. Pagi hari saya dan rombongan menuju ke Museum Batik Pekalongan.
Museum itu berdiri di komplek Taman Hiburan Rakyat yang merupakan bekas gedung kolonial Belanda yang berdirinya diperkirakan sekitar tahun 1900-1920.
Museum itu berjarak hanya lima menit dari tempat di mana kami menginap. Tiket masuk museum Rp.15.000, per orang. Salah seorang staff museum menemani kami dan menjelaskan bagaimana perjalanan Museum Batik Kota Pekalongan ini.
Koleksi batik di museum ini setiap minggunya berganti. Ada ribuan koleksi yang dimiliki di museum batik yang sudah di akui oleh UNESCO ini.
Selain koleksi batik pekalongan, batik khas Solo, Yogyakarta dan beberapa corak batik Cirebon, sampai Tuban Jawa Timur juga ada di jajaran koleksi museum.
Yang menarik perhatian saya adalah saat berkunjung banyak sekali anak-anak sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA/K berkunjung.
Menurut staff museum, sekolah-sekolah di kota pekalongan wajib mengajarkan muatan lokal sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing dan hatus ke luar sekolah.
Mengingat Pekalongan adalah kota kreatif dengan warisan batik yang mendunia, rata-rata sekolah datang ke sini untuk mengetahui, belajar dan workshop tentang batik.
Saya jadi teringat Bali. Jika setiap sekolah di Bali aktif menggali, mengetahui bahkan membuat jadwal kunjungan untuk pembelajaran rutin per minggu seperti ini, misalnya ke museum purbakala di Bali, mungkin saja museum itu tak termuseumkan selamanya.
Sepanjang kota ini saya bertemu dengan banyak pembatik, hidup mereka tidak jauh-jauh dari itu. Ini menimbulkan pertanyaan bagi saya. Di Pekalongan itu batik, lalu di Bali, apa yang sebenarnya menjadi inti? [T]