TULISAN ini saya mulai dengan selamat merayakan Hari Valentine dan juga Pemilu 2024. Terima kasih masyarakat Indonesia yang sudah berpartisipasi untuk setidaknya 5 tahun kedepan. Baik, mari kita mulai dengan pembukaan dari judul tulisan di atas
Saya adalah dokter yang sehari-hari menjadi fasilitator kebutuhan pasien/klien di rumah sakit. Seminggu lalu, saya cukup terusik karena 2 klien kami masuk rumah sakit dengan diagnose percobaan bunuh diri. Bahkan ada yang akan pulang pun ingin cobak lagi untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang berbeda.
Ya, akhirnya kami dekati dengan pendekatan agama bahwa tindakan itu akhirnya akan berada dalam kegelapan, lalu klien menangis. Kami kasi tisu dan air. I think it’s okay when you crying!
Apa sih mental dan kesehatan mental itu? Mental berasal dari bahasa latin yaitu mentis/mens yang berarti jiwa. Kondisi mental sehat ditandai dengan kesejahteraan batin dalam mengetahui potensi diri, seimbang dalam menghadapi tekanan, bekerja/belajar secara efektif, dan kontribusinya untuk lingkungan sosial.
Mengapa kesehatan mental penting? Menurut penelitian Kemenkes 2018, 6,1% orang mengalami depresi. Sedangkan data dari Mabes POLRI menyebut angka kejadian bunuh diri meningkat dari tahun 2020-2022 yaitu sebanyak 826 kejadian bunuh diri di tahun 2022. Ternyata PR-nya begitu besar termasuk pada remaja yang mengalami gangguan adaptasi, gangguan dalam managemen waktu serta keuangan, dan merasa kesepian saat belajar. Semuanya akan menjadi benih-benih luka jiwa.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana managemen pencegahan dan pengobatannya? Saya lebih tertarik dengan melakukan metode AIR (akui, ijinkan, relakan); 3O (olahraga, olahrasa, olah batin).
AIR dengan cara akui bahwa kita memiliki kekurangan, ijinkan kekurangan itu adalah memang bagian dari diri kita, dan relakan kekurangan itu ada dalam diri dan menjadi bagian dari kelebihan dan kekurangan kita. Lakukan hal itu untuk membuat jiwa kita merasa didekap dan ditimang seperti bayi yang sedang menangis. 3O seperti olahraga dapat meningkatkan endorphin, hormone dalam tubuh yang membuat tubuh lebih rileks dan happy.
Olahrasa bisa kita pupuk dengan memberi kepada sesama, lingkungan/semesta. Dengan memberi dapat membantu jiwamu lebih damai dan tidak jarang mendapatkan energi terbarukan. Memberi tidak harus dalam bentuk uang, tapi bisa dengan memberi ide, saran, dan lain-lain.
Sedangkan olah batin sangat baik dengan cara melakukan puasa. Puasa melatih batin menjadi lebih kuat dan bersyukur terhadap yang terjadi. Gampang diucapkan, tapi perlu bimbingan dan terus dilatih untuk dilakukan.
Dengan melakukan metode AIR dan 3O maka kita bisa mendekap jiwa kita, layak untuk kita sayangi. Layak untuk kita berikan reward dan tentu pula layak untuk kita timang-timang agar jiwa kita lebih nyaman dan menjadi lebih sehat. Bila perlu, hubungi Psikolog, Psikiater, atau orang-orang yang Anda percayai. Salam. [T]
BACA artikel lain dari penulis dr. Putu Sukedana