8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Tentang Pak Mad, Nelayan Ikan Hias dari Desa Pemuteran, Buleleng, Bali

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
February 20, 2024
inKhas
Cerita Tentang Pak Mad, Nelayan Ikan Hias dari Desa Pemuteran, Buleleng, Bali

Pak Mad dan ikan hias hasil tangkapannya | Foto: Yudi Setiawan

MESKIPUN Marlin, ayah Nemo, selalu memperingatkan Nemo tentang betapa bahayanya lautan lepas, namun ia tetap mempunyai keinginan untuk melawan perintah ayahnya itu. Meskipun siripnya tumbuh besar sebelah, ia nekat menjelajahi lautan lepas. Namun, naas, ketika sedang bermain di atas terumbu karang, ia terperangkap jaring nelayan.

Setelah anaknya tertangkap jaring nelayan di Great Barrier Reef dan dibawa ke Sydney, Marlin—seekor ikan clownfish pemalu, bersama temannya, Dory, bertekad menempuh perjalanan panjang penuh bahaya untuk menemukan anaknya kembali.

Tapi tulisan ini bukan tentang film animasi keluarga berjudul Finding Nemo yang dirilis oleh Pixar Animation Studios pada 30 Mei tahun 2003, itu. Ini cerita tentang lelaki paruh baya, Pak Mad, yang setiap hari harus menyelam mencari ikan-ikan hias demi memenuhi kebutuhan keluarganya.  

Membayangkan Pak Mad di bawah laut, kita bisa membayangkan ia seperti Marlin dalam film Finding Nemo. Juga bias dibayangkan betapa pemandangan di bawah laut begitu indah dengan ikan hias warna-warni yang juga indah.

Tapi, sekali lagi, ini bukan tentang Marlin atau Nemo. Ini tentang Pak Mad.

Di bawah terik matahari yang begitu menyengat, di tepi pantai Banjar Brongbong, Desa Celukanbawang, Gerokgak, Buleleng, Bali, Pak Mad sedang bersandar pada batang pohon kelapa. Badannya basah kuyup. Di depannya, tergeletak begitu saja kotak gabus berisi jaring dan kacamata selam. Sedangkan, tangannya memegang satu kantong plastik berisi ikan-ikan kecil dengan berbagai warna.

”Saya habis nyelam, mencari ikan hias,” katanya, saat ditemui disela-sela waktu istirahatnya, Senin, 19 Februari 2024, siang.

Meskipun, napasnya masih terengah-engah. Terlihat senyum simpul yang keluar dari bibirnya. Itu menandakan, semacam ada kebahagiaan tersendiri yang sedang ia rasakan pada siang hari itu. Tangannya masih tetap memegang kantong plastik berisi ikan-ikan kecil itu. Sesekali, kantong plastik ia angkat dan memutarnya dengan pelan.

Pak Mad dan ikan hias hasil tangkapannya | Foto: Yudi Setiawan

Pak Mad. Begitulah ia memperkanalkan diri. Nama lengkapnya Muhammad. Lelaki bertubuh gempal itu merupakan satu dari sekian banyak masyarakat Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

“Kerja seperti ini sudah cukup lama, mungkin kalau tidak salah, dari tahun 2010,” katanya

Sebagai seorang nelayan ikan hias dengan peralatan yang sangat sederhana—hanya kacamata selam dan jaring, tentu tanpa tabung oksigen—setiap hari ia harus menyelam mencari ikan hias di sepanjang pantai utara Bali. Meskipun, ia juga sadar betapa bahaya menyelam tanpa alat bantu selam yang memadai.

“Ya, mau bagaimana lagi, pakai tabung oksigen modalnya sangat besar. Jadinya ya harus tetap berhati-hati” ucapnya.

Benar, menjadi seorang nelayan ikan hias berbeda dengan nelayan ikan konsumsi. Penghasilan yang mereka dapatkan juga berbeda. Minimnya keterbatasan pasar dan harga jual ikan hias yang murah, menyebabkan Pak Mad bertahan sebagai nelayan ikan hias dengan peralatan sederhana. Meskipun dengan resiko yang tak sebanding dengan penghasilannya.

Pekerjaan penyelam ikan hias tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari arus laut yang kuat, hingga kondisi cuaca yang tidak menentu. Selain itu, mereka juga harus berhati-hati agar tidak merusak lingkungan laut saat mencari ikan hias. Inilah mengapa etika dan keberlanjutan sangat penting dalam profesi ini.

