DI depan ada sofa, lengkap dengan bantalnya. Di belakang, pada latar yang kosong, terpasang TV yang terkesan lawas, lalu di sebelahnya terdapat sofa, semacam sofa teras, di mana biasanya suami-istri duduk berdua di sofa itu pada pagi hari yang cerah atau pada senja yang temaram.
Itulah gambaran awal dari video musik “Sing Kuat” dengan bintang utama penyanyinya sendiri, Lebri Partami. Benda-benda yang ada dalam video itu menggambarkan romantisme, atau kesunyian. Padahal, sesungguhnya, lagu “Sing Kuat” dalam video musik itu bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga.
Pilihan benda-benda sunyi nan romantis itu, dalam sebuah ruang yang lapang dan putih, bahkan terkesan cerah, tentu saja mengundang ketertarikan sekaligus pertanyaan. Apa yang terjadi dalam ruang itu?
Inilah gambaran kekerasan yang sunyi, nyaris tak terlihat. Nyaris tak ada yang peduli.
Di antara benda-benda yang statis itu, seorang perempuan berdiri di latar depan. Di latar belakang seorang lelaki bertato berjalan sembari meneguk minuman.
Penonton dengan mudah bisa menebak apa yang hendak dikatakan video itu, namun penonton akan tetap takjub memandangnya dari awal sampai akhir–bagaimana gambaran rumah tangga yang romantis digambarkan secara minimalis, lalu terjadi ketegangan kemudian yang digambarkan dengan potongan-potongan gambar yang menarik.
Yang tentu menarik perhatian adalah wajah cantik Lebri, perempuan di sofa dan latar depan itu, yang tetap tampak cantik meski ekspresinya sedih dan wajah dihias luka lebam. Apalagi tembang dan lirik lagunya terdengar sangat pas dengan gambar-gambar benda yang statis, dan gerak dan ekspresi Lebri yang mengesankan:
Dingehang je munyin tiang, Bli
Sing kuat, jujur, sing kuat
Sebet hati ini
Bli, sing peduli
Tuah nyalanang keneh pedidi
Video musik “Sing Kuat” dibuat setelah dua bulan sebelumnya Lebri merilis lagu “Sing Kuat” itu melalui sejumlah platform musik digital.
Meskipun lagunya emosional, justru Lebri mengaku saat suting menghadapi lawan main malah lebih banyak tertawa.
Lebri mengatakan, video musik ini adalah paling singkat penggarapannya, hanya sekira dua jam suting.
“Yang susah itu adalah ekspresi bersama lawan main, Pak Dek Unggit Desti, karena ternyata ia sangat susah untuk emosi, jadinya saat suting malah lebih banyak tertawa. Padahal tuntutan lagunya banyak emosi, suasana keras, juga kesedihan. Itu saja yang rasanya susah, pas adegan berantem,” jelas Lebri kepada mybalimusic.com.
Video musik “Sing Kuat” mewakili jeritan hati perempuan yang kerap mengalami kekerasan dalam menjalani hubungan bersama pasangan.
Sepanjang 2023 lalu tercatat lebih dari 1.900 kasus kekerasan terhadap perempuan, dan itu baru yang tercatat saja.
Melalui video “Sing Kuat”, Lebri berharap semua orang memahami bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan lebih banyak efek negatif.
Video musik “Sing Kuat” Lebri Partami Lagu “Sing Kuat” yang diciptakan Natha Swara bercerita tentang toxic relationship, atau hubungan sepasang kekasih yang bukan lagi saling mengasihi, tetapi malah berujung pada kekerasan hingga menjadi, toxic, racun.
Untuk menghidupkan visualisasi lirik lagu itulah, Lebri bersedia dipermak habis-habisan saat suting video musik yang ditangani Andy Duarsa.
“Ketika rekaman ini kelar akhir tahun lalu dan dilanjutkan pembuatan video klip, saya ingin karya ini bisa cepat dirilis. Saya yakin banyak yang punya rasa seperti di dalam lagu ini, hanya susah mengungkapkannya dan susah menentukan pilihan,” tambah Lebri.
Lebri mengaku sangat suka dengan lagu ciptaan Natha Swara yang juga mendampinginya sebagai pengarah vokal. Untuk penggarapan musik yang dikerjakan Dek Artha juga terbilang cepat. Jadilah “Sing Kuat” yang diproduksi di bawah bendera Ganghan Record bisa dinikmati publik secara luas baik dalam bentuk audio maupun video musik.
Lebri Partami dikenal luas penggemar lagu pop Bali saat duet bersama Jun Bintang di lagu “Sayang” yang dirilis awal 2017. Duet bersama Jun berlanjut di lagu “Jodoh” dan “Kangen”.
Di tahun 2021 ia juga sempat mendukung dua lagu Di Ubud Band, “Emosi” dan “Alkohol Berbicara”. Selain rekaman duet, Lebri mengawalinya merilis rekaman sendiri seperti “Tresna Terlarang” (Juni 2017), “Sadar” (Desember 2017), “Tresna Emosi” (Juli 2018), “Nyaman” (Desember 2019).
Hebatnya, dalam sebulan, September 2023, Lebri merilis tiga rekaman sekaligus. Diawali “Sabar Malu”, disusul “Tulus” duet dengan Jun Bintang, dan juga bergabung dengan Tika Pagraky untuk duo Dewi Bali di lagu perdana “Sumpah Mati”. [T]
Sumber: mybalimusic.com
Penulis: Made Adnyana
Editor: Adnyana Ole