10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Counter Politik Sangkuni Itu Bernama Sri Krishna

I Dewa Gede Darma PermanabyI Dewa Gede Darma Permana
January 30, 2024
inOpini
Counter Politik Sangkuni Itu Bernama Sri Krishna

Wayang Bali Sang Kresna atau Sri Krishna

SETELAH lama vakum dalam menulis Opini di media masa, tiba-tiba seorang teman dari jauh menyapa dan bertanya. Pertanyaannya muncul, kata dia, setelah dia membaca tulisan di tatkala.co yang berjudul “Waspada! Sosok Sangkuni Menjelang Pesta Demokrasi 2024”

Pertanyaannya sederhana, “Dengan gegap gempitanya kemampuan politik Sangkuni, mengapa ia bisa gagal mengantarkan keponakan tersayangnya Duryodhana menjadi Raja Hastinapura?

“Di atas langit, masih ada langit!” Itulah salah satu kata pepatah yang menunjukkan bahwa seberapa hebat seseorang, akan masih ada orang lain yang lebih hebat atau berada di atasnya. Begitu juga dalam kancah perpolitikan. Seberapa besar kegemilangan seseorang, bisa saja jatuh di tangan orang yang lebih cemerlang. Terlebih kegemilangan tersebut, diarahkan dengan jalan yang tidak benar dan malah membuat orang lain sengsara.

Hal itulah yang terjadi pada Sangkuni. Counter atau penangkal sosok Sangkuni yang hebat dalam berpolitik itu bernama Sri Krishna.

Siapa itu sosok Sri Krishna? Jika mengacu kepada cerita agung Mahabharata, Sri Krishna adalah putra raja Basudewa dari kerajaan Madhura, dan setelah menumbangkan kekuasaan pamannya yang kejam bernama Kanza, ia mendirikan dan menjadi raja di sebuah kerajaan besar dan megah bernama Dwaraka.

Kemudian pertanyaannya, seberapa jauh sepak terjang Sri Krishna sehingga dipandang sebagai counter dari Sangkuni?

Jika ditarik dari beberapa penggalan cerita Mahabharata (Titib, 2008: 363-364), berikut adalah sepak terjang Sri Krishna yang bisa dijadikan pedoman untuk meng-counter sosok Sangkuni di kontestasi politik tahun 2024.

Sang Penghukum Penebar Fitnah ‘Sisupala’

Sisupala merupakan seorang raja yang memiliki rasa iri hati yang sangat besar. Termasuk kepada Sri Krishna sebagai sosok seorang raja yang besar. Hal ini tidak lepas dari didikan Jarasanda, Raja Magadha, yang membenci sosok tokoh atau pemimpin suci seperti Sri Krishna. Terlebih ketika mengetahui Jarasanda terbunuh di tangan Bima akibat ikut campurnya Sri Krishna, membuat kebencian Sisupala tak terelakkan.

Sisupala pada akhirnya mulai menebar fitnah dan hinaan kepada Sri Krishna. Fitnah ini juga didorong oleh Sakuni untuk menyerang Yudistira, Bhisma, dan tokoh pemimpin agung Hastinapura lainnya. Puncaknya terjadi pada saat Upacara Rajasuya di Kerajaann Indraprastha yang diadakan oleh Pandawa.

Menimbang fitnah dan hinaan Sisupala sudah terlewat batas dan melebihi 100 kali, Sri Krishna atas izin raja-raja yang hadir pada akhirnya menghukum Sisupala dengan menebas kepalanya menggunakan Cakra Sudarsananya.

Jika dikaitkan dengan cerita tersebut, Sisupala dan Sangkuni di suasana menjelang kontestasi politik tahun 2024 adalah sosok yang hampir sama. Mereka sama-sama memanfaatkan fitnah, berita bohong, dan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawannya.

Di sinilah peran Sri Krishna sebagai pihak yang berani menghabisi orang-orang kalut seperti itu. Ketegasan dan keberanian inilah yang menjadi alarm peringatan bagi orang-orang semacam Sangkuni dan Sisupala agar berpikir dua kali sebelum melancarkan aksi liciknya.

Netral di Tengah Kontestasi, Namun Tetap Berpihak pada Kebenaran

Sri Krishna adalah sepupu dari Pandawa dan Kurawa. Meskipun berada di tengah sepupu yang tengah berkontestasi, ia tetap menampilkan karakter yang netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak sepupunya. Namun karena adanya Sangkuni di pihak Kurawa yang senang memancing di air keruh, membuat Sri Krishna beberapa kali tampil membantu pihak Pandawa yang berada di sisi kebenaran.

Tidak ayal, tindakan Sri Krishna beberapa kali membuat Sangkuni pusing tujuh keliling karena rencananya gagal untuk menjatuhkan pihak Pandawa.

Jika dihubungkan dengan karakter Sri Krishna tersebut, Sri Krishna di kondisi pesta demokrasi 2024 mungkin sosok yang ide cerdiknya hampir sama dengan Sangkuni. Bedanya ia mengandalkan kecerdikannya untuk kebenaran, serta mengarahkan kecerdasannya untuk keharmonisan. 

