31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Counter Politik Sangkuni Itu Bernama Sri Krishna

I Dewa Gede Darma PermanabyI Dewa Gede Darma Permana
January 30, 2024
inOpini
Counter Politik Sangkuni Itu Bernama Sri Krishna

Wayang Bali Sang Kresna atau Sri Krishna

SETELAH lama vakum dalam menulis Opini di media masa, tiba-tiba seorang teman dari jauh menyapa dan bertanya. Pertanyaannya muncul, kata dia, setelah dia membaca tulisan di tatkala.co yang berjudul “Waspada! Sosok Sangkuni Menjelang Pesta Demokrasi 2024”

Pertanyaannya sederhana, “Dengan gegap gempitanya kemampuan politik Sangkuni, mengapa ia bisa gagal mengantarkan keponakan tersayangnya Duryodhana menjadi Raja Hastinapura?

“Di atas langit, masih ada langit!” Itulah salah satu kata pepatah yang menunjukkan bahwa seberapa hebat seseorang, akan masih ada orang lain yang lebih hebat atau berada di atasnya. Begitu juga dalam kancah perpolitikan. Seberapa besar kegemilangan seseorang, bisa saja jatuh di tangan orang yang lebih cemerlang. Terlebih kegemilangan tersebut, diarahkan dengan jalan yang tidak benar dan malah membuat orang lain sengsara.

Hal itulah yang terjadi pada Sangkuni. Counter atau penangkal sosok Sangkuni yang hebat dalam berpolitik itu bernama Sri Krishna.

Siapa itu sosok Sri Krishna? Jika mengacu kepada cerita agung Mahabharata, Sri Krishna adalah putra raja Basudewa dari kerajaan Madhura, dan setelah menumbangkan kekuasaan pamannya yang kejam bernama Kanza, ia mendirikan dan menjadi raja di sebuah kerajaan besar dan megah bernama Dwaraka.

Kemudian pertanyaannya, seberapa jauh sepak terjang Sri Krishna sehingga dipandang sebagai counter dari Sangkuni?

Jika ditarik dari beberapa penggalan cerita Mahabharata (Titib, 2008: 363-364), berikut adalah sepak terjang Sri Krishna yang bisa dijadikan pedoman untuk meng-counter sosok Sangkuni di kontestasi politik tahun 2024.

Sang Penghukum Penebar Fitnah ‘Sisupala’

Sisupala merupakan seorang raja yang memiliki rasa iri hati yang sangat besar. Termasuk kepada Sri Krishna sebagai sosok seorang raja yang besar. Hal ini tidak lepas dari didikan Jarasanda, Raja Magadha, yang membenci sosok tokoh atau pemimpin suci seperti Sri Krishna. Terlebih ketika mengetahui Jarasanda terbunuh di tangan Bima akibat ikut campurnya Sri Krishna, membuat kebencian Sisupala tak terelakkan.

Sisupala pada akhirnya mulai menebar fitnah dan hinaan kepada Sri Krishna. Fitnah ini juga didorong oleh Sakuni untuk menyerang Yudistira, Bhisma, dan tokoh pemimpin agung Hastinapura lainnya. Puncaknya terjadi pada saat Upacara Rajasuya di Kerajaann Indraprastha yang diadakan oleh Pandawa.

Menimbang fitnah dan hinaan Sisupala sudah terlewat batas dan melebihi 100 kali, Sri Krishna atas izin raja-raja yang hadir pada akhirnya menghukum Sisupala dengan menebas kepalanya menggunakan Cakra Sudarsananya.

Jika dikaitkan dengan cerita tersebut, Sisupala dan Sangkuni di suasana menjelang kontestasi politik tahun 2024 adalah sosok yang hampir sama. Mereka sama-sama memanfaatkan fitnah, berita bohong, dan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawannya.

Di sinilah peran Sri Krishna sebagai pihak yang berani menghabisi orang-orang kalut seperti itu. Ketegasan dan keberanian inilah yang menjadi alarm peringatan bagi orang-orang semacam Sangkuni dan Sisupala agar berpikir dua kali sebelum melancarkan aksi liciknya.

Netral di Tengah Kontestasi, Namun Tetap Berpihak pada Kebenaran

Sri Krishna adalah sepupu dari Pandawa dan Kurawa. Meskipun berada di tengah sepupu yang tengah berkontestasi, ia tetap menampilkan karakter yang netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak sepupunya. Namun karena adanya Sangkuni di pihak Kurawa yang senang memancing di air keruh, membuat Sri Krishna beberapa kali tampil membantu pihak Pandawa yang berada di sisi kebenaran.

Tidak ayal, tindakan Sri Krishna beberapa kali membuat Sangkuni pusing tujuh keliling karena rencananya gagal untuk menjatuhkan pihak Pandawa.

Jika dihubungkan dengan karakter Sri Krishna tersebut, Sri Krishna di kondisi pesta demokrasi 2024 mungkin sosok yang ide cerdiknya hampir sama dengan Sangkuni. Bedanya ia mengandalkan kecerdikannya untuk kebenaran, serta mengarahkan kecerdasannya untuk keharmonisan. 