Namun, meski dengan peralatan yang sedehana itu, ia mengaku mampu menahan napasnya hingga hampir dua menit di dalam air. Ya, hal itu bisa saja benar adanya, mengingat Pak Mad menggeluti pekerjaan sebagai nelayan ikan hias sudah hampir 14 tahun. Tentu paru-parunya sudah terbiasa untuk menahan napas di dalam air laut.

Ikan-ikan itu ia jual kepada pengepul yang ada di desanya. Harganya pun bervariasi. Dari 5000 rupiah sampai puluhan ribu rupiah, tergantung jenis ikan yang ia dapatkan. Sehingga, bisa dipastikan, pendapatan yang diperoleh Pak Mad sebagai nelayan ikan hias tidak menentu.

“Paling banyak saya setor ikan itu dibayar dengan harga 250 ribu, kadang juga pernah cuma dibayar 50 ribu karena ikannya sedikit. Tergantung tempat dan cuacanya” katanya.

Ikan hias hasil tangkapan Pak Mad | Foto: Yudi Setiawan

Sembari bercerita, ia mulai memisahkan ikan-ikan yang ia dapatkan itu berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis yang ia peroleh pada hari itu lumayan beragam. Seperti, Clownfish atau yang biasa disebut dengan ikan badut, ikan Wrasse, Damsel fish, Doctor fish, Blue tang, Yellow tang, Butterfly fish, Lion Fish, dan ikan-ikan terumbu karang lainnya.

Namun, selain menyelam mencari ikan hias, ia juga mencari gurita dengan alat bantu tangkap yang ia buat sendiri. Gurita-gurita yang ia peroleh itu tidak untuk dijual, melainkan untuk konsumsi sendiri.

“Kadang kalau pas nyelam ketemu gurita, ya ditangkap. Hitung-hitung bisa dijadikan untuk lauk makan,” katanya.

Pilihan menjadi seorang nelayan ikan hias pada dasarnya bukanlah keinginan dalam hatinya, melainkan karena keadaan yang memaksanya menjadi seorang nelayan ikan hias. Ia mengaku, karena tidak mempunyai keahlian di bidang pariwisata, terpaksa ia menjadi nelayan ikan hias.

“Di Pemuteran kan banyak itu bule-bule liburan, tapi karena saya tidak bisa bahasa mereka, jadinya saya memilih menjadi nelayan saja,” akunya sembari tertawa.

Ya, meskipun Desa Pemuteran sekarang dikenal sebagai tempat daerah pariwisata yang bisa dibilang mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya, namun, terdapat tantangan yang cukup signifikan dalam hal manajemen sumber daya manusia. Keterbatasan pendidikan formal dan pelatihan khusus dalam industri pariwisata dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman wisataswan.

Apa yang terjadi kepada Pak Mad dan mungkin nama-nama lainnya yang berfrofesi tidak sesuai dengan tempat mereka berasal, adalah tantangan tersendiri bagi para pengembang pariwisata di daerah-daerah tersebut.

Barangkali, diperlukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut guna meningkatkan daya saing mereka di pasar pariwisata.

Ikan hias hasil tangkapan Pak Mad | Foto: Yudi Setiawan

Berbicara tentang ikan hias, memang, sejak pandemi corona beberapa tahun yang lalu, memelihara ikan hias menjadi tren baru di Indonesia. Beberapa artis tanah air beberapa kali mengunggah hewan-hewan peliharaanya itu pada kanal youtube-nya. Seperti, Raffi Ahmad yang mengoleksi ikan jenis cupang dengan harga puluhan juta rupiah itu. Dan, konten Megatank dengan jenis-jenis ikan air laut milik Irfan Hakim.

Tentu, memelihara ikan hias memberikan banyak manfaat, utamanya untuk kesejahteraan mental. Ikan-ikan cantik dengan berbagai macam warna itu dipercaya mampu menjernihkan pikiran dan ampuh meredam stress. [T]

Reporter: Yudi Setiawan
Penulis: Yudi Setiawan
Editor: Adnyana Ole

Chris Brown, Tukang Kebun Laut Pemuteran
Di Balik Kemajuan Pariwisata Pemuteran Ada Nama Ketut Sutrawan Selamet
Di Tangan Made Gelgel, Garam Disulap Menjadi Berbagai Bentuk dan Varian Rasa
Tags: bali utarabulelengDesa Pemuterannelayannelayan ikan hias
Previous Post

Pasar Intaran, Pasar Minggu, Pasar Ekonomi Kreatif di Bali Utara

Next Post

Rekonsiliasi Pasca Perebutan Kekuasaan: Mengintip Pesan Kakawin Ramayana

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

Rekonsiliasi Pasca Perebutan Kekuasaan: Mengintip Pesan Kakawin Ramayana

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co