Sri Krishna sebagai pihak ketiga dalam kontestasi bersikap netral, tetapi tetap setia berada di pihak yang benar jika membutuhkan pertolongan. Sikap inilah yang terkadang menyulitkan orang-orang seperti Sangkuni untuk mengadu domba.

Juru Damai Pencegah Perang Bharata

Setelah mendengar kabar bahwa Perang Bharata yang melibatkan kedua sepupunya, Sri Krishna tidak tinggal diam. Ia menjadi inisiator penengah dan juru damai diantara kedua belah pihak yang akan berperang.

Sri Krishna mendatangi kedua kubu, baik pihak Pandawa maupun Kurawa. Dari sinilah, Sri Krishna mengetahui bahwa, pihak Pandawa berkenan untuk tidak berperang jika hak-hak mereka setelah menjalani masa pengasingan dikembalikan. Sementara pihak Kurawa yang bersikeras tidak mau mengembalikan hak-hak Pandawa dan bersedia jika terjadi perang sekalipun. Hal itu terjadi tentu berkat kelicikan Sangkuni yang tetap mendesak pihak Kurawa untuk mempertahankan istana dan kekayaan yang semestinya milik Pandawa.

Jika dihubungkan dengan sikap Sri Krishna tersebut, sesungguhnya bisa menjadi suri tauladan untuk pemilih di masa Pemilu. Berusaha tetap menjadi pihak penengah, dan berusaha mendamaikan pihak yang bertikai sangat dibutuhkan di suasana panas seperti pesta demokrasi.

Sikap inilah yang akan membawa pesta demokrasi pada esensi utamanya yakni kemenangan bersama. Bukan pesta ambisi milik Sangkuni yang haus akan kekuasaan dan senang akan perselisihan.

Counter dari Segala Kelicikan Sangkuni

Perang Bharata adalah puncak dari kelicikan Sangkuni yang haus akan ambisi kekuasaan. Bahkan di masa-masa perang, kelicikan Sangkuni mengarah kepada tindakan-tindakan curang yang berusaha menghabisi dan mengalahkan pihak Pandawa. Mulai dari penyerangan di malam hari yang menyalahi aturan, menyembunyikan Jayadrata, serta tindakan licik lainnya.

Namun sebagai seorang kusir Arjuna yang berperan sebagai penasihat, semua ide licik Sangkuni dibantahkan oleh Sri Krishna. Untuk menghadapi pasukan Kurawa yang menyerang pada malam hari, Sri Krishna meminta Bima untuk memanggil anaknya yang berkekuatan raksasa yakni Gatot Kaca sebagai tambahan kekuatan.

Sri Krishna juga berperan dalam menutup matahari di saat senja menggunakan Cakra Sudarsana-Nya untuk mengelabui Sangkuni dan Jayadrata. Tidak ayal, segala usaha licik dari Sangkuni sebagai juru perang Kurawa menjadi sia-sia di tengah kecerdasan Sri Krishna.

Jika dihubungkan dengan situasi menjelang pesta demokrasi 2024, Sangkuni adalah sosok yang memiliki ide yang sangat jahat. Namun segala niat jahat tersebut, mampu tercounter oleh kecerdasan dan kebijaksanaan yang disimbolkan oleh Sri Krishna.

Hal ini tentu bisa menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia yang akan menentukan pilihannya. Jangan sampai terbuai oleh ambisi kekuasaan dan kelicikan, namun tetap setia mengarahkan kecerdasan untuk kebenaran dan kebijaksanaan.

Melalui sepak terjang Sri Krishna di dalam kisah Mahabharata tersebut, dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi kontestasi politik di tahun 2024 ini. Sikap Sri Krishna yang berani, tenang, netral, dan bijaksana menghadapi persoalan menjadi obat mujarab dari bahayanya kelicikan Sangkuni.

Bahkan, sosok seagung Sangkuni dan Sisupala yang terkenal akan kelicikannya mampu ditepis oleh Sri Krishna dengan kecerdasan yang lebih licik. Jadi ini menjadi penegas, bahwa memang benar counter politik Sangkuni itu bernama Sri Krishna! [T]

Sumber Referensi:

Titib, I Made. 2008. Itihāsa Ramāyāna & Mahābhārata (Viracarita): Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.

Waspada! Sosok Sangkuni Menjelang Pesta Demokrasi 2024
Dari Nepotisme Hingga Dinasti: Catatan dari Asta Dasa Parwa dan Bayang-Bayangnya dalam Realita
Kisah Kehancuran Keluarga Sri Krishna dalam Kakawin Mausala Parwa
Tags: kisah pewayanganKresnapewayanganPolitikSangkuniSengkuniSri Krishna
Previous Post

Tari Sakral Jejumputan di Pura Sekaa Juragan, Desa Pedawa: Tidak Boleh Difoto

Next Post

Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

I Dewa Gede Darma Permana

I Dewa Gede Darma Permana

Penulis, Editor, Penyuluh Agama. Biasa dipanggil Dede Brayen. Lahir dan tinggal di Klungkung.

Next Post
Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

Kelingo Family, Keliling Indonesia dengan Mobil Tenda

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co