Sri Krishna sebagai pihak ketiga dalam kontestasi bersikap netral, tetapi tetap setia berada di pihak yang benar jika membutuhkan pertolongan. Sikap inilah yang terkadang menyulitkan orang-orang seperti Sangkuni untuk mengadu domba.

Juru Damai Pencegah Perang Bharata

Setelah mendengar kabar bahwa Perang Bharata yang melibatkan kedua sepupunya, Sri Krishna tidak tinggal diam. Ia menjadi inisiator penengah dan juru damai diantara kedua belah pihak yang akan berperang.

Sri Krishna mendatangi kedua kubu, baik pihak Pandawa maupun Kurawa. Dari sinilah, Sri Krishna mengetahui bahwa, pihak Pandawa berkenan untuk tidak berperang jika hak-hak mereka setelah menjalani masa pengasingan dikembalikan. Sementara pihak Kurawa yang bersikeras tidak mau mengembalikan hak-hak Pandawa dan bersedia jika terjadi perang sekalipun. Hal itu terjadi tentu berkat kelicikan Sangkuni yang tetap mendesak pihak Kurawa untuk mempertahankan istana dan kekayaan yang semestinya milik Pandawa.

Jika dihubungkan dengan sikap Sri Krishna tersebut, sesungguhnya bisa menjadi suri tauladan untuk pemilih di masa Pemilu. Berusaha tetap menjadi pihak penengah, dan berusaha mendamaikan pihak yang bertikai sangat dibutuhkan di suasana panas seperti pesta demokrasi.

Sikap inilah yang akan membawa pesta demokrasi pada esensi utamanya yakni kemenangan bersama. Bukan pesta ambisi milik Sangkuni yang haus akan kekuasaan dan senang akan perselisihan.

Counter dari Segala Kelicikan Sangkuni

Perang Bharata adalah puncak dari kelicikan Sangkuni yang haus akan ambisi kekuasaan. Bahkan di masa-masa perang, kelicikan Sangkuni mengarah kepada tindakan-tindakan curang yang berusaha menghabisi dan mengalahkan pihak Pandawa. Mulai dari penyerangan di malam hari yang menyalahi aturan, menyembunyikan Jayadrata, serta tindakan licik lainnya.

Namun sebagai seorang kusir Arjuna yang berperan sebagai penasihat, semua ide licik Sangkuni dibantahkan oleh Sri Krishna. Untuk menghadapi pasukan Kurawa yang menyerang pada malam hari, Sri Krishna meminta Bima untuk memanggil anaknya yang berkekuatan raksasa yakni Gatot Kaca sebagai tambahan kekuatan.

Sri Krishna juga berperan dalam menutup matahari di saat senja menggunakan Cakra Sudarsana-Nya untuk mengelabui Sangkuni dan Jayadrata. Tidak ayal, segala usaha licik dari Sangkuni sebagai juru perang Kurawa menjadi sia-sia di tengah kecerdasan Sri Krishna.

Jika dihubungkan dengan situasi menjelang pesta demokrasi 2024, Sangkuni adalah sosok yang memiliki ide yang sangat jahat. Namun segala niat jahat tersebut, mampu tercounter oleh kecerdasan dan kebijaksanaan yang disimbolkan oleh Sri Krishna.

Hal ini tentu bisa menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia yang akan menentukan pilihannya. Jangan sampai terbuai oleh ambisi kekuasaan dan kelicikan, namun tetap setia mengarahkan kecerdasan untuk kebenaran dan kebijaksanaan.

Melalui sepak terjang Sri Krishna di dalam kisah Mahabharata tersebut, dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi kontestasi politik di tahun 2024 ini. Sikap Sri Krishna yang berani, tenang, netral, dan bijaksana menghadapi persoalan menjadi obat mujarab dari bahayanya kelicikan Sangkuni.

Bahkan, sosok seagung Sangkuni dan Sisupala yang terkenal akan kelicikannya mampu ditepis oleh Sri Krishna dengan kecerdasan yang lebih licik. Jadi ini menjadi penegas, bahwa memang benar counter politik Sangkuni itu bernama Sri Krishna! [T]

Sumber Referensi:

Titib, I Made. 2008. Itihāsa Ramāyāna & Mahābhārata (Viracarita): Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.

Waspada! Sosok Sangkuni Menjelang Pesta Demokrasi 2024
Dari Nepotisme Hingga Dinasti: Catatan dari Asta Dasa Parwa dan Bayang-Bayangnya dalam Realita
Kisah Kehancuran Keluarga Sri Krishna dalam Kakawin Mausala Parwa
Tags: kisah pewayanganKresnapewayanganPolitikSangkuniSengkuniSri Krishna
Previous Post

Tari Sakral Jejumputan di Pura Sekaa Juragan, Desa Pedawa: Tidak Boleh Difoto

Next Post

Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

I Dewa Gede Darma Permana

I Dewa Gede Darma Permana

Penulis, Editor, Penyuluh Agama. Biasa dipanggil Dede Brayen. Lahir dan tinggal di Klungkung.

Next Post
Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co